E

76 7 0
                                    


"segini cukup kan ru?"tanya asahi

"cukup sa, thanx ya akhirnya gue terbebas sama ni rambut"ucap biru, asahi terkekeh.

Saat ini biru sedang memotong rambutnya dengan model pixie karena dia merasa risih dengan rambut panjangnya. Untungnya salah satu temannya bisa memotong rambutnya karena memang temannya itu mempunyai salon.

"ini gratis sa?"tanya biru

"iya ru, gratis buat lo"ucap asahi lalu mengacak pelan rambut biru walaupun dia sedikit berjinjit karena memang tinggi biru 180 cm sedangkan asahi hanya 175 cm.

"waahhh makasehh banyak ya gue beneran lega banget sa, nggak harus pusing buat ngucir rambut"ucap biru yang amsih senang dengan hasil potongan asahi.

"dohh iya ru iya udah jangan makasih mulu mending kita makan malam, jangan lupa lo juga harus minum obat" ucap asahi mengingatkan biru.

Biru terdiam lalu mengangguk sambil tersenyum tipis, dia selalu sedih kalau mengingat dirinya sekarang sangat lemah dan tergantung oleh obat.

"iyaa saa, ayo kita makan" ucap biru sambil menggandeng asahi.

Sesampainya di meja makan semua teman biru seketika melongo, apalagi febri yang masih ada disana pun total membuka mulutnya lebar. Travis terbengong melihat kakaknya yang terlihat bertambah errrrr tampan.

"oi mingkem laler masuk gue sukurin lo pada"ucap biru agak keras hingga membuat mereka semua tersadar.

"gileeee aura lo makin kuat ajee"ucap jaehyuk

"ho oh makin-makin dah ni bocah" sahut hyunsuk

"lebay, dah ayo makan"ucap biru yang langsung dipatuhi oleh semuanya.

Makan malam pun berjalan lancar mereka juga sesekali diskusi tentang strategi yang akan di jalankan lusa karena memang tujuan mereka ke daerah ini hanya untuk melakukan misi.

"so, bang vero kapan kesini?" tanya jihoon

"belum gue hubungin sih, tapi kemungkinan besok dia kesini" jawab biru

"oke lahh kalau gitu gue mau latihan dulu, oh ya ru jangan lupa villa yang di tempati sama kawan asrama lo itu harus ada yang jaga di luar 2 atau 3 orang"ucap jayden mengingatkan.

Biru menepuk pelan keningnya "hampir gue lupa, thanx jay udah ngingetin"ucap biru, jayden mengangguk.

"jendra,justin sama gue yang bakal jaga malem ini" ucap biru yang di angguki oleh kedua adik bongsornya itu.

"asekk lah bisa cuci mata gue" ucap justin yang akhirnya dapet geplakan sayang dari biru.

"jangan macem-macem" tukas biru tajam, justin nyengir lalu mengangkat dua jarinya.

"nggak, ya ampunn" ucapnya sedikit takut.

"hahahha sukurin makanya jangan buat ulah" ledek jendra.

"diem lo cil"sahut justin.

"udah-udahh mending kalian cepet kesana, oh feb lo mau tidur dimana?"tanya hyunsuk

"disini aje lahh nanti gue tidur di kamar biru hehe" ucap febri yang diangguki yang lain.

"ya udah gue mau ngelepasin alardo dulu buat jaga ni villa" ucap biru

"gue tunggu di depan ya kak"ucap jendra, biru mengangguk.

Biru pergi ke belakang villa, tepatnya pergi ke kandang max dan juga alarado. Sesampainya biru disana dia disambut oleh kedua peliharaan kesayangannya.

Biru sampai terjatuh karena tidak kuat menahan bobot anjing dan singa jantan itu. Biru tekekeh lalu mengusap mereka berdua dengan gemas.

SABIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang