»»——✾——««
Jihoon memejamkan mata, kala sebuah sinar dari lampu mobil tepat mengenai retina matanya. Mobil itu berhenti didekat tempat Jihoon dan Yoshi berada.
Dapat Jihoon dengar suara dentuman nyaring kala sang pemilik menutup pintu dengan kasar, berjalan tergesa-gesa menuju dirinya.
"Ayo kita pergi sekarang juga." ujar Jack mencoba untuk membangunkan Yoshi dari tidurnya.
Jihoon langsung berjalan menuju mobil, masuk begitu saja meninggalkan Jack yang kesusahan mengurus Yoshi. Dapat Jack lihat bekas air mata di wajah bungsu keluarga Park tersebut.
"Kau baik-baik saja kan?" tanya Jack memastikan, anggukan kecil Yoshi berikan membuat Jack menghela nafas lega.
Setelah memastikan bahwa semua telah terkendali, Jack langsung mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Sesekali akan melirik kearah belakang.
Yoshi kembali tidur, sementara Jihoon masih membuka mata melihat jendela kaca yang memperlihatkan jalanan sepi.
"Kau tidak melakukan kesalahan apapun ketika mabuk kan Jihoon?" tanya Jack menghapus kesunyian.
"Bisa iya bisa enggak, tapi menurut gue itu gak salah." jawab Jihoon seadanya.
"Sampai kapan kau akan terus menyalahkan Yoshi? Kau tidak kasihan padanya?" Jack bertanya pelan.
Jihoon terkekeh, "maaf gak akan pernah buat orang mati hidup lagi. Dan kayaknya lo terlalu ikut campur masalah keluarga gue deh kak, jangan terlalu sering ya? Lo cuma orang luar, gak lebih." Jihoon berbicara sambil melipat tangan didepan dada.
Jack tahu benar setiap kata-kata yang terlontar dari Jihoon adalah pengaruh dari minuman beralkohol yang dikonsumsi nya. Namun itu cukup membuat Jack terdiam membisu.
Setelah memastikan tidak ada sesi berbicara Jihoon mulai menutup matanya perlahan, membiarkan Jack larut dalam kesunyian suasana malam yang menenangkan.
»»——✾——««
Jack memberhentikan mobilnya di salah satu tempat perkiraan yang tersedia, mencoba membangunkan dua buntalan lemak yang masih asyik menyusuri alam mimpi.
"Kalian berdua bangunlah, jika tidak aku akan meninggalkan kalian." ucap Jack sambil menepuk pelan pipi Jihoon, membuat sang empu mengerang pelan.
Setelah beberapa saat Jihoon pun terbangun, disusul oleh Yoshi. Mereka berdua keluar dari mobil perlahan.
Jihoon melihat sekeliling, ternyata Jack membawanya ke apartement milik Yoshi. Ia mengernyit kala melihat sesosok bayangan orang terlihat memperhatikan mereka. Ralat seseorang tersebut tepat memerhatikan Yoshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely Boy
FanfictionKepergian nya yang menyedihkan membawa jiwa nya pada ketenangan dan raga nya pada peristirahatan. »»----><----«« Sebuah pengakuan yang ingin Yoshi dengar dan juga dapatkan membuat nya mengarah pada hal yang menurut ny...