Tergantung di Minggu

4 0 0
                                    

Pagi menyurati langit
Menyediakan luas kanvas untuk mentari
Cerahnya sampai menusuk jemari
Jatuh telak ke atas aspal yang semi

Kami jalan berdua
Dua jalur
Dua arus
Dua kubu keramaian

Namun sulit dimengerti
Ada tanya bergantung di sepanjang trotoar
Mengapa kehadiranmu nihil di sini?
Tiadakah sinyal keingintahuanku sampai?

Lirikan jemu mencari seonggok temu
Kebetulan memang jarang jadi tamu
Setidaknya beri aku kesempatan satu
Lututku sudah kesemutan

Ternyata serakah menikam korban
salah banyaknya
kena lagi

aku

Po, 25 Februari 2024

Kubiarkan Kau Membacanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang