[1] Sekolah?

271 12 0
                                    

⚠️ Warning⚠️

Horror?
Kata" kasar
Cringe
Typo
Dan lain sebagainya

.•♫•♬•Jangan lupa vote•♬•♫•.

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Kejadian ini terjadi 1 tahun yang lalu. Disaat dia masih 16 tahun, dia diajak main sama teman nya ke sebuah tempat di pedalaman. Entah bagaimana cara nya ia hilang.


























•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

"Jadi sekarang gw mau minta tolong sama kalian buat bantu gw cari adek gw" Mohon seorang perempuan yang di kenal sebagai Queenara.

Seorang laki-laki menatap Queenara. "Emangnya kita mau cari di mana? " Tanya laki-laki itu atau bisa kita panggil Irgi.

Queenara membuka ponselnya. "Kata orang sekitar, dia masuk ke sini" Queenara menunjukkan ponselnya ke 6 orang temannya. Terlihat di sana ada gambar sekolah tua yang sudah tidak di pakai lagi.

Salah satu orang itu berdiri. "Lu yakin kita harus ke sana? " Tanya nya. "Iya Chan lu bisa bantu gw ga? " Michan tidak yakin dengan keputusan Queenara untuk pergi ke sana.

"Udalah, kita bantu aja lagian kalian ini bukan penakut kan? " Ucap Gizan yang menatap keLima teman nya. "Iya Zan, gw tau cuman emangnya ga terlalu berbahaya? " Marvel menatap Gizan.

"Emangnya kamu ga coba buat lapor ke polisi? " Celetuk Brigitta. "Aku ga yakin polisi bakalan nanganin ini, lagian waktu itu pernah cuman mereka ga sampe masuk ke dalem gedung nya" Ke enam temannya merasa aneh. Seperti ada yang janggal.

"Yaudah, kalo gitu besok kita langsung aja berangkat ke pedalaman itu, gimana? " Seketika ke 5 orang itu, kecuali Queenara tentunya menatap Cakra.

"Yaudah gw setuju" Ucap michan sambil berdiri.

"Gw mau ikut" Marvel menatap Brigitta dengan khawatir. "Kamu yakin? " Brigitta menatap Marvel. "Iya aku yakin, aku bakalan ikut sama kalian" Marvel menghela nafas nya. "Yaudah kamu ikut".

" Wah mami sama papi ikut" Canda irgi. "Yeuu, diem lu HTS" Irgi yang kesal karena ucapan Marvel pun terdiam. Rasnya ia ingin menendang Marvel ke bulan. "Hahaha, lagian bisa-bisa nya lu HTS sama Kaira " Ucap Gizan yang membuat Irgi semakin kesal.
Dan pada akhirnya semua orang di situ tertawa.

Di keesokan harinya. Mereka berkumpul di suatu tempat untuk berangkat.

"Ck, si Anggara itu mana sih" Ucap kesal Irgi yang menunggu Cakra datang. Cakra orang nya memang suka terlambat jadi tidak heran lagi.

"Yooo what's up " Akhirnya sang Cakra pun datang, kebetulan ia diantar pacar nya menggunakan mobil. "Panjang umur, lama lu! " Kesal Irgi. "Bacot".

Cakra pun turun dari mobil pacar nya. " Aku pergi dulu ya" Ucap Cakra ke pacar nya. "Iya hati², janji ya bakalan balik" Cakra pun tersenyum tipis. "Iya, aku janji".

Seketika Teman-teman nya langsung menatap Cakra dengan tatapan aneh. " APA LIHAT-LIHAT?!" Tanya Cakra dengan nada yang tidak Ramah. "Santai aja kali, dah lah yok jalan" Ucap Gizan.

Akhirnya mereka pun jalan ke pedalaman dengan naik mobil Marvel.

Saat mereka pergi secara tiba-tiba mobil Marvel mogok. "Ah, sialan" Kesal Marvel karena mobilnya mogok. Dan kebetulan mereka sudah sampai di pedalaman. "Yaudah kira jalan aja dari sini, udah deket kan? " Ara mengangguk kepada Gizan "lah terus ni mobil? " Ucap Marvel yang heran. "Lu kan kaya tinggal beli lagi" Jawab Gizan sambil jalan.
Marvel hanya mengikuti ucapan Gizan.

Mereka berjalan dan mereka tersesat. Dan kebetulan mereka menemukan seorang mbah mbah tau yang sedang duduk di depan rumah nya. Mereka mendatangi mbah itu dan bertanya ke mbah itu.

"Umm, permisi mbah. Mbah tau jalan ke sekolah ini ga? " Gizan menunjukan foto sekolah itu. Sontak mbah itu pun kaget. "Untuk apa kalian ke sana? " Nenek itu bingung. Karena itu sekolah yang tidak terpakai lagi. "Kami ingin mecari adik ku yang hilang Mbah" Nenek itu menghela nafas dan menyuruh mereka duduk dulu.

"Jadi gini ndok, sekolah itu terbengkalai bukan karena alasan yang baik. " Seketika mereka bingung akan ucapan nenek itu. "Kalau boleh tau karena apa mbah? " Nenek itu langsung berdiri. "Karena sosok 'dia' yang sudah menjadi penunggu selama 100 tahun" Mereka tambah bingung. "Yang jelas jika kalian ke sana. Kalian harus Siapkan diri, karena ada beberapa orang yang masuk dan tidak pernah keluar lagi"

Queenara berdiri. "Saya akan tetap masuk mbah" Nenek itu sepertinya mengerti perasaan Queenara, karena tadi dia bilang bahwa adik nya itu hilang. "Yasudah kalau begitu" Nenek itu pun mengambil sesuatu di rumah nya. Dan keluar membawa benda itu.
"ini adalah jimat yang bisa menjaga kalian dari sosok 'Dia'. Dan jangan sesekali kalian berpencar. Dan juga berhati-hati lah"

Mereka semua mengangguk. Dan tiba tiba nenek itu menatap Cakra. "Kau juga, kau harus kendalikan sosok yang ada di diri mu itu. " Cakra kebingungan. Sosok yang ada di dirinya?, memangnya ada?.

"Kalau begitu Terimakasih ya Mbah, kami izin jalan" Akhirnya mereka pun berjalan ke tempat yang sudah di tunjukkan mbah itu. Dan akhirnya mereka ketemu sekolah itu.

"Sekarang ayo kita mulai cari Akari  " Akhirnya mereka masuk ke sekolah itu.











































To Be Continue
T.B.C

Mwehehe
Membuat book adalah hobi ku >:)

Btw maaf kali jelek
Jujur ini baru pertama kali bikin WP horor karena ya.. Pengen aja
Dan kayaknya gw bakalan lebih fokus ke book ini sama yang Partner in crime.

Jadi selamat membaca

terjebak di sekolah terbengkalai [YTMCI AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang