aneh

5.5K 423 34
                                    

HALO SEMUAA
AKU UDAH PULANG NIH
UDAH SIAP BACA KELANJUTAN CERITA GUS TAMPAN IMAMKU???

SEBELUM ITU JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD AKUU

SIAP MEMBACA???

SPAMM KOMEN BANYAK BANYAK OKE??
VOTE JANGAN LUPAA

.......

Jika di tanya siapa yang paling cantik?
Maka saya akan menjawab, istri saya

Famyan Abasya Al Faqih

Happy reading


Sekarang Famyan sudah berada di kantor bersama 2 santri yang bertengkar di kelas tadi.

"Azlan dan Arka."

"Kok lo tau nama gue?" Kaget laki laki yang duduk di hadapan Famyan.

"Yang sopan sama beliau," tegur laki laki di sebelah nya.

"Apaan sih lo! Nyaut aja." Arka melirik sini Azlan.

"Sudah diam!" Tegas Famyan.

Famyan menghela nafas. "Kenapa kalian berdua membuat keributan di kelas? Ingat di sini tempat untuk mencari ilmu, bukan tempat bertengkar."

"Dia duluan yang mulai,"

"Enggakk gus, dia duluan yang mulai."

"Lo awal dari pertengkaran ini."

Azlan menatap Arka. "Saya tidak tau apa apa tentang ibu saya dengan ayah kamu, kenapa kamu jadi membenci saya?"

Arka memutar bola mata malas. "Sok tersakiti." Gumamnya.

"Sudah ... Lebih baik kalian berdua saling minta maaf." Famyan memutuskan.

Azlan membulatkan mata. "Ogah banget gue minta maaf sama dia."

"Atau saya akan menambahi hukuman kalian berdua?"

"Pilih yang mana?" Famyan menaikkan satu alis.

"Azlan ..."

"Arka ...."

Panggil Famyan geram. Menatap satu persatu dua laki laki di hadapan nya.

"Saya minta maaf." Azlan akhirnya mengalah.

Arka membalas dengan dehaman. "Gue maafin."

"Kamu juga minta maaf, Arka!" Famyan menegur.

"Ngapain gue minta maaf? Emang gue salah apa?" Arka mengerutkan kening.

"Kamu memukul Azlan sampai terluka."

"Tapi gue -"

Mendapat tatapan tajam dari Famyan, membuat nyali Arkan menjadi ciut. Entah mengapa tatapan nya sangat berbeda dengan para ustad ustad di pesantren. Ada aura yang berbeda pada laki laki di hadapan nya sekarang.

"Jangan membantah!"

Terdiam sejenak. Arka melirik Azlan yang tengah menundukkan kepala.

"Oke. Gue minta maaf."

Ucapan yang baru saja keluar dari bibir Arka mampu membuat Azlan menoleh seketika. Azlan tersenyum tipis.

"Iya, saya maafin."

"Eitss tapi tetep aja yang salah lo!"

Famyan memutar bola mata malas, baru juga tenang dan senang.

"Saya tidak mau kejadian seperti tadi terulang lagi. Jika kalian memiliki masalah pribadi, lebih baik segera di selesaikan dengan kepala dingin tanpa emosi."

FamyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang