Kembali Ke Masa Lalu

52 5 0
                                    

Bugh.

"Hahahah makanya kalau di berikan perintah itu harusnya nurut dengan benar. Jika dari tadi kamu mendengarkan perintah ku kamu tidak akan berakhir seperti ini, dasar sampah rasakan ini lagi biar kamu jera."

Seorang siswi dengan rambut sebahu memasukan kepala siswi lainnya kedalam toilet sekolah. Siswi yang di bully itu hanya bisa terdiam pasrah seperti mayat hidup menerima perlakuan buruk yang dia dapatkan.

"Masih mau membantah lagi hmmm."

"Astaga lihatlah penampilannya dia seperti sudah mati, clerin apa kamu tidak keterlaluan membully nya?."

Siswi yang dipanggil Clerin itu melepaskan jambakannya. Clerin melangkah mundur saat tubuh siswi yang dia bully jatuh ambruk kelantai.

"Angel apa dia mati?." Clerin gemetar ketakutan melihat tubuh korban bully yang tidak bergerak sama sekali.

Angel melangkah mendekati tubuh kaku lalu menepuk-nepuk pelan pipinya.

"Angle dia tidak mati kan, dia hanya pingsan saja kan." Suara Clerin terdengar gemetar. Wajahnya terlihatlah sangat ketakutan, jika siswi yang dia bully benar-benar mati Clerin akan mendapatkan masalah besar dan ayahnya pasti akan memarahinya habis-habisan dan yang lebih buruk lagi Clerin takut jika dia akan di asingkan oleh ayahnya dengan mengirimnya ke luar negeri.

Angel sendiri juga sangat ketakutan, mungkin saja dia akan di tuduh sudah membantu Clerin untuk membunuh siswi yang dia bully. Dengan tangan yang bergetar hebat Angel menggerakan jarinya mendekati hidung siswi yang tidak sadarkan diri untuk memeriksa apakah dia masih bernapas atau tidak.

"Cler, Clerin dia tidak bernapas lagi. Tidak ada hembusan napasnya, bagaimana ini Cler."

"Kamu serius kan, jangan bohong kamu pasti hanya ingin membuat ku takut kan angel."

"Nggak Cler, coba kamu periksa saja sendiri."

Glek

Clerin menelan ludah kasar, dengan perasaan takut dan was was Clerin mencoba untuk memberanikan dirinya untuk memeriksa napas siswi yang dia bully tadi. Mata Clerin terbelalak saat dia tidak merasakan hembusan napas dari siswi yang dia bully.

Brukk

Clerin jatuh terduduk dengan tatapan tidak percaya menatap siswi yang sudah tidak bernyawa itu.

"Di-dia tidak bernapas, dia mati."

"KYAAAAA!."

Clerin dan Angel berteriak kencang melihat siswi yang sudah mereka nyatakan mati itu membuka matanya.

Clerin dan Angel saling berpelukan satu sama lain karena terkejut sekaligus takut. Siswi itu bangun dari tidurnya dan menatap Clerin dan Angel dengan tatapan bingung karena tubuh mereka berdua bergetar ketakutan.

"Kalian." Ucap siswi itu. Clerin dan Angel beringsut mundur ketakutan melihat siswi itu.

Siswi itu melihat kedua tangannya dengan tatapan aneh, siswi itu juga meraba-raba wajahnya sendiri. Dengan panik siswi itu berdiri lalu berjalan menuju cermin besar yang berada di dalam toilet itu.

Mata siswi itu membola kaget melihatnya wajahnya sendiri yang terpantul dari cermin.

"Ini tidak mungkin." Ucap Siswi itu tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Aku kembali hidup."

Clerin dan Angel yang mendengar perkataan siswi itu saling melempar tatapana bingung satu sama lain.

"Jadi dia tadi benar-benar mati?." Tanya Angel.

"Jika dia mati kenapa dia bisa hidup lagi." Jawab Clerin.

My Second Life Changes DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang