༼ 4 ༽

218 8 2
                                    

༻ Happy Reading ༺

Tandai kalo ada typo

෴෴෴෴

Di sebuah kamar yang terlihat sangat sederhana tanpa adanya hiasan-hiasan dinding, terdapat seorang gadis yang sedang memejamkan matanya.

Gadis itu terlihat sekali sedang bermimpi buruk. Keringat sudah mengalir dari dahinya, air mata yang juga mengalir deras dari kedua matanya yang tertutup, kedua tangan yang sedang mengenggam erat selimut yang dipakainya, dan kepala yang berkali-kali bergerak ke kanan dan ke kiri.

"Enggak, bukan Syana yang bunuh mereka," racau gadis itu.

"Bukan Syana yang bunuh."

"Syana bukan pembunuh."

"Enggak..."

"Enggak..."

"Enggak!" teriak gadis itu tiba-tiba bangun dari tidurnya.

Huh

"Mimpi itu lagi," batin gadis itu.

Gadis itu segera bangun dari kasurnya dan melangkah keluar kamar. Dia berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum.

Dia merasa sangat kehausan setelah mengalami mimpi buruk yang selalu menghantuinya setiap malam.

Gadis itu sedang menuangkan air putih ke dalam gelas. Tapi tiba-tiba lampu dapur menyala dan membuat gadis itu kaget.

"Eh, kak Nathan."
"Kak Nathan mau minum? Biar aku ambilin kak," ucap gadis itu pada seseorang yang baru datang ke dapur.

Tapi orang yang diajak bicara tidak menjawab. Pemuda itu hanya menatap datar gadis di depannya.

Tiba-tiba pemuda itu membuka suaranya, "Minggir."

"Hah?" tanya gadis itu bingung.
"Minggir Kayla," ucap datar Nathan pada gadis yang masih terbengong bingung di depan matanya.

"Hah, o-oh..." ucap Kayla terbata-bata. Gadis itu terkejut mendengar kak Nathan yang mau berbicara dengannya, bahkan kak Nathan mau menyebut namanya.

Memang dari tadi Kayla berdiri di depan kulkas sambil menuangkan air minum. Dan Kayla juga belum beranjak dari sana setelah Nathan datang.

Kayla malah melupakan dirinya yang sedang kehausan. Gadis itu sibuk melihat kakaknya dari mengambil gelas sampai kakaknya sudah selesai minum.

Bahkan kakaknya sudah pergi dan berjalan menuju tangga pun Kayla masih melihat kakaknya itu.

Akhirnya setelah punggung Nathan hilang di belokan, Kayla kembali melakukan hal yang tertunda tadi.

𓍯𓍯𓍯𓍯

Matahari sudah mulai menampakan dirinya. Dan Kayla juga sudah menyelesaikan semua tugasnya di pagi hari yang cerah ini.

Kayla sudah siap berangkat ke sekolah menggunakan sepeda kesayangannya.

Karena sekarang hari Rabu dan itu waktunya Kayla piket kelas, maka Kayla harus berangkat lebih pagi atau dia akan terlambat.

Tapi, karena tadi Kayla sempat kesiangan bangun dari tidurnya, jadi Kayla harus mengayuh sepedanya secepat mungkin.

Setelah menempuh perjalanan selama sekitar 20 menit, akhirnya Kayla sudah sampai kelasnya.

Kayla langsung berjalan menuju belakang kelas untuk mengambil sapu, lalu mulai menyapu kelas besar ini sendirian.

Apa itu Bahagia? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang