➳ bagian tujuh ➳

4.4K 421 121
                                    

Entah sudah berapa lama waktu berlalu, mungkin kah sudah lama atau sehari baru saja berlalu, tidak ada matahari juga bulan yang bisa ia jadikan patokan, hanya ada terang dan gelap. Revian tidak tahu terang itu bersumber dari mana, karena tidak pernah sedetikpun ia keluar dari tempat ini, tidak mungkin itu bersumber dari lampu, tapi seaneh apapun itu Revian tidak mengambil pusing, ia hanya terus termenung di dalam ruangan yang menjadi tempat ia dilecehkan oleh Eros beberapa hari lalu, entahlah bisakah ia menganggap hari sudah berlalu atau tidak, yang jelas sejak saat itu untuk beberapa saat Revian tidak mendapati kemunculan Eros bahkan saat gelap sudah datang, di sini benar-benar hanya tersisa Revian sendiri.

Sesak kembali Revian rasakan ketika gelap kembali muncul dengan pekat, dengan bersusah-payah ia mengatur pernapasan agar terus berjalan, karena sejatinya Revian di sini juga ternyata tidak menyukai tempat yang gelap.

Begitu Revian terbaring meringkuk sambil dikelilingi rasa takut, tiba-tiba ia merasakan sentuhan pada lengannya, namun bukanya tenang ia justru semakin takut saat ingatan ia dilecehkan kembali menghantui pikirannya.

“Mengapa kau terlihat begitu membenciku? Bahkan engkau lebih rela sendirian di tempat gelap ini dibandingkan berada di sebelahku. Hatiku sakit melihat mu begitu membenciku karena aku memiliki perasaan yang begitu besar ini.”

Revian tidak kunjung bergerak, ditengah rasa takut dan tersiksanya ia paksakan otak kecilnya untuk berpikir, hingga sebuah petunjuk terpikirkan olehnya, bagaikan cahaya kecil yang akan menuntunnya keluar dari sini.

Adegan dimana Psyche meminta izin turun ke dunia tengah untuk menjenguk keluarganya, tiba-tiba saja terpikir. Mungkin itu bisa Revian gunakan untuk bisa keluar dari tempat ini walau hanya sebentar, biarkanlah nanti Revian pikiran bagaimana caranya agar ia tidak perlu lagi kembali ke sisi makhluk bernama Eros.

“Aku punya permintaan.” Dengan suara bergetar Revian berhasil mengucapkan tiga kata itu.

“Apa itu? Aku akan mengabulkan permintaan mu asalkan tidak untuk pergi dari sisiku.”

Mendengar itu Revian tiba-tiba sulit untuk berbicara, bersusah-payah ia beranikan diri untuk tidak takut dengan kalimat Eros barusan.

“Aku ingin mengunjungi keluarga ku, aku merindukan mereka semua, jika aku sudah melepas rindu dengan mereka aku akan kembali ke sisi mu dan akan berusaha untuk menerima mu.” Untuk kali pertama Revian bangga pada dirinya sendiri dapat menyelesaikan deretan kata yang ada dalam kepalanya.

Tapi Revian belum lega, karena Eros terdiam cukup lama. Apakah adegan itu tidak berhasil pada pangeran Revian? Apakah kisah ini sudah benar-benar keluar dari alurnya? Revian masih harap-harap cemas sembari menunggu jawaban yang dikeluarkan oleh Eros.

“Baiklah. Saat terang sudah kembali datang, Zefiros akan menghantarkan mu turun, tapi ingatlah kau hanya kuberikan waktu dua hari di dunia tengah.”

Entah kenapa setelah berhasil mendapatkan jawaban memuaskan itu Revian semakin rasakan bahwa semakin dekat waktunya untuk bebas dari jeratan kisah mitologi Yunani ini. Untuk kali pertama Revian dapat dengan santai tertidur di tempat milik Eros, dalam hatinya tidak sabar menanti terang untuk segera tiba.

Benar saja, untuk kedua kalinya Revian melihat perawakan Zefiros, tapi Revian tidak lagi membuang waktu untuk mengajaknya berbicara, dengan hati yang begitu tidak sabaran Revian pasrahkan dirinya untuk dibawa terbang.

Perjalanan untuk kembali turun ternyata juga sama menyiksanya, sempat Revian tidak sadarkan diri hingga akhirnya ia kembali terbangun di atas batu besar, batu yang sama sewaktu dia diserahkan oleh keluarganya sendiri.

Bersyukur Revian memiliki ingatan yang begitu baik, dengan lancar ia melakukan perjalanan pulang, bahkan jarak sejauh itu tidak membuatnya lelah karena begitu senangnya. Hingga akhirnya langkahnya telah masuk ke kawasan kerajaan Eleuther yang agung, ternyata kerajaan ini memang begitu tertata, sungguh raja Ignatius memang sangat hebat dalam memimpin kerajaan, tapi ia sungguh gagal menjadi ayah, setidaknya bagi pangeran Revian.

𝑬 𝑹 𝑶 𝑺 [𝒉𝒚𝒖𝒄𝒌𝒓𝒆𝒏] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang