༻ Happy Reading ༺
Tandai kalo ada typo
෴෴෴෴
Setiap kali ada yang bertanya pada Kayla sesuatu hal yang menyangkut keluarganya, pasti Kayla langsung terdiam. Seperti saat ini.
"Eh, ngomong-ngomong lo kenapa kerja? Emangnya orang tua lo ngijinin?" tanya Cakra.
Kayla merasa jantungnya berhenti berdetak. Kayla memilih diam beberapa detik untuk menyiapkan hatinya dan jawaban dari pertanyaan Cakra.
Kayla tersenyum tipis, "Saya sendiri kak."
"Hah, sendiri?" dahi Cakra berkerut bingung, tapi Cakra segera sadar, "O-oh, lo udah nggak punya orang tua?" tanya Cakra pelan dan hati-hati.
Kayla tidak menjawab, gadis itu hanya tersenyum tipis, "Baik kak. Ditunggu pesanannya ya." Kayla buru-buru pergi dari hadapan mereka.
Kayla takut Cakra menanyakan sesuatu hal lagi. Jadi Kayla memilih cepat-cepat pergi.
Sedangkan meja itu sekarang diisi keheningan.
"Eh, gue keterlaluan nggak sih tadi? Enggak kan ya?" tanya Cakra pada mereka semua.
"Enggak lah kak. Kan lo cuma nanya, kita juga nggak tau." jawab Keisya.
Sedangkan dua cowok yang ada disana masih terdiam. Nathan yang mendengar jawaban Kayla entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang menusuk jantungnya.
"Gue kenapa?" batin Nathan bingung.
𓍯𓍯𓍯𓍯
Kayla sedang makan malam sendirian di dapur. Dia makan makanan sederhana itu dengan lahap.
Tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki yang diperkirakan menuju ke dapur.
"Eh, kak Nathan." sapa Kayla setelah melihat orang yang datang ternyata Nathan kakaknya.
"Kak Nathan butuh apa? Biar aku siapin." tanya Kayla pada kakaknya.
Sedangkan Nathan hanya menatap datar Kayla, lalu dia mengalihkan pandangannya dan tiba-tiba matanya tertarik pada sesuatu yang berada diatas meja kecil itu.
Deg
"Dia cuma makan itu?" batin Nathan heran.
Kayla yang melihat kakaknya terdiam dan hanya menatap satu objek lalu mengikuti arah pandang Nathan.
Setelah mengetahui apa yang dilihat oleh kakaknya, Kayla lalu berdiri menutupi makan malamnya yang menjadi objek pandang Nathan.
"Em, kakak mau makan?" tanya Kayla mengalihkan agar kakaknya tidak terus menerus melihat makan malamnya.
Nathan tidak juga menjawab bahkan pemuda itu sekarang sudah melangkah pergi meninggalkan dapur tanpa melakukan apapun.
Huft
Kayla bernapas lega setelah melihat kakaknya pergi. Lalu dia meringis melihat makan malamnya yang hari ini terlihat sedikit memprihatinkan.
Di atas meja kecil itu hanya terdapat nasi dan ikan asin yang digoreng secara dadakan tadi.
"Apa kak Nathan ngerasa kasian ke gue pas liat ini?"
"Tapi nggak mungkin sih."Kayla segera melanjutkan makannya agar dia bisa cepat tidur. Gadis itu sudah merasakan badannya yang pegal-pegal.
Pagi harinya, seperti biasa Kayla sudah menyelesaikan tugas-tugas rumahnya. Walaupun sekarang hari Sabtu dan itu artinya sekolah libur. Kayla tidak bisa bermalas-malasan seperti anak-anak lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa itu Bahagia?
Teen Fiction[ DIMOHON UNTUK MEM-FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Kayla hanyalah seorang murid SMA biasa seperti kalian. Tapi beban yang ditanggung di pundak ringkihnya terlalu berat. Dia memiliki keluarga, tapi Kayla merasa dia hanya seorang diri di d...