7.2✓

1K 48 2
                                    

###
Tiga Minggu telah berlalu, ini masih pukul 4 subuh tapi Jungkook sudah terjaga sejak setengah jam yang lalu. Isi perutnya seperti diaduk, seperti ada sebuah dorongan yang memaksa ingin keluar dari perut.

Jimin setia memijit tengkuk Jungkook yang kini sedang berusah mengeluarkan sesuatu dari mulutnya. "Makanya kalau kerja gak usah berlebihan, liat tu jadi masuk angin." Oceh Jimin sembari masih memijit tengkuk Jungkook.

"Berisik, uhuk... Huekkk"

"Tu kan, kualat tu sama istri."

Jimin memapah Jungkook menuju kasur nya, kembali membaringkan Jungkook dan menyelimutinya. Sedangkan Jungkook sudah lemas tak kuat lagi bahkan untuk membuka matanya, rasanya sangat berat.

"Aku buat bubur dulu." Ucap Jimin setelah itu dirinya beranjak keluar kamar Jungkook untuk menuju ke dapur.

Jimin benar-benar merawat Jungkook dengan telaten, mulai dari menyuapi bubur sampai memberikan obat pereda mual untuk Jungkook.

"Tidur aja, gak usah kerja dulu." Ucap Jimin sembari membenahi selimut untuk menutupi setengah badan Jungkook.

"Gak, saya tetap berangkat kerja" Jungkook mencoba bangkit namun tiba-tiba kepala seperti di hantam batu besar yang mengakibatkan rasa sakit beserta pusing di kepalanya.

"Bisa gak sih kalau dibilangin gak usah ngeyel!! Lagi sakit juga, coba nurut!" Jimin mengomel, di dorongnya kembali dada Jungkook untuk ke posisi semula. Kali ini Jungkook benar-benar menurut, kepalanya terasa sangat pusing.

Semakin siang kondisi Jungkook semakin tidak baik, badannya demam tinggi sedangkan perutnya seperti di aduk lagi, Jimin sudah mengompres dahi Jungkook dan mengoleskan minyak penghangat di perut Jungkook yang panas.

Jimin mengambilkan Hoodie Jungkook dan membantu Jungkook memakainya, karena Jungkook mengeluh dingin sedari tadi.

"Jimin,," gumam Jungkook.

"Yeah, ada apa?" Jawab Jimin

Mata Jungkook terbuka menatap Jimin, "buatkan saya salad buah."

"Hah?" Reaksi Jimin,

"Mau salad buah." Ulang Jungkook.

"Sekarang? Kan lagi sakit masa makan salad buah?." Tanya Jimin.

"Please" mohon Jungkook.

Jimin menghela nafas "oke, ku tinggal beli bahannya dulu. Oh ya..."

Jimin menunduk mengambil sesuatu di bawah kasur "nih baskom, kalau mau muntah wadahin sini" ucapnya sembari meletakkan baskom di samping bantal Jungkook.

####

Di minimarket terdekat lah Jimin membeli bahan untuk membuat salad buah yang di minta Jungkook tadi. Tapi ketika hendak pergi ke kasir matanya tertarik untuk melihat ke arah perlengkapan kehamilan.

Entah apa yang Jimin pikirkan kini Jimin berdiri di depan rak testpack, hatinya berkata untuk membeli alat cek kehamilan tersebut.

Dan ya kini Jimin di kasir membayar bahan salad+testpack. "Ada tambahan lain kak?" Tanya si kasir.

"Eumm tambah sosis rasa kejunya satu ya."

"Baik, totalnya 200k pas."

####

Jimin meletakkan semangkuk salad buah segar+topping keju yang tebal di hadapan Jungkook.

"Ni, selamat menikmati."

"Kamu?" Tanya Jungkook.

"Istrimu" jawab Jimin.

"Ck bukan itu, maksud saya kamu gak makan juga?"

𝕤𝕙𝕠𝕠𝕥 𝕤𝕥𝕠𝕣𝕪 𝕜𝕠𝕠𝕜𝕞𝕚𝕟 (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang