Chapter 14

83 20 0
                                    

Disclaimer by: Masashi Kishimoto

Story by: kikikristina

Warning: typo, gaje, ooc, dll

~

"Sampai jumpa lagi Hinata, masuklah."

"Hn jangan lupa besok jangan terlambat, jadi tidurlah lebih awal.

"Terimakasih Itachi Sensei dan tentu saja Sasuke-kun. Hati hati dijalan, sampai jumpa."

Hinata berpamitan dan segera memasuki rumahnya, karena Itachi tidak akan pergi sebelum melihatnya masuk.

Hinata begitu gembira dalam satu hari hal baik terus menghampirinya, hidupnya yang dulu monoton kini lebih berwarna. Pertama ia dapat bangkit dari masalalunya dan ingin berubah. Kedua ia akan mendapatkan pengalaman kerja di bidang yang menjadi minat dan bakatnya. Dan yang terakhir sedikit demi ia dapat beradaptasi dan berbicara dengan lawan jenis, bahkan ia sudah dapat mengatakan mereka sebagai teman. Sasuke, Naruto, dan Shikamaru.

Mereka dapat membuatnya berbicara dengan santai dan tertawa dengan lepas. Tingkah konyol Naruto, selalu mendapatkan respon kejam dari Sasuke, dan ekspresi wajah Shikamaru yang terlihat lelah, tetapi masih perduli untuk melerai, sangat menghibur.

Setelah merasa akrab Naruto meminta nomor kontaknya, dan memasukannya kedalam grup part time. Yang berisi empat anggota.

'Nanti yang lain ku tambah lagi.'

'Apa gunanya membuat grup seperti itu Dobe menyusahkan saja. Nanti nomor ku di teror para perempuan kelebihan hormon, kau akan menerima akibatnya Dobe.'

'apa yang Sasuke katakan benar Naruto. Sebaiknya jangan menambah orang lagi, cukup kita saja.'

'eh~ padahal kalau ramai tambah seru.'

't-tidak apa apa Naruto-kun, seperti ini juga baik. Kita bisa saling membantu tentang pelajaran atau cara menyusun laporan yang baik untuk tugas magang ini. Dan kalau kamu merasa kurang ramai, bagaimana kita tambahkan I-itachi Sensei kedalam grup?'

Hinata dapat merasakan keempat pasang mata pria disekelilingnya menatapinya dengan tatapan meminta penjelasan.

'u-um itu... Menurutku akan bagus jika Itachi Sensei bergabung dan bisa memberi saran, a-atau dengan kata lain sebagai pembimbing disaat kita butuh masukkan.'

'Benar juga perkataanmu Hinata-chan. Apalagi Itachi Sensei sudah mentraktir kita. Itachi Sensei boleh minta nomor mu?'

'....'

Dan berakhir dengan Itachi yang memberikan nomornya dengan suka rela, setelah ditatap oleh mata bulat polos, milik sigadis Hyuga.

Sedangkan untuk Sasuke dan Shikamaru, kedua pemuda itu tidak berkata apapun untuk pernyataan Hinata. Menurut mereka apa yang gadis itu katakan masuk akal. Dan lagi dimata kedua pemuda yang analitis itu, Hinata dapat dikategorikan sebagai gadis yang tidak merepotkan dan menyebalkan.

Lihat saja ia sekarang yang dikelilingi para pria tampan dan idola sekolah. Tapi dari awal bertemu sampai perjalanan pulang yang gadis itu lakukan hanya menanggapi mereka dengan seadanya dan ia hanya akan fokus diskusi untuk memulai kerja part time esok hari.

Tidak pernah sekalipun Hinata melakukan tingkah menyebalkan seperti kebanyakan gadis yang mereka temui baik disekolah maupun diluar. Hinata tetap sama, sopan dan anggun.

Jadi ketika Naruto memasukan Hinata ke grup chatting, mereka tidak mempermasalahkannya.

~

"Yosh! Selamat pagi. Sebelum memulai pekerjaan aku akan mengatakan beberapa hal dulu. Sasuke, Hinata kalian akan bekerja di shift pagi dari pukul enam pagi hingga sebelas siang. Sasuke bertugas di kasir, menerima dan melayani pelanggan. Dan Hinata sebagai pastry bersama aku dan Kuro-chan, dan sesekali keluar untuk membantu Sasuke jika toko sedang ramai."

TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang