05. Pembunuhan

996 77 11
                                    


Hai, hai, hai! Apa kabar kalian semua??

Jangan lupa dukung terus author ya. Jika ada typo harap maklum.

Happy reading ~

***

Alsara ditubuh Algara terdiam ketika melihat tubuh Revanya jatuh dihadapan nya saat itu, nafasnya rasanya tercekat dan dadanya terasa bergemuruh. Katakan kepadanya kalau semua ini hanya mimpi, iya kan?

"R-reva...," gumamnya lirih.

Semua orang langsung mengerumuni area itu, dan salah satu guru datang memeriksa. Sayangnya nyawa Revanya tidak bisa di Selamatkan.

Algara juga sama terkejut nya, terutama Fira yang langsung pingsan ditempatnya. Algara sedang berusaha menenangkan Alsara yang sedang sesak nafasnya.

"Tenang, gue di sini," katanya dan memeluk Alsara dengan lembut. Dan pemandangan itu tak luput dari pandangan Lion yang mengira jika Alsara dan Algara sudah baikan.

"Kenapa dia bisa jatuh dari Rooftop? Dia bunuh diri?" Tanya Selvina pada Rain.

"Mungkin iya, dan mungkin juga enggak." Jawaban Rain membuat Selvina menatapnya aneh.

"Apa karena sering di bully Gara?" Celetuk Selvina membuat Rain menoleh kearahnya.

Rain menggeleng. "Gak mungkin, karena beberapa hari ini Gafa gak bully Reva lagi, dan kalau memang itu faktor nya, udah dari lama Revanya bunuh diri."

Selvina mengangguk. "Iya juga. Jadi dia kenapa?"

"Cuma tuhan dan dia yang tau," jawab Rain santai. Selvina tersenyum gemas ingin mencekik Rain sekarang juga.

Sedangkan Alsara tersadar sesuatu, ia kemudian mendongak menatap mata Algara. "Tadi kita datang dia gak ada kan?"

Algara melepaskan pelukan nya. "Iya, lo bener."

"Banyak kemungkinan yang terjadi, gue kenal sama Reva udah lama. Dia gak mungkin nekat," kata Alsara.

Algara bangkit dan menepuk-nepuk rok nya yang kotor. "Gue pergi dulu, lo ambil minum dan tenangngi diri lo."

Algara pergi meninggalkan Alsara yang masih terduduk. Tanpa sadar semua pandangan tertuju padanya, yang membuat Alsara melupakan sebuah fakta lagi bahwa tubuh mereka tertukar. Dan Algara tidak pernah selebay dirinya.

"Sesedih itu gar?" Tanya Lion entah sejak kapan sudah di samping nya.

Alsara mendongak. "Gue cuma kaget," balasnya. Lion menatap tidak percaya pada sahabatnya itu, tapi ia masih menganggukkan kepalanya saja.

"Lo seharusnya nenangin Alsara, gue yakin dia yang paling terpuruk." Setelah mengatakan itu, Lion pergi dari sana. Membuat Alsara langsung bangkit, dan menatap Lion dengan tanda tanya yang besar.

Disisi lain, Algara terdiam menatap tempat kejadian di Rooftop sekolah, dia menatap dalam diam dan terlihat sangat serius.

Gue tau ada yang gak beres. Ini pembunuhan, tapi siapa? Gue harus cari tau.

Twins AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang