Hari Fang sukses menjalankan misi bersama Kapten Kaizo dan Lahap. Mereka baru saja mendaratkan pesawat luar angkasa.
"Heh Fang, hanya perasaanku saja atau kau memang tak tumbuh tinggi" Ledek lahap. Fang mendengus kesal
"Enak saja, aku gak pendek" Sungguh Fang sangat kesal karena Lahap, bukannya di puji karena keberhasilan misinya malah diledek.
Kaizo melihat keakraban sang adik dengan Lahap sedikit kesal, entahlah tapi dirinya marah.
Tentu saja dia kesal, dirinya bahkan tak pernah sedekat itu dengan sang adik. "Sudah bercandanya, Fang kirim laporan kepadaku besok. Dan kau Lahap ikut aku"
"Baik kapten" Kaizo pergi bersama Lahap menemui komandan Kokoci.
"Bye bye Fang" Ucap lahap. Kaizo semakin kesal karena Lahap. Apalah daya nya, dia terlalu gengsi hanya untuk berpamitan.
Fang hanya tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai jawaban
Fang ingin beristirahat, tapi saat Fang melihat jam, ternyata sudah memasuki jam makan malam.
Ia bergegas menuju kantin, Fang berdoa semoga makanan kesukaannya tidak dihabiskan oleh Gopal.
Fang sampai di kantin dan langsung memesan makanan, dirinya mengedarkan pandangan mencari meja kosong. Tepat saat matanya tertuju pada salah satu meja. Dia melihat Boboiboy melambaikan tangan padanya, tanda menyuruhnya bergabung dengan mereka.
Fang berjalan menuju ke arah meja itu dan menempatkan dirinya di sebelah Boboiboy " Kau lama sekali Fang, aku sudah sangat lapar" Ucap Gopal kesal karena dia harus menunggu Fang.
"Siapa yang menyuruhmu menungguku?" Ketusnya. Diakan tak meminta ditungguin, bukan salahnya kan jika dia lambat lagipula dirinya baru pulangkan.
"Sudah-sudah, lebih baik kita makan saja ya. " Ujar Boboiboy merelai
Suara dentingan terdengar, tanda mereka mulai makan. Kadang kala mereka bergurau untuk mengusir kecanggungan yang menghinggapi mereka.
Boboiboy lebih dulu menyelesaikan makannya. Ia melamun melihat Fang yang tengah makan. "Ugh... Kenapa dirinya imut sekali" Batinnya.
Fang yang sadar ditatap oleh Boboiboy langsung bertanya "Apa ada yang salah dengan wajahku, Boboiboy?"
Seketika Boboiboy langsung sadar dari lamunannya. "O-oh gak ada Fang" Astaga Boboiboy sangat malu, mau di taruh mana mukanya.
Fang sedikit merasa aneh tapi langsung menghiraukannya dan lanjut makan.
Teman-teman yang lain melihat kelakuan Boboiboy hanya bisa saling pandang. Sepertinya mereka memiliki pemikiran yang sama untuk kali ini.
"Bagaimana dengan misi mu, Fang?" Tanya Yaya
"Lumayan, hanya menyelidiki beberapa planet. " Jawab Fang. Mereka berbincang-bincang hingga tak terasa jam makan malam telah usai, merekapun balik ke aktivitas masing-masing.
Kini Fang berada di kamarnya dirinya tengah membuat laporan. Ini sungguh melelahkan bagi Fang, mengetik berjam-jam membuat tangannya kram.
Seseorang membuka pintu kamar, ternyata itu Sai teman sekamarnya. "Masih mengerjakan laporan Fang?" Tanyanya, "ya... Begitulah" jawab Fang."Perlu bantuan?" Fang hanya menggelengkan kepalanya, "kalau begitu aku tidur duluan, kamu jangan tidur terlalu larut" ucapnya sambil mencubit hidung Fang.
"Iya-iya bawel" Fang melanjutkan pekerjaan. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 02.34 dini hari.
"Akhirnya selesai juga." Gumamnya, Fang mematikan Komputernya dan pergi tidur.
(ू•ᴗ•ू❁)
Suara alarm memasuki pendengaran Fang. Ia pun bangun dari tidur. Ia menyempatkan diri untuk mengirim laporan kapten Kaizo semalam. Pintu kamar mandi terbuka, Fang melihat Sai keluar hanya menggunakan celana saja.
"Oh, kamu sudah bangun Fang? Ingin mandi terlebih dahulu?" Tanya Sai, "a-ah iya"
Dengan cepat Fang mengambil handuk dan baju. Tak butuh waktu yang lama bagi Fang untuk bersiap. Kini dirinya tengah merapikan rambutnya.
"Adikmu mana Sai? Biasanya dia kesini dulu untuk ke kantin bersa-"
"KAKAK! KAK... " Mereka berdua terkejut dan dengan cepat membuka pintu.
"Astaga Shielda, ada apa?"
Shielda hanya nyengir. "Hehe... Tak ada, hanya saja empat puluh menit lagi pukul tujuh. Kalian tidak sarapan, Laksmana Tarung bakalan marah kalau kalian telat"
"Kami pikir ada hal yang penting, yasudah kita ke kantin" Ajak Fang.
(ू•ᴗ•ू❁)
Suara riuh memenuhi kantin. "ish jangan mengambil punyaku Sai" Sai hanya tertawa gemas pada saat Fang mempoutkan bibirnya. Tanpa mereka sadari dari meja sebelah ada yang menatap tajam ke arah mereka.
"Cih... Apa apan sok dekat sekali dengan Fang" Ucap seseorang dalam hati
"Haduh kalian ini, cepat habiskan makanan kalian. Bentar lagi jam tujuh" Marah shielda. Shielda kadang bingung sama kelakuan mereka, kekanak-kanakan sekali.
Kantin mulai sepi hanya tersisa mereka bertiga, bahkan tim Boboiboy sudah balik terlebih dahulu. Mereka bertiga selesai sarapan kini hanya menunggu 5 menit lagi untuk menunjukkan jam 7.
Kini mereka bertiga berjalan di lorong dengan tujuan tak menentu. Saat itu pula Fang mendapatkan massage dari komandan Kokoci, dirinya akan menjalankan misi bersama tim Boboiboy.
"Sayang sekali Fang kita tidak satu misi kali ini, padahal seseorang sedang berharap." Ujar Shielda. Fang kebingungan dengan pernyataan Shielda
"Huh?"
Baru saja Shielda ingin membuka mulut tapi sai Langsung memotong "Jangan dengarkan dia Fang, Shielda memang suka mengada-ngada."
Terlihat seseorang sedang berjalan ke arah mereka, ternyata itu Boboiboy.
"Fang! Ayo ke pesawat sekarang, kita sudah ditunggu yang lain" Boboiboy berteriak dari kejauhan.
Mendengar itu Fang berpamitan pada Sai dan Shielda. Dia berjalan ke arah Boboiboy.
Kali ini mereka menjalankan misi untuk menyelamatkan power sphera di planet kuantum.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
TBC
798 kata.
Halooo makasih udah mampirrr.