2. Dua Bangun Yang sebangun tapi tidak kongruen

908 92 0
                                    

Antavena duduk agak jauh dengan mereka berdua, tangan halusnya menyentuh lembar-lembar buku dengan lembut, seperti nya gadis itu tertarik pada saintek.

"Anda, Adik dari Antavena?.." Reo menatap mata  Wima dengan Heran.
Ini mustahil Wima sendiri berbeda jauh dengan wanita yang duduk di sana, dia adalah Most Talented.
Di semua bidang Mata Pelajaran dia kuasai Semua nya.
Bukan hanya terkenal karena kecerdasan nya, dia juga berparas cantik hingga di sorot di berbagai media sosial.

Dia sosok manusia yang sempurna.
Bagaimana bisa?
Di usia nya yang masih menempuh jenjang SMA, dia adalah
Seorang Ballerina, musisi, Atletik, model, aktor film, penulis, penyanyi, pelukis, anak olimpiade yang selalu membawa nama harum untuk Indonesia di tingkat internasional, mustahil jika dia tidak membawa penghargaan dari luar negeri.
Wanita Terlahir dari Golongan Bangsawan blesteran Belanda, Korea dan Indonesia itu selalu memberikan Terbaik untuk tanah airnya, Julukan yang orang-orang berikan banyak sekali terhadap dirinya.
Dan mereka bisa di katakan seperti dua Bangun yang sebangun tapi tidak kongruen, Kongruen sudah pasti sebangun dan sebangun belum tentu kongruen.

"Anda, Antavena kelas 12 IPA 1?..." Tanya Reo Kepada nya, Vena tidak menjawab dia hanya Menatapnya dengan tatapan datar, tanpa Ekspresi di sana.
Reo adalah manusia pemarah.
Hal sepele ini membuat emosi menguasai pikiran nya, dia marah karena pertanyaan tidak di gubris oleh Antavena.

"Loo punya telinga gak? BAJINGAN!!!." Dia membentak, menghentakkan meja di Hadapan Antavena, membuat mata para beberapa pengunjung Melihat mereka.

"Ini perpustakaan jangan Berisik." Dia hanya membalas Nya dengan Datar.
Lalu menatap Wima sang adik dengan Senyuman Tipis sangat tipis bahkan Reo sendiri tidak tahu, bahwa dia Tersenyum.

"Tahun ini akan ada program Akselerasi, saya harap anda berada di sana." Lirikan dari Antavena Tertuju ke arahnya, Wima mengangguk layaknya anjing yang patuh.

"Gadis Brengsek, Ternyata ini yang membuat Wima Frustasi." Reo berteriak di hadapan nya.
Antavena langsung menatap Wima dengan Cermat, memeriksa di setiap Detail tubuhnya, apakah ada yang terluka.

"Anda terluka karena saya?..." Antavena memberikan tatapan sinis.

"Wanita Anjing, loo berani-berani nya buat teman gue Frustasi, Karena loo cewek, bukan berarti gue gak berani hajar loo." Dia memukul meja di hadapan Antavena, hingga buku yang di bawa Antavena tergeletak di lantai.

Siswa yang sedang di perpustakaan itu melihat mereka, namun itu bukan urusan mereka, mereka hanya marah ketika ada yang berisik di sini.

"Oh, hajar." Wima Terkejut mendengar Suara itu dari Antavena.

"Loo benar-benar memintanya" Ucap Reo Meninggikan nadanya.

"Hajar gue."

Tangan Reo langsung Menarik Rambut Hitam Lebat dan halus milik Sena, dia membanting wajah Sena ke meja di hadapan nya, hingga membuat kacamata nya Terbelah dua, dan pecah, para siswa di perpustakaan itu Terkejut melihat semuanya, Wanita Most Talented itu Di pukul oleh seorang Pria Rendahan.

"REO!!!" Teriak Wima, satu pukulan mendarat di perutnya.
Reo tersungkur di lantai, dia kesakitan memegangi perut nya, pukulan Wima benar-benar membuat tubuhnya mau Retak.

"ANTAVENA." Beberapa orang berlari ke arahnya.

"Anggota Most Talented." Reo Terkejut melihat mereka.

"Loo gakpapakan  Ven?.." Kasa mendekati Antavena.

"Iya gue gakpapa." Nada santai nya yang palsu selalu terdengar di telinga mereka.
Anggota Most Talented itu memperhatikan Antavena dengan jeli, hingga saat mereka menyadari bahwa Darah segar keluar dari Hidung nya, dia mimisan.

"An, hidung loo." Mereka terlihat panik.

"Brengsek loo Reo." Jinny membentaknya.

Mereka Para Anggota Most Talented menjadi Pusat Perhatian di sana.

"Cowok brengsek!.." Regin Menarik kerah seragam nya.

"Wanita ini, dia Terlihat seperti Bajingan, memerintah kan orang seenaknya." Reo yang tidak mau kalah meninggikan suaranya.

"Lepaskan" Perintah Antavena membuat mereka Terkejut. Regin melepaskan nya dengan kasar ke lantai.

Sena Berdiri dari Mejanya, Keadaanya benar-benar santai tidak seperti yang di harapkan oleh mereka, mereka semua nya Terlihat panik.

Dia berjalan mendekati Reo, yang berusaha berdiri di sana.
Antavena menatap matanya, mata Graynya benar-benar Tajam, seperti nya Antavena sedang mengintimidasi Reo.
Reo menelan Saliva nya, wanita ini akan habis memutilasi nya setelah ini.
Wajah Psikopat nya Muncul. Antavena Berada di samping nya dengan arah yang berlawanan.

"Keluar dari sini atau anda bakal mati." Bisiknya.

Kalimat nya yang dingin menusuk Jantung Reo.

Antavena pergi meninggalkan perpustakaan itu di ikuti oleh Anggota Most Talented lainnya, dan suara ketukan Sepatu dari Antavena mengakhiri Acara Buruk itu.

_______________________________________

Kenapa Antavena Terlihat santai?...
Kalau aku udah marah-marah di sana..!!!

Tulis pendapat kalian.

Universitas War Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang