Keesokan harinya setelah kemenangan paslon nomor urut 2 menurut hasil quick count beberapa lembaga survei serta pidato kemenangan yang amat berkesan Indra pulang ke rumah orang tuanya untuk menjemput istri dan putranya
Mendengar suara mobil terparkir Rinjani bergegas segera keluar menyambut Indra
"Assalamualaikum" Ucap Indra sambil melepas sepatunya
"Waalaikumsalam suami aku" Kata Rinjani mencium tangan Indra lalu meletakkan kedua tangannya di pundak sang suami
"Bapak terpilih ya.. Bangganya aku sama suami aku ini" Imbuh Rinjani memeluk Indra yang masih berdiri di depan pintu
"Bapak yg terpilih yangg bukan saya" Ucap Indra menanggapi ke randoman istrinya di pagi hari
"Selamat ya sayang, kemarin kan bapak kasih apresiasi juga buat kamu.. Asal kamu tau, selain papa mama dan kak Nita, aku juga bangga banget sama kamu.. Ga ada kata yg bener bener bisa gambarin prasaan aku ke kamu sekarang" Kata Rinjani panjang lebar
"Terimakasih" Ucap Indra sambil menyelipkan anak rambut Rinjani yang sedikit berantakan ke belakang telinga dara cantik tersebut
"Manis banget papa mama pagi pagi ya den" Kata Merry yang baru saja datang sambil menggendong sang cucu
"Curiga dikit lagi ada kabar alden mau punya adek" Imbuh mertua Rinjani itu lagi
"Jangan dong omaa.. Mama aku nanti cakit kepala" Ucap Rinjani menirukan suara anak kecil
"Alden mau adek cowok apa cewek? " Tanya Indra memainkan kaki kecil Alden
"Ga usah tanya yg aneh aneh yangg... Cewek aja adeknya" Ucap Rinjani
"Oke.. Nanti dikasih nama alda, biar kayak sayur" Kata Indra masuk ke dalam rumah meninggalkan Rinjani dan mama Merry
"Apaan sayur yangg? " Tanya Rinjani tak paham dengan candaan suaminya itu
"Seladaaaaa" Teriak Indra membuat Rinjani terkekeh
"Jauh ya mah alda ke selada, jokes bapak bapak ini ampun deh" Ucap Rinjani sambil menggelengkan kepala
*****
Di tengah perjalanan pulang yang sedikit macet, Rinjani memperhatikan seorang anak laki laki berusia kurang lebih 8-10 tahun tengah berjualan tissue di pinggir jalan
"Yangg.. Kita buru buru ga ya? Boleh mobilnya minggir sebentar? " Tanya Rinjani pada Indra
"Mau apa? " Tanya Indra
"Aku mau beli tissue" Ucap Rinjani
Setelah meminggirkan mobilnya Rinjani bergegas turun dan tak lupa menggenggam uang pecahan ratusan ribu rupiah
"Adek tissue nya berapaan? " Tanya Rinjani
"10 ribu bu" Ucap anka itu
"Kalau aku beli semua boleh nggak? Adek rumahnya mana? " Tanya Rinjani
"Boleh bu, rumah saya jauh di perkampungan" Jawab anak kecil itu sembari memasukan tissue dagangannya ke dalam kantong plastik
"Sudah makan belum? " Tanya Rinjani lagi
"Sudah bu" Ucap anak itu sungkan
"Namanya siapa? " Kata Rinjani
"Saya bagas bu"
"Bagas, kalau temenin saya sama suami saya makan mau ga? Kami belum makan" Ucap Rinjani memelas
"Tapi baju saya kotor bu, nanti mobil ibu kotor" Ucap Bagas
"Baju saya juga kotor belum ganti baju, mobilnya juga belum di cuci.. Yukk bentar aja" Setelah melalui banyak proses negoisasi akhirnya bagas mau diajak ke salah satu restoran padang terdekat karna saat di tanya makanan kesukaannya bagas menjawab nasi padang
Sambil menunggu pesanan minuman mereka di sajikan Rinjani antusias mengobrol dengan Bagas sementara Alden sangat anteng tertidur di pelukan sang papa
"Bagas gini ini pulang sekolah? " Tanya Rinjani
"Enggak bu, ga sekolah.. Ibu saya ga punya duit dulu" Ucap Bagas malu
"Trus ayah ibu kamu kerja apa? " Tanya Indra
"Ayah sudah meninggal pak, ibu ga tau kemana sudah nikah lagi katanya" Jawab Bagas
Saat pesanan minuman mereka datang Rinjani pun makan sambil menyuapi sang suami dengan tangan karna tak tega memindahkan Alden yang tertidur lelap
Hal kecil itu pun tak luput dari mata kamera penggemar di sekitar mereka
"Trus kalau ayah meninggal, ibu ga tau kemana trus bagas sama siapa? " Tanya Rinjani
"Sama tetangga, ada tetangga bu kokom namanya" Kata Bagas
Rinjani kehabisan kata kata, dirinya di besarkan oleh orang tua yang lengkap dan serba berkecukupan merasa benar benar tertampar
*****
Sesampainya dirumah, Rinjani menjadi lebih pendiam dari biasanya
"Kenapa yangg? " Tanya Indra
"Hmm? Gapapa yangg, lagi mikirin bagas aja" Kata Rinjani
"Kalau kamu mau, kita bisa bantuin biaya sekolahnya bagas" Ucap Indra
"Sayang beneran?? " Tanya Rinjani dengan mata penuh harap
"Beneran, itu yg kamu pikirin kan? Boleh sayang" Jawab Indra sambil mengelus rambut halus sang istri
"Terimakasih" Ucap Rinjani sambil memeluk suaminya
"Kalau misal aku bikin konten atau live, nanti hasilnya aku sumbangin buat pendidikan anak anak yg kurang beruntung apa boleh yangg? " Tanya Rinjani hati hati
"Boleh sayangg.. Asal prioritasnya tetep anak sama suami dulu oke? " Kata Indra
"Aaaaaaa aku cinta banget sama suami aku ini" Rinjani sangat bersemangat, ia memeluk suaminya sambil meloncat loncat kecil saking senangnya
*****
Menepati janji, Rinjani mengajak Alden berkunjung ke kediaman kakeknya, Bapak Prabowo Subiyanto saat beliau tidak ada kegiatan
"Cucu kakeekk.. Aduh aduh makin besar ya, sini gendong" Ucap Pak Prabowo meminta Alden dari gendongan Indra
Bayi kecil yang berusia belum genap dua bulan itu membuka mata dan seolah mengerti banyak orang yang memperhatikannya ia tersenyum
"Kalau senyum jadi mirip mamanya ya dia" Ucap Pak Prabowo lagi
"Alhamdulillah masih ada sayanya sedikit pak, dia mirip banget sama mas Indra soalnya" Kata Rinjani yang baru saja bergabung usai membuatkan pak Prabowo secangkir teh madu
Indra, Rinjani dan Alden benar benar merasa di rumah sendiri walau beberapa staff khusus di tempatkan bagian dapur namun Rinjani ingin membuatkan teh hangat dan madu untuk menyegarkan badan beliau
"Diminum dulu pak" Ucap Rinjani meletakan teh yang ia bawa
"Terimakasih ya, gini ya rasanya punya mantu pengertian ya" Ucap Pak Prabowo sambil tertawa
Sementara itu pintu utama terbuka menyambut tamu yang datang
"Selamat siang bapak, mohon maaf saya kemari mengganggu waktu liburnya" Ucap seorang pria bertubuh tinggi dan tegap dengan aura kharismatik yang terpancar
Rinjani yang berdiri tepat di seberang pria tersebut sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangannya kearah lain, bagaimana tidak ia sangat mengidolakan sosok di hadapannya ini.. Seorang Agus H. Yudhoyono, Sementara Rinjani masih tertegun kagum pada AHY sang suami menatapnya tajam dari arah samping kananny
Bersambung...
![](https://img.wattpad.com/cover/362913892-288-k4421.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Negara S1 [SELESAI]
Lãng mạn🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨 Berikut adalah cerita FIKSI -Karna hanya kamu, yg mampu membuat saya berfikir akan pernikahan ( Indra W)