- pertama

1.1K 53 1
                                    

WARNING ⚠️

TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEHIDUPAN NYATA, MAU ITU SIFAT, KARAKTER ATAU TOKOH DALAM CERITA.

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN TAK SOPAN, KEKERASAN DAN LINGKUNGAN BXB.

BAGI KAMU HOMOPHOBIC ATAU TOXICPHOBIC, TOLONG JANGAN DIBACA.

***

"Tidak, terimakasih. Aku sama sekali tidak berminat."

"Tolong Haechan, bantu kami."

Sosok manis itu menghela nafas, sudah merasa tak nyaman kala sang ayah yang menyandang gelar sebagai petugas keamanan yang tak lain polisi itu memaksanya.

"Ayah, kau tau kalau jika ini sangat berbahaya. Maksudku, lelaki yang kau maksud itu.. ah, sungguh." Haechan mengusap wajahnya, mulutnya mendadak kehabisan kata, tak bisa menjelaskan bagaimana rasa nya.

Ayah nya mengangguk "Paham, ayah paham sekali. Tapi bantu ayah untuk mengetahui fakta sebenarnya. Kau tau sendiri, lelaki itu mempunyai banyak uang, semuanya akan di bayar olehnya, begitupun dengan saksi saksi."

"Bagaimana kalau dia benar-benar tak bersalah? itu hanya akan membuang waktuku saja, kalau ayah ingin tau." jawab Haechan kesal

Helaan nafas terdengar dari lelaki yang lebih tua dari Haechan "Semua kasus yang dilakukan lelaki itu selalu hilang begitu saja, maka dari itu ayah ingin kau membantu ayah, hanya ini."

"Hanya ini? jangan menganggap semuanya mudah ayah."

"Haechan." Sosok yang sedari tadi diam itu menegur halus Haechan yang mulai tersalut emosi.

Haechan memejamkan matanya, lalu menunduk "Akan ku usahakan, bila semuanya gagal, maafkan aku." Haechan melangkah keluar dari ruangan

Sang ayah yang bernama Johnny itu menoleh pada lelaki yang baru saja menegur Haechan itu "Aku juga butuh bantuan mu, Jaemin."

****

Haechan menghela nafas panjang, kini dia berada didepan pintu rumah besar, sangat besar. Bahkan rumahnya yang besar pun kalah besar dengan rumah ini.

Setelah beberapa hari kejadian dimana ayahnya meminta tolong, kemarin sahabatnya Renjun memberikan informasi bahwa keluarga lelaki yang memiliki banyak kasus itu sedang membutuhkan asisten rumah.

Sedikit merendahkan harga diri nya, tapi ia juga tak ingin berlama lama berada diruang darurat.

Ia menatap beberapa penjaga disana yang hanya diam berdiri tegap dengan pakaian yang semuanya sama.

"Tekan saja bel nya, Tuan." ucap salah satu penjaga disana yang sedikit membuat Haechan merinding, entah kenapa.

Haechan segera menekan bel yang berada di samping pintu itu.

Tak sampai 1 menit, pintu itu telah dibuka oleh beberapa asisten di rumah itu.

Menakjubkan, menjadi orang kaya memang enak. Di dalam rumah itu sangat besar, bahkan mewah sekali kelihatan nya.

Haechan melangkah masuk ketika disambut oleh dua orang yang membukakan dirinya pintu.

"Haechan, kau sudah datang."

Haechan menoleh, segera iya menjaga ekspresi wajahnya. Ia bersenyum kala lelaki manis yang tak jauh beda dengan tinggi nya kini mendekat.

Sontak keduanya bersalaman.

"Maaf jika aku mengganggu waktumu, Tuan."

Lelaki manis itu menggeleng "Sama sekali tidak mengganggu, kemari."

Haechan mengangguk, mengikuti langkah lelaki itu ke ruang tamu.

Dipersilahkan nya Haechan duduk, kini keduanya duduk bersebrangan dengan meja ditengah tengah.

"Sebelumnya perkenalkan aku Taeyong, panggil saja aku bubu ya. Semuanya disini memanggilku bubu."

Haechan mengangguk "Lee Haechan."

Taeyong mengangguk "Apa kau yang ingin menjadi asisten di rumah ini?"

"Iya bubu, aku butuh pekerjaan untuk kehidupan ku."

Taeyong tersenyum "Sebenarnya tak perlu waktu lama, tapi aku akan melihat kinerja mu selama 1 minggu. Jika kau memang cocok untuk bekerja disini, kau ku terima. Tapi jika ku rasa kau belum cocok, aku akan membayar kinerja mu satu minggu itu, bagaimana?"

Haechan mengangguk "Setuju, terimakasih bubu."

"Dengan senang hati sayang."

FUGITIVE - MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang