Hobi Nut adalah balapan. Pekerjaannya adalah selebgram, youtuber, juga model produk. Dia mengontenkan hobi, menjual produk lewat jalur endorsmen, dan jadi terkenal dari mini vlog serta siaran langsung spontan. Gajinya lumayan, pendapatan dari iklan dan endors juga lumayan, tapi tips ketika siaran langsung benar-benar di luar nalar.Nut sebenarnya kaya, tapi dia masih menggilai uang selayaknya manusia lainnya.
Nut bergabung dengan Tim balap milik Sailub sudah lama sekali. Dari yang awalnya pembalap betulan jadi pembalap abal-abal semenjak didapuk jadi maskot Tim. Dia boleh balapan, tapi tidak boleh mengikuti kompetisi resmi. Dia boleh balapan, tapi tidak boleh terjadi kecelakaan. Intinya, Nut dijaga betul karena tampilannya dibutuhkan sebagai gambar depan Tim. Karena hal itulah Nut yang dulunya menekuni dunia balap dan berniat jadi pembalap profesional, sekarang menjadi pembalap modal hobi.
"Di mana kau sekarang?"
Sailub naik darah. Soalnya Nut tidak muncul sampai sore begini. Dia sudah memberikan waktu luang sampai siang, tapi Nut malah tidak datang hingga detik ini. Ditelepon tidak diangkat, dichat tidak dibalas. Begitu pun Sailub masih memakluminya, berkebalikan dengan Nut yang sedikit-sedikit langsung marah. Ketika Sailub mencoba bertanya pada Ping, Ping mengaku sudah mengantar Nut pulang dari pagi buta.
Nah, kemana Nut beberapa jam belakangan ini?
"Managermu datang tadi siang. Kalang kabut mencarimu, dikira kau diculik dan disekap mahkluk asing. Dia tidak bisa menghubungimu, sedangkan kau ada jadwal syuting produk yang harus selesai hari ini. Kemana saja kau pergi? Nomor siapa yang kau gunakan ini? Di mana ponselmu sendiri?"
Bukan menjawab, Nut malah mengatai Sailub berisik. Disuruhnya tidak usah banyak tanya dan mendengarkan saja apa yang dikatakannya.
Sailub mengkhawatirkannya, bagaimana bisa malah dikatai begitu? Terang saja, dia kesal
"Ya, terserah kau lah. Yang penting kau datang saat ini juga. Soalnya pakerjaanmu tidak bisa ditunda."
Nut dengan santai mengatakan bahwa dia tidak bisa datang, tidak bisa pulang dengan alasan tidak ada kendaraan. Bahkan dia langsung menyebutkan alamat dan meminta Sailub mengirim managernya ke sana.
Itu saja, kemudian telepon disudahi.
"Sialan!" umpatnya pada ponsel yang sudah mati. "Semua orang harus mendengarkannya, tapi dia sendiri tidak mau mendengarkan orang lain. Kalau tidak menguntungkan tim, sudah kutendang dia dari jauh-jauh hari!"
"Yakin, Phi?" Sonic muncul di belakang Sailub. Nyengir lebar ketika Sailub melihat ke arahnya. "Yakin mau menendang P'Nut dari sini?" tanyanya sekali lagi.
Soalnya, Nut itu seperti nyawa tim. Kalau tidak ada Nut, tim mereka seperti mati suri.Dikatakan begitu karena sejak Nut bergabung dengan tim, pamor tim mulai naik. Jumlah penggemar meningkat, sponsor berdatangan, dan pendapatan melonjak. Tim mereka bisa merekrut lebih banyak anggota, pembalap profesional tidak enggan bergabung dan mekanik handal pun bisa ditarik masuk. Mulai dari sini prestasi tim pun mulai naik. Hingga saat ini tim besutan Sailub menempati lima teratas dari jajaran tim balap mobil terkenal di Thailand.
Yang bisa membawa tim menjadi sesukses itu mau ditendang dari tim, jelas tidak mungkin.
Sailub menghela napas panjang, lalu menjawab, "Tidak. Aku cuma kesal." Itu alasan sebenarnya.
Sailub adalah pemimpin tertinggi di tim, tapi kedudukannya seolah tidak ada artinya di hadapan Nut.
"Lagi pula kau tak akan berani. P'Nut memusuhimu saja, kau terus memohon untuk dimaafkan. P'Nut membuat kesalahan saja, kau cepat-cepat memaafkannya. Kau sudah seperti suami yang takut istri."