02. Sekolah

1.4K 103 14
                                    

Algara memandangi tubuh Alsara yang sekarang adalah tubuhnya di depan cermin full body. Tubuh Alsara tidak buruk juga, ya walau dia sempat tak sanggup saat ia mandi tadi. Masih belum terbiasa.

Saat ini sudah 1minggu lebih mereka libur, jadi hari ini mereka akan bersekolah kembali. Algara memakai seragam sekolah itu, dia memakai rok selutut, dan itu adalah seragam perempuan. Tak terbayang emang.

Dengan telaten dia menyisir rambut Alsara yang panjang, dan mengikatnya asal. Dia berdecak ketika rambutnya seperti benang kusut. Dia kemudian melangkah menghampiri kamar nya berada, kamar Algara asli.

Di sisi Alsara, dia sedang gugup ketika melihat perut kotak-kotak itu, apalagi tadi waktu... Ahh, tak terbayangkan emang.

"Gue punya anu?!" Itulah teriakan nya saat di kamar mandi.

Sakarang dia sudah memakai celana, dan akan memakai bajunya. Tapi tiba-tiba pintunya di ketuk berkali-kali dengan kencang, dan dengan tergesa dia membukakan pintu.

Terlihat Algara sedang berada di ambang pintu, Alsara terkejut melihat penampilan jauh dari kata rapi, apalagi rambut itu. Karena tubuhnya lebih kecil dari tubuh Algara, Alsara harus menunduk menatap tubuhnya.

Algara masuk dan duduk di kasur nya yang sudah lama tidak dia tempati.

"Ngapain?" Tanya Alsara heran, dia mengancingkan kemejanya.

Algara menatap datar. "Ikatin rambut lo ini! Atau mau gue potong?"

Alsara melotot, dia menggeleng ribut. Dan duduk di belakang Algara dan menyisir rambut panjang nya itu. Dengan telaten Alsara menyisir rambutnya dengan semangat. Dia menyisir ala ekor kuda.

Algara merasa kepalanya tertekan karena di koncet. Karena Algara sama sekali tidak pernah seperti ini sebelumnya. Tapi dia diam saja.

"Dasi lo mana, bang?" Alsara bertanya saat tak mendapati dasi di lemari pakaian Algara. Algara mendekat dan mencarinya di laci lemarinya.

"Ini." Dia melemparkan dari itu kearah Alsara. Langsung di sambut oleh cengiran anak itu.

Algara mendengus dan pergi dari sana. Dia pergi keruang makan, dan sudah ada mama dan papanya di sana. Tatapan datar itu tak Algara ubah.

Mamanya menatap tak percaya kearah putrinya, ada yang salah di sini. Kenapa aura putrinya itu lebih dingin dari biasanya? Dan penampilan nya juga beda, dulu Alsara tidak akan mengikat rambutnya. Tapi kali ini dia mengikatnya!

"Pagi," katanya dan duduk di sana. Aislin dan Alex saling pandang. "Kenapa?" Tanyanya, dan kedua pasutri itu menggeleng.

"Pagi mama, papa!" Seruan itu terdengar dari arah tangga, Alsara di tubuh Algara datang dengan senyuman. Membuat Aislin dan Alex menganga tak percaya.

"Bang?"

Alsara sudah duduk di samping Algara. "Iya, ma?"

"Hmm, tidak ada. Ayo dimakan." Alsara menatap aneh Mamanya, ada apa ini? Apakah penampilannya aneh? Dia menoleh kearah Algara yang menatapnya sangat tajam.

Alsara jadi merinding merasakan aura kakak nya itu.

***

Algara menatap motornya yang di bawa Alsara Melaju keluar mansion. Algara kesal karena dia harus merelakan motor kesayangan nya di bawa pergi oleh Alsara.

Sialan, batinnya mengupat.

Dia pergi dengan mobil, karena tidak mungkin dia pergi dengan motor menggunakan rok yang pendek ini. Jujur, Algara tidak nyaman.

"Non, ayo. Mobilnya sudah siap," kata supir pribadi Alsara dulu. Algara hanya mengangguk dan masuk kedalam mobil. Di jalan dia hanya diam sambil memainkan ponsel.

Twins AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang