Aku update lagi nih say😚
Sebelum membaca, vote dulu. Kalau sudah baru boleh lanjut 😚
Happy Reading ❤️
*
*
*"Bukannya papa udah nyuruh kamu untuk menetap di vila?! Buat apa kamu kemari, hmm?"
"Ckk, Damian bosan divila! Lagipula ini rumah Damian kenapa Damian tidak boleh disini!?"
"Pikiran kamu masih tidak sehat, Damian! Papa nggak mau kamu lukai orang dirumah ini!"
"Kalau begitu kalian aja yang pergi ke vila! Damian disini aja!"
Daniel mengusap wajahnya yang lelah. Ia berusaha meredam amarahnya agar tidak berbicara dengan nada tinggi kepada Damian.
"Terserah kamu aja. Sekarang papa minta kamu minta maaf ke Keisya."
"Damian berangkat sekolah dulu." Damian melangkah ke pintu tanpa mengubris ucapan Daniel.
Keisya hanya berdiri sambil menunduk, disampingnya ada Ayunda yang merangkulnya untuk menenangkannya.
"Minta maaf ke Keisya Damian!" Bentak Daniel, namun sekali lagi Damian menulikan pendengarannya.
*
*
*Michelle bolak-balik mengecek pesan diponselnya yang tak kunjung dibalas. Ia menghela nafas kecewa. Pesan-pesan kemarin juga belum dibaca oleh Damian. Sebenarnya, Damian niat pacaran sama dia nggak sih?
Hati Michelle dilanda gundah gulana. Disatu sisi ia masih mencintai Damian, tapi disisi lain ia tidak kuat dengan sikap Damian yang cuek dan tidak peduli dengannya. Pacaran mereka hanya manis diawal saja, selebihnya hambar. Michelle merasa tidak seperti memiliki pacar.
Apa selama ini ia hanya dijadikan pelampiasan cowok itu saja? Apa jangan-jangan Damian pacaran dengannya untuk memanas-manasi Keisya? Memikirkan itu sudah membuat Michelle frustasi.
"Damian kenapa gak balas pesan aku ya? Padahal dia online." Michelle pusing dan memilih pergi ke taman kecil disekolah mereka.
*
*
*Ditaman sekolah, Gavin mendadak menjadi dokter karena mengobati Keisya yang jatuh dilapangan, hingga dengkul perempuan itu berdarah. Keisya duduk di bangku taman, sedangkan Gavin berjongkok dibawahnya agar lebih leluasa mengompres luka itu dengan kapas medis yang sudah dibasahi dengan antibiotik.
"Shhh, Gavin pelan-pelan, lukanya pedih."
"Iya ini gue udah pelan-pelan, Kei. Lo sih lari-lari makanya jatuh, kan."
"Aku panik karena kucingnya ngejar aku."
Gavin terkekeh. Baginya sangat lucu membayangkan Keisya terjatuh karena dikejar kucing. "Kucing kok takut kucing." Gumam Gavin.
"Apa kamu bilang?"
"Nggak ada." Gavin mengelak. Jika Keisya tahu bisa dipastikan perempuan itu akan mengamuk padanya.
"Jangan bohong, aku tau kamu ngomongin aku, kan?" Pandangan Keisya menyelidik.
"Nggak ada, Kei."
"Sumpah demi Tuhan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/358897780-288-k48727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMIAN [REVISI]
Novela Juvenil⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN SEKSUAL, MENTALHEALTH, SELFHARM, CACIAN DAN KATA-KATA KASAR. TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA! Sudah end, belum direvisi! Awalnya kehidupan Keisya Amanda hanyalah kehidupan remaja pada umumnya. Ia gadis yang ceria, dan s...