Gedung sekolah yang mempertemukan kita sebuah cinta berani melawan keadaan dengan seorang yang berlabel menakutkan
Aku nesya pecinta para lelaki tetapi aku terjebak dengan hobiku sendiri aku terjebak dengan sesuatu yang kusukai padahal nyatanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kelen pada mau makan apa nanti biar gw langsung pesan" ujar ajeng pada nesya cinta dan roy, mereka berempat akan pergi kekantin karena sekarang jam istirahat
"Gw ayam geprek aja la laper gw" jawab roy
"Gw juga"
"Lo ikut ikut aja mimi" ucap roy pada cinta yang memesan sama dengannya. Mereka sudah seperti sahabat sejalan berempat walaupun sifat roy yang kalem ini agak membebani mereka tapi mereka nyaman satu sama lain
"Emang bapak loo yang jualan, lo aja yang ganti" balas cintami sewot, luar mah sewot dalamnyaa lembut banget buktinya waktu roy lupa bawa kertas tugas mimi menuliskan ulang untuk roy agar temennya itu tak di hukum
"Lo ajeng apa" sambung nesya
"Gw ayam geprek juga deh selera gw" jawab ajeng
"Yaudaa gak usah ribet and ribut ayam geprek aja 4 minumnya esteh" seli dan roy diam tak ribut lagi pasal ayam geprek saja
"Wa sini wa" ujar bara pada sade yang sedang mendribel bola basket, bara menerima bola dari sade langsung memasukkan bola ke-ring dengan gaya lay up
"OOOOYEAHHHH" ucap bagas melihat bara mencetak 1 gol
"Bang sini bang, oi bang mimi sini" ucap Kesal bintang asgara adik kelas yang telah menjadi ketua basket serta dekingan basket manzoor kalau lagi ada pertandingan. Anggota manzoor pandai main basket semua tapi mereka tidak sempat latihan akhirnya milih bintang sebagai dekingan mereka
Bintang merebut bola dari fahmi walaupun mereka setim tapi biasa anggota manzoor tak ingin kalah
Permainan basket anggota manzoor dan anak basket SMA Panca nusantara
Bagus mengambil bola dari fahmi, Fahmi yang hendak menariknya dan teriak "APASIH LO" tapi diurungkannya karena bagas melempar bola kepunggung sade yang sedang melamun menatap luar lapangan
"Akkhhhhh anjing" reflek sade menoleh kebelakang menatap bagus yang ketakutan yang lain melihatnya seram bagus lempar bola ke sade wahhhh mereka gak percaya dia seberani itu
"Hehe maaf maaf bos, bos sih melamun hehe" ujar bagas sambil menggaruk kepalanya kebingungan ama tindakannya sendiri
plakkkkkk
"Paok si lo gabus" fahmi yang mengkeplak kepala bagas
Sade yang sedari tadi kembali menatap punggung nesya menghilang dari hadapannya, ia melanjutkan kegiatan basketnya, pukulan bola dari bagas tak cukup membuat punggung sade sakit walaupun pukulan itu cukup keras, temen temennya bernafas lega sade masih mau bermain basket untung saja pikir mereka