Flashback Seungmin
Sepuluh tahun yang laluKala itu musim semi yang hangat menyuguhkan cuaca cerah di pagi hari. Seorang anak laki-laki tengah bermain sendirian dengan sebuah bola yang ia mainkan dengan cukup baik.
Sepasang mata awalnya memperhatikan anak laki-laki itu di balik sebuah jendela yang terhubung langsung ke arah dapur.
"Seungmin-ah, jangan bermain terlalu jauh!" ujar seorang ibu muda berparas cantik dengan wajah yang terlihat sedikit pucat. Ia adalah ibu Seungmin yang memang mengidap penyakit akut dan dalam proses kemoterapi.
"Eung, aku hanya bermain di sini Eomma." jawabnya sembari melihat ke arah ibunya yang tengah memasak itu.
Namun tak lama, mata Seungmin tertuju pada seekor kupu-kupu dengan warna sayap yang cantik terbang dan hinggap pada salah satu bunga kesayangan ibunya.
"Eoh? Sayapnya sangat cantik!" mata Seungmin berbinar kala melihat hewan kecil itu.
Dengan perlahan dan sangat hati-hati, Seungmin mencoba untuk menangkap kupu-kupu itu dengan tangannya sendiri.
Sayangnya, kupu-kupu itu seolah tahu ia sedang diincar dan terbang menuju ke arah hutan.
"Yah~ Mau terbang kemana kamu?!"
Seungmin seolah lupa dengan perkataan ibunya untuk tetap berada dekat dengan rumahnya, hingga kini tanpa sadar Seungmin malah semakin masuk ke dalam hutan sembari berlari kecil mengejar incarannya.
Semakin jauh ia berjalan, kupu-kupu itu lenyap terhalang ilalang yang tinggi melebihi tinggi badannya.
Seungmin kemudian menghentikan langkahnya sejenak dan mencoba memutar badannya untuk mencari jalan pulang. Ia terlihat kebingungan saat semua jalan yang ia lalui ternyata telah tertutup ilalang hingga sulit untuk kembali ke tempat semula.
"Dimana aku sekarang?"
"Eomma?!"
"Eomma???!"
Seungmin terus berlari kesana kemari tanpa arah yang jelas, namun yang ia temui hanya ilalang tinggi itu dan kembali terjebak disana.
Pada akhirnya, ia hanya bisa terduduk lemas dan menangis dengan keras.
"Eomma~"
Seungmin kecil dengan menyedihkan tertunduk sembari terus menangis.
Sssskkk sssskkk sssskkk
Seungmin menyadari sesuatu tengah bergerak ke arahnya dari balik semak ilalang itu. Ia kemudian mengangkat kepalanya dan menatap ke sekitarnya dengan waspada.
Ssskkkkk sssskkkk sssskkkkk
"Eomma, aku takut.."
Seungmin kembali merengek sembari terus memantau situasi sampai tiba-tiba sesuatu keluar dari semak ilalang dan mengejutkannya.
"Eom..."
Gap!
Belum sempat berteriak, tangan kecil dengan beberapa luka berhasil membekap mulut Seungmin dengan sigap.
"Ssshhhh!." anak kecil yang kemungkinan memiliki umur yang sama dengannya berusaha menenangkan Seungmin.
"Ayo ikut aku, kau akan aman."
Dengan gemetar, Seungmin semula hanya menatap mata anak itu cukup lama hingga akhirnya ia hanya mencoba untuk mempercayai seseorang di hadapannya itu. Ia mencoba mengikuti langkah anak itu menuju suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely St
FanfictionKetika kamu menganggap dunia terasa begitu ramai, namun nyatanya kamu hanya sendiri - Kim Seungmin