Kalau mau jelas ceritanya, kalian bisa baca cerita aku yang berjudul Dia SAFARA. Tapi kalau gak mau baca juga gapapa, soalnya alur nya gak ada yang mengarah ke sana.***
Happy reading all!
****
Algara dan Alsara terduduk di pinggir ranjang rumah sakit dan mereka saling pandang satu sama lain dengan rumit. Kedua orang tua mereka menyuruh mereka beristirahat, tapi situasi saat ini lebih penting dari itu.
"Ini mimpikan?" Suara lembut ala perempuan keluar dari Algara yang sekarang sudah berada di tubuh Alsara.
Alsara dengan kaku mengangguk. Ya, dia pasti bermimpi dan belum bangun sama sekali. Kemudian tangannya melayang menampar dirinya sendiri.
Plak!
"Sakit..., " Gumam nya. Ya, sekarang Alsara ada di tubuh Algara, dan Algara berada di tubuh Alsara. Keduanya tertukar, entah ini nyata atau tidak. Tapi bisa di simpulkan bahwa ini semua nyata.
Algara menatap tajam dirinya sendiri di hadapannya, aneh saja melihat itu. Begitu pun Alsara. Sampai Alsara tersadar dan pandangannya turun kebawah paha, dan matanya melotot.
Algara yang mengetahui arah pandang gadis itu langsung menatap kesal. "Jangan mesum!" Bentaknya.
Alsara juga begitu, dia melihat dirinya sendiri. Kemudian tiba-tiba dia merona malu, bagaimana ini? Tubuhnya di pakai Algara, yang otomatis semuanya akan terlihat jelas oleh lelaki itu. Ughh, memalukan sekali.
Algara memijit pelipisnya pusing. "Gue gak tau apa yang terjadi, tapi balikin tubuh gue!" Ujarnya.
Alsara bingung. "Gimana caranya? Lo kira gue mau di tubuh lo?" Sahutnya tak terima.
Algara berdecak, kemudian dia memegangi rambut nya yang terasa sangat panjang. Dia lupa, dia di tubuh Alsara. "Rambut lo panjang! Mau gue potong!"
Alsara melotot. "Heh! Jangan gitu dong, asal aja main potong. Gue merawat itu dengan sepenuh hati! Cowok mana ngerti, njir!"
"Berat," ungkap Algara. Jujur, kepalanya terasa berat akan rambut-rambut panjang ini. Apalagi rambut Alsara panjangnya sampai pinggang, betah sekali anak itu memanjangkan rambut.
"Ya emang gitulah, namanya juga cewek," balas Alsara.
"Sialan! Yang bener aja!" Algara mengusap wajahnya prustasi, apa ini adalah hukumannya karena sering keluar balapan secara diam-diam?
"Gue pusing, mau tidur. Mungkin setelah bangun gue bakal bangun dari nih, mimpi. Amit-amit gue jadi lo!" Celetuk Alsara, dia membaringkan tubuh itu dan berbaring membelakangi Algara.
Algara mengacak-acak rambut panjang Alsara. Dia mengikat asal hingga seperti di sentrum listrik, kemudian dia berbaring juga menjernihkan pikiran nya.
Mereka berdua terlelap.
***
"Bang, bagun dulu. Kamu belum makan," ucap Aislin membangunkan Algara yang sekarang adalah Alsara. Alsara yang terganggu pun langsung membuka matanya, dia menggeliat tapi hal itu justru membuat kakinya sangat sakit. Dia belum sembuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Al
Science Fiction"Kami kembar. Raga kami beda, tapi jiwa kami saling terhubung satu sama lain."-twins Al. *** Algara dan Alsara. mereka kembar tapi tak seiras, mereka kembar tetapi terasa sangat jauh, mereka kembar tetapi seperti tidak saling kenal. mereka saling m...