8.2✅

27 4 0
                                    

Sudah sebulan ini hubungan keduanya kembali membaik, Jungkook sekarang lebih sering menghindari Ryu ketika bertemu.

Seiring berjalannya waktu mereka kembali membangun hubungan keduanya dan membangun kepercayaan. Meskipun Jungkook tau luka di hati Jimin karena sikapnya masih tersisa namun Jungkook akan berusaha sebaik mungkin untuk menyembuhkan dan memperbaikinya.

Namun takdir lah yang berkata lain, ketika Jimin akan mulai untuk memberikan kepercayaan lagi pada Jungkook namun hal lain pula yang di dapatnya.

Jungkook kembali terlihat dekat dengan Ryu, seakan sosok masa lalunya itu terus saja menggoda dan menghantui kekasihnya.

Bahkan kedekatan keduanya tak lagi hanya sebatas di sekolah, beberapa kali Jimin menemukan Jungkook yang berada di cafe bersama Ryu. Dan beberapa kali pula dirinya melihat log panggilan dimana itu dari Ryu yang menghubungi Jungkook di tengah malam.

Ketika Jimin tau bahw Jungkook dan Ryu selalu bertemu diam-diam di belakangnya hatinya sangat hancur sekali rasanya. Dia merasa Jungkook seakan-akan mempermainkannya, Jungkook yang kembali mengulang pola yang sama.

Jimin merasa diabaikan, seperti dirinya hanyalah bagian kecil dari kehidupan Jungkook, bukan lagi sebagai prioritas utama. Mengingat lamanya hubungan mereka dan bisa hancur dalam sekejap membuat Jimin rasanya semakin terkhianati.

Jimin mendekati Jungkook yang saat ini terlihat tengah mengobrol dengan teman-temannya. Menepuk pundak Jungkook untuk mendapat perhatiannya.

"Sayang... Ada-"

"Ikut aku, ada sesuatu yang harus di omongin." Potong Jimin.

Jungkook mengerutkan keningnya bingung, teman-temannya pun ikut bertanya apakah ada kesalahan, dan hanya di jawab gelengan tak tau dari Jungkook.

Setibanya Jungkook di rooftop dia melihat Jimin berdiri di tengah-tengah, menatapnya seakan ada banyak sesuatu yang akan terjadi.

"Kamu mengulanginya lagi?" Tanya Jimin langsung.

"Sayang apa maksud mu?" Tanya Jimin yang kini jarak mereka hanya satu meter.

"Kamu bilang akan berubah, tapi apa yang ku dapat... Disaat aku butuh kepercayaanmu kamu malah terus kembali sama Ryu."

Jungkook seakan menyadari kesalahannya mencoba menjelaskan "sayang, tidak ada yang salah sayang... Aku bahkan gak pernah-"

"Gak pernah apa? Gak pernah ketemuan diam-diam di belakang aku, atau gak pernah telfonan tengah malam sampai gak ngabarin aku... Iya, gak pernah?" Putus Jimin lagi semakin membuat Jungkook menyadari kesalahannya. Melihat Jimin menangis sesenggukan hatinya rasanya ikut di remas kencang.

Jungkook berusaha mendekati Jimin, ingin menyentuhnya, ingin memperbaiki semuanya dengan pelukan seperti biasanya. Tapi, Jimin mundur meletakkan tangannya di dada Jungkook untuk menghentikan tindakan tersebut.

Jungkook tertegun, tidak percaya apa yang sedang terjadi. Jauh di dalam hatinya, dia tau ini adalah kesalahannya. Dia kembali membuat Jiminnya hancur, dia kembali menyakiti Jimin, dia sudah terlalu dalam menyakiti Jimin, dia merasa meskipun cintanya nyata namun tindakannya tak pernah benar untuk membuktikan itu.

Jimin menatap Jungkook, air mata yang sedari tadi mengalir dia hapus menggunakan telapak tangannya.

"Mungkin seharusnya memang benar, hubungan ini tak seharusnya kembali berlanjut." Setelah mengatakan itu Jimin melangkah dari hadapan Jungkook dan pergi dari sana, meninggalkan Jungkook yang semakin terdiam seakan dunianya kini terhenti mendengar perkataan Jimin tadi. 

ketika hanya tinggal menyentuh engsel pintu jimin kembali berucap "Ini akhir, Jungkook," Jimin berkata dengan suara pelan, namun tegas. Suaranya bergetar, menahan perasaan yang sudah lama tertahan. "Aku tidak bisa terus seperti ini."

𝕤𝕙𝕠𝕠𝕥 𝕤𝕥𝕠𝕣𝕪 𝕜𝕠𝕠𝕜𝕞𝕚𝕟 (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang