8

482 46 9
                                    

Plak

"Ih mesum!" Teriak Shouyo setelah menampar wajah Sakusa, membuat Sakusa terdiam kaku, tak percaya ia baru saja ditampar oleh Shouyo yang kini langsung cepat-cepat mengenakan kaos hitamnya.

Setelah selesai, Shouyo langsung saja mendorong Sakusa menjauh dari pintu, setelahnya bocah bersurai jingga itu keluar dari mobil dan berjalan menjauh dari mobil. Sambil berteriak... "OMI-KUUNNN!" Sakusa terkejut mendengarnya, dengan cepat menyusul Shouyo yang sudah hampir jauh.

"Shouyo, mau kemana?" Tangan Sakusa meraih tangan Shouyo dan menahannya di tempat agar bocah mabuk itu tak lagi berjalan menjauh. Tapi Shouyo memberontak, menarik-narik tangannya sendiri agar terlepas dari genggaman pria yang tak dikenalnya itu.

"Ih lepas! Dasar mesum! Ku adukan kau pada Omi-kun!" Rancau Shouyo menunjuk-nunjuk wajah Sakusa yang datar saat dirinya sendiri tak berhasil melepaskan tangannya sendiri dari genggaman itu.

Sakusa menghela nafas lelah, tangannya yang bebas memijit tulang hidung mancungnya, Shouyo tak mempedulikan kelelahan diwajah pria itu kembali berteriak "OMI-KUN! ADA COWOK MESUM MENGGANGGUKU!" sembari mencoba melepaskan kembali tangannya dari genggaman Sakusa.

"Eh denger ya! Omi-kun itu kuat! Dia bisa mengirimmu ke rumah sakit! Dia bisa membuatmu babak belur" Ucap Shouyo menunjuk-nunjuk wajah Sakusa lagi.

"Oh ya?" Balas Sakusa santai. Lalu ia terkejut saat tiba-tiba Shouyo berjongkok di aspal, menatap ke bawah dengan tangannya yang masih berada di genggaman Sakusa, tampak lelah memberontak tapi tak lelah untuk menangis.

Ya Shouyo kembali menangis.

"Hiks Omi-kun jahat, meninggalkanku sendirian dengan cowok mesum" Tangannya yang bebas memainkan batu kecil yang ada di jalan, tangisnya kembali keluar dengan wajah merah yang terlihat kasihan sekali.

"Haish" Sakusa lelah, ia ingin segera mengakhiri drama ini, lantas ikut berjongkok disamping bocah bersurai jingga itu, pria bersurai hitam ikal itu menatap Shouyo sembari mengelus tangan bocah itu dengan lembut.

"Lihat Shouyo, ini aku, Sakusa Kiyoomi" Tangan Sakusa terulur mengelus pipi Shouyo, sedikit menyuruh Shouyo untuk menatapnya. Tatapan pria yang selalu berekspresi datar dan dingin itu melembut, dengan senyum yang melengkung tipis di bibirnya.

"Hiks Omi-kun?" Manik madu Shouyo yang berair menatap Sakusa yang secara perlahan mulai mengenali pria dihadapannya, lalu tiba-tiba Shouyo menerjang ke dalam pelukan Sakusa. "Hiks Omi-kun kemana aja? Kenapa ninggalin Shouyo sendiri!"

Oke itu sangat imut.

Wajah Shouyo terbenam di ceruk leher Sakusa, mulai menangis lagi, membasahi pakaian pria bersurai hitam ikal itu. Sakusa dengan sigap membawanya ke dalam gendongan, berjalan kembali ke mobil.

Shouyo tertidur tak lama kemudian, ia dalam keadaan tertidur selama perjalanan kembali ke asrama, bahkan saat Sakusa menggendongnya memasuki kamar saja ia tak bangun.

Karena tak tega membangunkan Shouyo yang terlelap dan mulai mendengkur kecil, akhirnya ia membaringkan Shouyo di kasur miliknya karena takut Shouyo terbentur atau mereka jatuh saat Sakusa membawanya ke kasur Shouyo yang ada di atas.

•••

Shouyo bangun di pagi harinya dengan mata berat dan kepala pusing. Ia tak ingat apa yang terjadi tadi malam, karena setelah ia meminum minuman Kiyoomi semua langsung berputar dan gelap. Manik madunya bergerak memindai kamar asrama mereka yang kosong, tapi ada suara air dari kamar mandi. Tangan kecil Shouyo bergerak mengelus kepalanya sendiri yang pusing, ia seperti ingin muntah lagi. 

Mulutnya sendiri ia tutup dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya mengelus perutnya. Shouyo mengerang tak enak, kakinya bergerak menuruni kasur dan langsung menyentuh lantai, baru sadar ia tidak berada di kasurnya sendiri tetapi di kasur bawah milik Kiyoomi. Saat ia baru menyadari itu, pintu kamar mandi terbuka menampilkan Sakusa Kiyoomi yang memiliki rambut basah dengan handuk kecil terlampir di bahunya yang lebar. 

Kiyoomi yang menyadari Shouyo telah bangun dan menatapnya dengan wajah bengong lantas mendekatinya, tangannya terulur mengelus sudut mata Shouyo yang baru Shouyo sadari ternyata matanya berair hampir menangis karena mual tadi. Tangan dingin Kiyoomi yang lembab membuatnya terasa nyaman, "ada yang sakit?" tanya Kiyoomi membuat manik madu Shouyo menatap langsung pada manik hitam legam itu.

Shouyo seolah terperangkap disana, karena ia masih duduk di kasur Kiyoomi dengan sang empu berdiri di pinggir kasur menghadapnya. Kiyoomi sedikit menunduk karena tinggi badannya, tangannya menggenggam pinggiran kasur atas -kasur Shouyo- menjaga agar ia tak jatuh menimpa Shouyo. Karena hal itu, wajah Shouyo kembali merona merah tanpa sang empu menyadarinya.

Tapi Kiyoomi mengira masih ada efek dari alkohol yang Shouyo minum, lantas bergegas mengambil air mineral -ngomong-ngomong karena ia tak suka minuman yang berada di despenser, karena baginya tak higienis, ia menyiapkan sekotak kardus berisi minuman mineral yang berbotol- ia membukakan tutupnya dan langsung diberikan pada Shouyo.

Shouyo menerimanya dan menegaknya rakus, rasa mualnya perlahan hilang, dan ia malu karena diperhatikan dengan sangat detail oleh Sakusa Kiyoomi. Setidaknya pusingnya berkurang setelah minum, ia menghela nafas lega. Kiyoomi mengambil botol air mineral dan menutupnya kembali, meletakkannya di meja terdekat, tangannya kembali terulur mengelap dagu Shouyo yang sedikit basah karena tegakan besar.

"lain kali kamu gak usah ikut ke bar" ucap Kiyoomi tegas. Shouyo yang masih lelah hanya mengangguk-anggukan kepalanya mengiyakan. "Shouyo" teguran tegas datang dari Kiyoomi karena tau Shouyo tak fokus, membuat pemuda yang namanya disebut kembali mendongak menatap Kiyoomi "janji padaku" 

"iya iya janji" balas Shouyo mengangkat jari kelingkingnya ke udara "siapa juga yang mau minum minuman gak enak itu" gumam Shouyo mendorong sedikit tubuh Kiyoomi dihadapannya, menyuruh sang empu untuk menyingkir agar ia bisa pergi ke kamar mandi. Kiyoomi lantas menyingkir yang mana Shouyo langsung berdiri dan berjalan lunglai ke kamar mandi.

Baru ia sadari Atsumu dan Oikawa masih tertidur lelap di kasur masing-masing, terdengar suara dengkuran mereka yang sangat keras -hebat ia tak menyadarinya tadi, terlalu fokus pada Kiyoomi yang memperhatikannya seperti anak kecil- ia menggeleng kecil sembari terkekeh melihat kelakuan tak normal keduanya bahkan saat tidur.

Beruntung ini hari minggu, jadi ia masih bisa bersantai.

Bersantai yang membosankan, Shouyo hanya berbaring di kasurnya sementara tiga pria yang sekamar dengannya sibuk bermain game online bersama, dengan Kiyoomi yang setenang air dan Oikawa serta Atsumu terus berteriak dengan kata-kata kotor. Ia ingin sekali ikut bergabung, tapi ia bahkan tak memiliki kemampuan dalam hal game online, apalagi itu game bertema perang dan mengharuskan untuk berkelahi. 

Mereka tak pergi kemanapun karena Kiyoomi beranggapan bahwa Shouyo masih perlu banyak istirahat. Ayolah, ia sudah lebih baik setelah banyak istirahat dan ia bosan. Shouyo lantas turun dari kasurnya untuk mengintip ponsel ketiga pria itu, melihat permainan mereka yang brutal. Shouyo meringis kecil, jelas ia tak cocok dengan game itu.

"nonton yok" ucap Shouyo tiba-tiba, membuat tiga pria berhenti bermain. 

"ayoook" seruan semangat datang dari Oikawa, mengundang senyum senang dari Shouyo.

"yey ke bioskop" seruan lain datang dari Atsumu, Shouyo hampir saja membalas 'yey' juga tapi dihentikan oleh satu kata dari Sakusa Kiyoomi yang bersifat mutlak.

"tidak" ketiganya langsung lesu dan secara terang-terangan menunjukkan wajah merengut tak suka, terlebih Shouyo, bocah itu sudah sangat bosan hanya berada di kamar asrama.

"tidak ke bioskop, kita nonton disini saja" Kiyoomi segera mengutarakan maksud dari kata-katanya. Shouyo berpikir kecil dibawah tatapan tiga pasang mata berbeda warna,lalu bocah itu mengangguk kecil, itu lebih baik daripada tidak melakukan apapun.

"okey!" Atsumu lantas mengetik sesuatu di ponselnya, Shouyo memperhatikan bahwa pria itu sedang mencari beberapa film.

•••
TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Roomate [OmiHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang