3.2 (✓)

2.2K 83 4
                                    


"Maaf humm" - Jungkook


Jimin menatap nya bingung, ada apa ini. Kenapa tiba-tiba Jungkook meminta maaf. Jimin di buat menegang ketika Jungkook memeluknya erat, menduselkan wajahnya pada perpotongan leher Jimin. Dapat Jimin rasakan bahunya basah dan suara isakan tipis, wow apakah Jungkook menagis?

"Maaf hiks, maafkan aku Jimin h-hiks. Maaf atas segalanya, ku mohon jangan menjauh dari ku lagi, aku tidak menyukainya hiks... A-aku aku... Mencintaimu Jimin, maaf selama ini aku terus mengelak dan selalu memperlakukan mu buruk, kumohon maafkan aku hiks. Aku mencintaimu Jimin, hiks... Aku mencintaimu." Jimin hanya mendengarkan ucapan Jungkook yang bercampur dengan isakan sesegukan dari bibir Jungkook.

"Ya, aku sudah memaafkan mu. Bisa lepaskan pelukan mu?" Jungkook menggeleng, dia mengeratkan pelukannya di tubuh Jimin. Dapat Jungkook rasakan tepukan halus di punggungnya namun tidak ada suara jimin yang menyahut nya.

Jungkook melepaskan pelukan pada jimin, dapat Jimin lihat mata dan hidung Jungkook yang memerah. Astaga Jimin tidak pernah berfikir Jungkook akan semenggemaskan ini.

"Aku sudah memaafkan mu, tapi aku juga minta maaf tidak bisa membalas perasaan mu lagi. Mungkin, jika yang kau katakan saat ini kau ungkapkan ketika dulu. aku akan senang hati membalasnya. Namun sekarang, aku tidak bisa. Sudah terlalu banyak luka yang kau goreskan di hati ku, dan itu sangat menyakitkan. Sangat..."

"Hiduplah bahagia dan normal dengan wanita pilihan mu, jangan memilih pria gay seperti ku. Buat dia bahagia, jangan menyakiti nya."

Jungkook menggeleng, tangisan nya menjadi. Dia tidak perduli Jimin akan menertawakannya atau apa. Dia hanya ingin Jimin percaya bahwa dia mencintai Jimin dan menginginkan Jimin untuk dirinya.

"Jiminnn hiks be-berikan hik-s aku kesempatan se-hiks kali lagi hiks, jangan-hiks jangan batalkan pertunangan kita hiks... E-eomma bilang hiks kau mem-hik batalkan pertunangan kita hiks... Nda mau jimin hikss,, nda mau.. hwaaaa... Maafkan akuuuuu hiks"

𝘾𝙪𝙥...

Jimin dengan keberaniannya mencium lembut kening Jungkook, mengusap air mata dan ingus Jungkook Kemudian memeluknya dengan kehangatan. Sedangkan Jungkook pun membalas pelukan Jimin dengan begitu eratnya.

"Kau jahat Jimin hiks, kau membuat ku khawatir, k-kau membuat selalu ingin mencari keberadaan mu hiks meski kau tak pernah menyadari nya.. kau hik,, kau tanpa sadar sudah membuat hati ku tak karuan. Ta-tapi sekarang hikss, ka-kau menghindari ku hwaaa. Kau bilang hiks tak menerima perasaan ku hiks... Aaa jiminnnn!!!" Jungkook menduselkan wajahnya di dada Jimin, ucapannya terbata-bata karena bercampur dengan isakan.

" apa kau bisa membuktikan jika kau ingin bersama ku?" - Jimin

Jungkook menatap jimin dengan matanya yang sembab.

"A-ak-aku sudah putus dengan Seulgi, sebelum kejadian kemarin hiks aku sudah memutuskan dia kejadian kemarin han-hanya salam perpisahan hiks,

"Cih, salam perpisahan kok dengan seks." Sela Jimin

"T-tidak, bukan begitu sayanggg, it-itu dia yang memintanya," -Jungkook

"Hm, terserah"- Jimin

"Tapi Jimin, ak-aku juga meminta eomma membujuk orang tua mu supaya tidak jadi membatalkan pertunangan kita, ka'-kamu mau kan melanjutkan pertunangan kita lagi?"

"Temukan cincin yang ku lemparkan pada mu kemarin, jika kau bisa menemukannya maka aku akan memikirkan permintaan mu tadi." tantang Jimin.

Jungkook langsung mengangguk, berniat turun dari bankar untuk segera menjalankan misinya. Sedangkan Jimin hanya memperhatikan, apakah Jungkook benar-benar membuktikan nya?

𝕤𝕙𝕠𝕠𝕥 𝕤𝕥𝕠𝕣𝕪 𝕜𝕠𝕠𝕜𝕞𝕚𝕟 (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang