5+++

2.7K 92 0
                                    

"Hm, kalian uruslah masalah itu."

"Baik tuan."

"Untuk perusahaan A, aku akan memantau kemajuannya, kirimkan laporannya padaku setelah ini."

***

"Eughh..."

Sepasang mata indah milik Park Jimin si pria cantik itu terbuka secara perlahan karena cahaya sang fajar yang dengan tidak sopan nya masuk melalui celah-celah jendela kamarnya. Kedua alisnya mengkerut ketika merasakan sisi sampingnya terasa dingin dan kosong. Mencoba bangun dan bersandar di dashboard kasur. Melihat suami tampannya Jeon Jungkook yang sedang menatap layar laptopnya yang tengah menampilkan beberapa karyawan perusahaannya.

Hm, mungkin sedang rapat pikirnya.

Jimin tersenyum karena sadar jika suaminya itu tidak memakai seragam yang seharusnya. Lihat saja di atas memakai kemeja dan dasi sedangkan di bawah hanya memakai boxer.

Jimin beranjak turun dari ranjangnya, menggapai bathrobe dan berlalu masuk ke dalam kamar mandi. Cukup menghabiskan 20 menit untuk menyelesaikan ritual paginya. Jimin keluar dengan menggunakan bathrobe kimono nya, berjalan menuju Jungkook yang tengah fokus pada laptopnya.

"Jungkook..." Bisik Jimin.

Jungkook yang merasa ada suara lembut di sampingnya langsung mematikan mikrofon miliknya dan menengok ke arah sumber bisikan.

"Sayang, kau sudah bangun?" Tanya Jungkook bingung.

" Ada apa hm?" Tanya nya sembari mengelus pucuk kepala Jimin.

Jimin menggeleng "Apa rapatnya masih lama?" Tanya Jimin

"Ahh ituuu, tiiidak sebentar lagi." Sahut Jungkook yang sedikit tak fokus.

Dengan posisi Jimin yang sedikit membungkuk membuat dada yang sedikit berisi dan terdapat tonjolan kecil itu sedikit terlihat menggoda.

Glup.... Ya sepertinya itu membuat fokus Jungkook sedikit hilang entah kemana.

"Tuan, saya akan kirimkan laporan yang anda minta ke email anda segera." Suara dari salah satu karyawan menyadarkan fokus Jungkook dari dada jimin.

"Oh, hm okey." Jawab Jungkook seadanya.

"Baiklah karena pembahasan telah selesai, jadi rapat di cukupkah sampai di sini. Terima kasih telah meluangkan waktunya, baik untuk tuan Jungkook dan juga anggota rapat lain nya. Selamat melanjutkan kegiatan nya kembali, terima kasih." Suara dari sekertaris Jungkook menutup rapat, menandakan rapat telah selesai di laksanakan.

Jungkook menengok ke sebelahnya, namun sosok Jimin sudah tak ada di dekatnya lagi. Dia memutuskan keluar kamar untuk mencari istrinya, tujuannya langsung ke satu tempat yaitu Dapur.

Di lihatnya di sana Jimin sedang membuat secangkir kopi hitam. Ahhh sepertinya itu untuk ku, batin Jungkook.

Mendekati sang istri dan memeluknya dari belakang, melingkarkan tangannya berurat dan besar itu di pinggang ramping yang sangat pas di antara tangan nya.

"Kookie astaga, kau membuatku kaget saja." Protes Jimin.

"Heheh, sorry baby." Sahut Jungkook sembari membubuhkan kecupan-kecupan kecil di leher Jimin.

"J-Jungkook berhenti melakukan itu" protes nya lagi.

"Melakukan apa hm? Aku tidak melakukan apapun." Hardiknya, namun tangan nakalnya itu malah mulai beraksi. Mulai menjalar kemana-mana. Meraba di mana saja yang dapat di jangkau oleh tangan nya, dan tujuan terbesarnya adalah dada dan bokong sintal Jimin. Kemudian setelah itu,,,

"AHHhh kookie" desah Jimin mengalun indah ketika mendapat remasan dari tangan Jungkook di dada dan bokongnya secara bersamaan.

"Shit, baby kau membuat ku horny." Umpat Jungkook, dan semakin gencar merayapkan tangan nakal nya itu di tubuh Jimin. Bahkan tangan kiri nya kini sudah masuk ke dalam bathrobe bagian bawah, mencoba menyelipkan jari-jari panjang nya itu di antara sela belahan bokong Jimin.

𝕤𝕙𝕠𝕠𝕥 𝕤𝕥𝕠𝕣𝕪 𝕜𝕠𝕠𝕜𝕞𝕚𝕟 (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang