7. Itu kau, benarkan?

421 51 33
                                    

Seungmin POV

Sesuatu yang terasa hangat dan lembut menyentuh pipiku. Dengan perlahan, aku mencoba membuka mata dan melihat seseorang yang paling ingin ku temui kini benar-benar berada di sampingku.

Sejenak aku masih diam tak percaya, namun Eomma mulai menangis saat mata kami saling bertemu.

"Selama ini pasti sulit untukmu, kan?" Eomma masih mengelus pipiku.

"Maaf, karena aku membiarkanmu sendiri." tambahnya sembari meneteskan air mata.

"E-eomma..." ucapku lirih sembari tak kuasa menahan tangisku sendiri.

"Seungmin-ah, dengar..." Eomma mencoba meraih tanganku dan mulai menatapku dalam "...di dunia ini, tak ada siapapun yang bisa kau percaya, kecuali dirimu sendiri."

Tanpa sanggup berkata-kata, aku hanya bisa menggenggam tangan hangat Eomma setelah kalimat itu terlontar.

"Jaga dirimu, Eomma selalu di sampingmu."

Setelah Eomma mengatakannya, entah mengapa air mataku kian deras keluar berbarengan dengan Eomma yang juga terlihat mencoba menguatkan ku.

"Eomma, bogoshipeo..."

-

Author POV

"Eomma.."

"Kajjima...!"

Sembari mata terpejam, Seungmin terus menerus mengulang kalimat itu dengan gelisah. Sampai akhirnya ia membuka mata dan tersadar, ia tak bisa menemukan siapapun di ruangan itu.

Sejenak ia mencoba menenangkan diri dan menerima bahwa apa yang ia alami belum lama itu hanyalah mimpi.

Pandangannya tertuju pada seseorang saat Seungmin mencoba mencari orang lain ke segala arah. Ia melihat Hyunjin yang ternyata tertidur pulas dengan setengah menopangkan tubuhnya pada ranjang di dekat kaki kirinya.

Seungmin membuka masker oksigen untuk menghirup udara sesungguhnya. Ia tak menghiraukan Hyunjin yang masih tertidur pulas itu dan memilih membiarkannya.

Tak lama, pintu ruangan terbuka dan menampakkan paman Seo yang datang dengan secangkir kopi di tangannya.

"Oh?!"

Jelas terlihat matanya terbuka lebar saat melihat Seungmin sudah sadar. Ia segera menghampirinya untuk benar-benar memastikan.

"Sejak kapan kau siuman?" paman Seo bergegas menaruh kopinya di meja kecil disebelah Seungmin.

"5 menit yang lalu." jawabnya.

"Akhirnya setelah satu hari kau tak sadarkan diri, syukurlah kau baik-baik saja sekarang." paman Seo terlihat benar-benar lega

"Kenapa dia disini?" Seungmin mengisyaratkan pada Hyunjin yang masih dalam posisinya semula.

"Dia menjagamu sepanjang malam."

"Huh, apa dia sangat putus asa tak punya tempat tinggal?" Seungmin.

"Mau bagaimanapun, dia orang yang menolong mu."

"Huh?!"

"Kau tak ingat? Kau terjebak di atap sampai mengalami hipotermia." jelas paman Seo sembari meneguk kopinya.

"Apa yang kau lakukan disana sebenarnya?" tambahnya kemudian.

"Entahlah, terakhir ku ingat aku dengan dua orang lainnya terjebak disana."

"Nee?" paman Seo mengerutkan keningnya.

"Bagaimana mereka sekarang? Mereka juga sama mengkhawatirkannya sepertiku." Seungmin.

Lonely St Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang