Andira bangun kesiangan. Ia bangun pukul 08.00 padahal ia ada kelas jam 08.40. Andira pun langsung bergegas pergi ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap siap untuk pergi ke kampus. Untuk sarapannya, Andira mengambil selai coklat kemudian mengoleskan nya di roti tawar. Ia tak punya cukup waktu untuk memasak lauk apalagi memasak nasi. Untungnya Andira mempunyai stok roti tawar di kostannya. Setelah itu Andira segera memesan ojol melalui aplikasinya itu.
Keadaan tak berpihak kepada Andira. Jalanan pagi hari ini di kota Bandung sangat macet. Banyak kendaraan berlalu lalang dimana mana. Ditambah lagi ada lampu merah yang lamanya mencapai 5 menit
"Aduh pak bisa cepet dikit nggak ya? saya udah telat ini" Tanya Andira kepada ojol yang ditumpanginya"Maaf atuh neng, ini kita lagi kena lampu merah, jadi abang nggak bisa nerobos" jawab ojol tersebut
"Terobos aja kali pak" ceplos Andira
"Neng nggak liat di seberang sana ada polisi yang lagi jaga" ucap ojol sambil menunjuk polisi yang sedang berjaga sambil mengatur lalu lintas. Andira hanya bisa pasrah.
Lampu lalu lintas pun berubah menjadi hijau. Para pengendara langsung melajukan kembali motornya sesuai dengan tempat yang ingin mereka tuju. Begitu juga dengan ojol yang di kendarai Andira.
"Pak bisa lebih cepat lagi nggak?" tanya Andira
"Neng ini udah paling cepet, abang nggak berani kalau kecepatan 100 km/jam" jawab ojol tersebut.
"Aduh bang ini udah pukul 08.42 saya telat ini masuk kampus" Ucap Andira
"Ya salah nya neng baru berangkat sekarang nggak dari tadi berangkatnya" ucap Ojol itu
"Yah bang namanya juga kesiangan bangun, kalau bisa pun saya nggak mau bang kalo kesiangan" jawab Andira tak mau kalah.
Dua menit kemudian Ojol telah mengantarkan Andira tepat di depan gedung fakultas. Andira segera turun dan memberikan helm nya kepada ojolnya. Abang ojol pun menerimanya
"Nih bang, makasih, uangnya udah di aplikasi ya" ucap Andira langsung ngeluyur meninggalkan ojol tersebut. Abang ojolnya hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah Andira.
Andira segera berlari. Untungnya di gedung fakultasnya ada lift. Ia tak perlu cape cape naik tangga untuk ke lantai tiga. Jam menunjukkan pukul 08.52. Artinya ia terlambat dua belas menit. Andira sidah sampai di depan kelasnya. Ia memberanikan diri mengetuk pintu kelasnya lalu membuka pintu kelasnya. Terlihat sudah ada dosen di mejanya. Andira segera masuk ke kelasnya dan menghampiri dosennya yang sedang duduk sambil menerangkan materi
"Maaf bu, saya terlambat" ucap Andira agak takut
"Dari mana mba? Kok baru dateng?" tanya dosennya
"Dari kost bu, maaf saya kesiangan" jawab Andira duduk
"Kemarin saya kasih toleransi terlambat 15 menit. Dan ini masih pukul 08.53, itu artinya dia terlambat 13 menit. Kali ini saya maklumi karena keterlambatan kurang dari 15 menit. Silahkan duduk" jelas dosen tersebut
"Baik, terima kasih bu" jawab Andira segera mencari tempat duduk yang kosong. terlihat tempat duduk favoritnya itu sudah ada yang menempati, ia memilih tempat duduk di barisan ke tiga di sampingnya Altan.
"Tumben telat" ucap Altan kepada Andira yang baru saja duduk di sampingnya
"Terlambat bangun" jawab Andira
"Tadi nggak solat kah?" tanya Altan
"Solat, habis itu tidur lagi" jawab Andira enteng.
"Nggak ada yang bangunin kah? temen kos gitu?" tanya nya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTANDIRA
Teen FictionAndira Olivia Salvyna, ia memutuskan buat merantau ke kota masa kecilnya dulu, Bandung. Ia menjadi cewe cuek yang berbanding terbalik dengan sifatnya semasa SMA. Ia harus kembali beradaptasi di kota masa kecilnya itu. Bahkan ia belum mengenal siapap...