Lemari kecil

8K 467 41
                                    

Lagi lagi dehh mau update lagii wkwk🙈🙈😀

Jangan bosan ya man teman sama cerita aul

Di cerita ini kalian suka karakter siapa?




Selain suka baca cerita, aku juga suka nulis, aku juga jajan, aku juga suka makan, tapi intinya aku juga suka kamuuu

Jangan terlalu berharap berlebihan terhadap manusia. Terkadang manusia hanya pura pura mencintai kita, lalu kita sendiri yang terluka



HAPPY READING

"Azkiya. Sekarang saya siapa kamu?"

"Suami aku."

"Kalau suami lihat rambut istrinya, dosa gak?"

"Engga, Amy."

"Ya sudah kalau begitu, tidak usah pakai hijab kalau cuman sama saya aja, kecuali saat keluar rumah atau ada orang lain selain saya."

Itulah percakapan terakhir sebelum Azkiya dan Famyan terlelap tidur. Setelah percakapan itu pula, semalam Azkiya tidur tanpa mengenakan hijab.

"Azkiya ... bangun sholat!"

Azkiya mengucek kedua mata nya, kemudian tertidur lagi, rasa kantuk masih menjalar di tubuh Azkiya, tapi suara alarm dari Famyan terus saja terdengar di telinga Azkiya.

"Dalam hitungan ketiga, kamu tidak bangun bangun, saya siram pakai air satu gayung."

"Satu... "

"Dua.... "

Azkiya berdecak lalu secepat kilat mengubah posisi nya menjadi duduk. "Iya iya ini udah bangun." Azkiya menguap dan mengusap rambut nya, frustasi. 

Famyan tersenyum miring. "Saya mau sholat di masjid."

Azkiya berdeham, setengah sadar. Mata nya menyipit berusaha melihat suami nya.

"Kalau sampai pulang dari masjid, kamu belum sholat shubuh. Saya pastikan, kamu tidak bisa jalan hari ini."

Kedua mata Azkiya langsung membulat sempurna mendengar ancaman dari suami nya yang tidak main main.

"Bagus. Saya pergi dulu, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Azkiya terus memandangi punggung belakang Famyan sampai keluar kamar, tak terlihat lagi.

"Nasib punya suami tukang ngancem, nyebelin, pemaksa," Azkiya menghela nafas panjang. "Untung suami."
 
Azkiya beranjak dari kasur dan berniat untuk mengambil wudhu. Sampai di depan cermin, Azkiya menghentikan langkah, lalu menghadap ke depan cermin.

"Persis gembel." ujar nya sendiri melihat penampilan rambutnya yang acak acakan seperti singa.

"Suami gue kalau lihat gue begini nafsu ga ya? Kok gue gak pernah ngerasain dia mesum sama gue?"

angan angan bodoh.

......

Sarapan pagi dengan di temani suami itu hal yang menyenangkan bagi Azkiya. Apalagi kalau suami yang menyiapkan semuanya, membuat hati Azkiya berbinar binar.

Azkiya mulai mengunyah makanan yang sudah di siapkan oleh suaminya.

"Hari ini saya berangkat siang." ujar Famyan di sela sela makan.

"Jam berapa?" Azkiya bertanya.

"Sekitar jam satu."

Azkiya menatap Famyan. "Aku berangkat kuliah nya nebeng Amy aja, kebetulan aku juga jam siang dapat jadwalnya."

FamyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang