»»——✾——««
Depresi adalah salah satu kondisi mental yang dimiliki oleh beberapa orang tertentu. Dimana itu berdampak pada pola pikir, interaksi, dan emosi.
Salah satunya adalah Park Yoshi, pemuda dengan profesi sebagai aktor tersebut telah mengidap depresi sedang akibat traumatis.
Semuanya berawal dari kehilangan sesosok ayah dalam hidup untuk selamanya, ditambah menjauhnya orang-orang tersayang.
Seandainya dia dulu tidak ada dalam lingkup keluarga Park, mungkin sampai sekarang keluarga kecil tersebut masih berbahagia dengan kelengkapan.
Sejak saat ini hanya ada satu hal yang dipikirkan Yoshi. "Untuk apa mereka masih mau membesarkan orang seperti Yoshi disaat ia telah membunuh seseorang. Kenapa harus menyalahkan, menyiksa fisik dan mental nya. Tidak mau kah mereka langsung membunuhnya saja?" Itulah pemikiran Yoshi.
Namun jika dipikirkan kembali, Yoshi mulai paham kenapa ia tidak langsung mati. Karena itu bukanlah hukuman setimpal, yang harus terjadi adalah pelaku harus mendapatkan hal lebih buruk dari si korban.
Sehingga ia memilih untuk menjalani hari hukumnya, dengan bantuan obat-obatan disamping nya. Walaupun begitu Yoshi tetap terus mengukir kan senyuman terbaik kepada dunia.
Karena Yoshi tak membenci dunia ia hanya kecewa pada para penghuninya.
»»——✾——««
Setelah memastikan kondisi Yoshi telah membaik, Jack saat ini tengah menemani dirinya menghadiri salah satu acara untuk mempromosikan drama yang akan dibintangi oleh Yoshi.
Ia memantau setiap hal yang dilakukan oleh Yoshi, dari gaya bicara hingga tingkah lakunya. Jack benar-benar merasa bangga melihat Yoshi telah sampai sejauh ini.
Perjuangan yang dilakukan Yoshi saat ini telah berbuah manis, setelah cukup lama melakukan acara mereka semua berhenti sejenak.
Saat ini Yoshi berada diruang ganti untuk memperbaiki penampilannya, disamping ada Jack yang sibuk dengan tablet ditangan.
"Kak menurut lo gakpapa nih, kita tinggalin Hana sama Kak Ji?" tanya Yoshi yang sedang di tata rambut nya oleh hair stylish.
"Tidak masalah,lagipula Jihoon mengatakan akan mengajak Hana pergi ke toko ibu kalian." jelas Jack masih sibuk dengan tabletnya.
Melihat Jack sibuk membuat Yoshi mengurungkan niat bertanya lebih lanjut, tidak butuh waktu lama untuk Yoshi selesai, Jack langsung menaruh tablet nya, memberikan atensi penuh pada Yoshi.
"Bisakah kau memberikan dia gaya rambut berponi? Atau jika tidak tolong berikan riasan yang membuat luka di dahinya tertutup." ujar Jack memperhatikan penampilan Yoshi.
"Oh, baiklah kalau begitu, akan ku rias agar lukanya tidak terlihat." jawab sang make-up artist.
"Terima kasih, maaf merepotkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely Boy
FanfictionKepergian nya yang menyedihkan membawa jiwa nya pada ketenangan dan raga nya pada peristirahatan. »»----><----«« Sebuah pengakuan yang ingin Yoshi dengar dan juga dapatkan membuat nya mengarah pada hal yang menurut ny...