kepergok

1 0 0
                                    

disela semua nya keluar dan gue keluar paling akhir, gue lihat ini orang, si jefran yang tadi ngehukum gue dan dia lagi nyuci tangan, pasti dia ngelihat kami keluar satu-satu tadi.

"Lo ngeliat apa?" ucap gue menghampiri jefran

"kalau lo macam-macam dan cerita apa-apa tentang apa yang lo liat tadi, awas lo" ucap gue menunjuk jefran dan ngancamnya

dia natap gue lalu dia pergi ninggalin gue gitu aja tanpa sepatah kata pun, tai memang

"DASAR KUTU BUKU NERD AKUT LO TAI" teriak gue sekencang kencangnya karena dia ninggalin gue, gue kan kesal

gue pun keluar dari toilet dan langsung masuk ke kelas gue, dan apa yang lo pada lihat? bisa-bisanya si jefran di kelas gue, perasaan dia kakel gue

"ini anak ngapain disini?" batin gue penasaran

"ngapain aja kamu sampai telat datang?" ucap seseorang dari atas sana

"anjing, dugong" ucap gue syok sambil nunjuk dia pakai jari telunjuk gue

"anjir ini Maba baru mulut nya ngeri banget sama ketua BEM njir" ucap para maba disana dan beberapa kakel disana

"kamu kesini." ucap seseorang disamping gue tapi agak jauh dari gue

"apaan lo kutu buku? mau ngajak ribut lo?" ucap gue yang udah siap mau nonjok kacamata tebal nya itu

"sini." ucapnya tegas

"sudah, sudah, kali ini biar saya saja yang mengurus ini bocah sebagai ketua BEM di universitas kita ini" ucap seseorang yang tadi gue kataim dugong

"anj lo bang, gue aduin sama mapa nanti lo" batin gue kesal

disinilah gue berada sekarang didalam ruangan BEM ini bersama dengan Abang kesayangan gue, saking sayangnya mau gue gantung hidup-hidup dia

"adek, mulutmu mau abang lakban?" ucap abang gue tiba-tiba

"kalau nyuruh tamu masuk minimal suruh duduk dulu kek anyink" ucap gue kesal natap ke Abang gue

"ututu sini duduk dulu ayo"

"nah gitu dong" kami pun duduk disini

"ini jajanan ringan, ini nametag mu, dan ini ikat pinggang mu, jangan di lupakan paham." ucap Abang gue dengan matanya yang udah kaya mengintimidasi gue

"mau jajan nya aja bang" ucap gue yang memang lagi laper, sarapan doang gak cukup buat tembolok gue

"mau?"

"maulah, siapa yang nolak makanan gratis" ucap gue

"gak jadi, pakai dulu ikat pinggang nya" ucap Abang gue dengan senyum menyebalkan nya

"iya iya, minta sini ikat pinggang nya, dan bukain jajanan gue sekalian minuman gue"

"nih" gue pun memakai ikan pinggang gue dan memakan jajanan gue yang udah dibukain sama abang gue

di sela sela gue makan, tiba-tiba ada yang masuk di ruangan bem ini, anyink nya kenapa gak dikunci coba

"kwenwapa gwak dikunci gwoblwok" ucap gue yang dimulut gue penuh makanan

"lupa abang dek, udah buru sana pergi" ucap Abang gue lalu gue pun pergi meninggal kan Abang gue dan mereka yang didepan pintu baru ingin masuk, gue pun balik ke kelas gue dengan beberapa makanan dan minuman gue ditangan dan membuat yang lain keheranan dan menatap tajam ke arah gue

"mata lo, mau gue congkel?" ucap gue lalu gue duduk di bangku gue ambil paling pojok

"gue denger² itu cowo yang naik vario" ucap mahasiswa/i disana

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 29, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang