Jangan lupa untuk vote!!!
Nana yang baru saja pulang dari acara kelulusan Leon tadi langsung merebahkan dirinya di kasur. Ia teringat dengan tingkah laku Byan tadi yang membuatnya kesal. Sebenarnya yang perempuan itu dirinya atau Byan. Selama ini Byan yang selalu marah tidak jelas, Nana juga sudah sabar dari lama menahan semuanya.
Pikiran Nana yang sedang kacau balau dan frustasi memutuskan untuk berendam di kamar mandi. Cukup lama ia berendam di bathub sampai akhirnya ada yang mengetok pintu kamar mandi nya.
"Siapa?" Tanya Nana memastikan.
"Nananananana." Suara Ray dan Rey yang memanggil dirinya.
Dua adek gue ternyata. Betul juga selama gue disini ada Ray dan Rey jadi gak kesepian kaya dulu. Walaupun Leon gak di rumah.
Nana buru-buru untuk menyelesaikan mandinya dan memakai baju. Saat ia keluar kamar mandi melihat Ray dan Rey yang asik bermain di kasur miliknya. Mereka setia menunggu Nana sampai selesai mandi.
"Ray, Rey!" Sahut Nana.
"Nanananana!"
Nana mulai asik bermain dengan dua adik kembarnya. Bahkan ia menyuapi mereka berdua untuk makan. Nana benar-benar berusaha keras untuk menjadi Kakak yang baik. Toh selama ini dirinya merasa yang paling bungsu. Ternyata menjadi Kakak sangat seru selain tidak mudah juga. Bermain dengan mereka, masalah hidup terasa hilang dalam sekejap.
"Mandi yuk! Udah sore nih. Jorok Ray, Rey masih bau," cibir Nana.
"Gapapapa au au," ucap Ray.
"Jorok! Gak temen ah."
"Nananananana," Rey merengek karena Nana mengancam seperti itu. Ray dan Rey akhirnya menurut untuk di mandikan oleh Nana. Ibu Tirinya merasa lega, tugasnya jadi tidak terlalu berat.
Akhirnya Nana selesai bermain dengan Ray dan Rey sampai mereka berdua tertidur dengan pulas. Nana kembali ke kamarnya lalu lanjut untuk rebahan. Ia melihat handphone nya tidak ada chat sama sekali dari Byan. Yang biasanya Byan akan sibuk spam telfon dirinya, hari ini tidak. Leon juga belum pulang padahal sudah malam. Nana berpikir Byan sibuk nongkrong bersama dengan Abangnya.
Nana menghela nafas dengan kasar lalu memejamkan matanya. Besok masuk sekolah kembali seperti biasa. Malam ini Nana tidak sedang ingin overthinking mengenai Byan.
Keesokan harinya, Nana bangun sangat pagi sekali karena tidur lebih awal. Walaupun cuaca belum terlalu terang, Nana memutuskan untuk berangkat sekolah lebih pagi.
Baru saja sampai sekolah, ia berpapasan di gerbang dengan Ara. Ara yang melihat Nana turun dari gojek berlalu menghampiri. Ia menatap sinis Nana lalu menarik tangan Nana dengan kasar.
"Lo apa-apaan sih!" Sahut Nana bingung dengan perlakuan Ara.
"Diem."
Ara membawa Nana ke lorong sekolah yang jarang dilewati oleh para siswa dan siswi. Kemudian Ara melepaskan tangan Nana.
"Ck!" Pergelangan tangan Nana jadi merah bekas di tarik oleh Ara.
"Gue mau ngomong," ucap Ara sambil menatap tajam Nana.
"Apa?" Tanya Nana acuh. Sebenarnya ia tidak terlalu peduli dengan gadis di depan nya ini.
"Lo sasimo tau gak!" Ara menghina Nana dengan penuh penekanan.
Nana yang mendengarnya bingung, ia hanya bisa mengernyitkan alisnya. Dan menunggu kalimat apa selanjutnya yang akan dikatakan oleh Ara.
"Ck! Lo tolol apa gimana. Gara-gara lo perjodohan gue sama Byan batal. Gue denger juga tadi malem Byan sama Kak Dion taruhan balap motor demi lo."
![](https://img.wattpad.com/cover/338937597-288-k562942.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BYANTARA [TAMAT]
Novela Juvenil"Berharap dia abadi di dalam karya dan hidupku." Bercerita tentang Byantara Shaga Graciano. Hobi bermain basket dan nightride, dipertemukan dengan gadis yang bahkan jarang berkeinginan untuk keluar rumah. Mereka pernah menjalani hubungan tetapi bera...