Lepaskan sedikit,agar tidak sesak

6 3 4
                                    

Waktu terus berjalan membawa Bintan pada petualangan yang penuh dengan kejutan yang terkadang bisa membuat gadis itu menangis ataupun tertawa.

Bintan masih dengan sakitnya.

Masih dengan ayah dan keluarganya yang problematik.

Suatu ketika,moment membahagiakan tiba pada Bintan.

Sahabat karib nya,Carissa atau akrab di panggil sasa.

Datang untuk menemuinya setelah sekian lama mereka terpisah oleh jarak dan waktu.Bintan dan Sasa adalah sahabat sejak masih kecil. Namun mereka hanya bisa berkabar melalui media sosial sejak Bintan pindah bersama ayahnya. Papa Carissa juga sangat akrab dengan keluarga ayahnya Bintan, karena sering dahulu membantu perekonomian keluarga ini.

Hari ini Carissa datang bersama papa nya.Papa yang sudah dianggap Bintan sebagai papa nya juga.

Kedua gadis itu pun mengobrol di kamar Bintan agar lebih leluasa berbicara.

"Jadi ayah mu masih jahat ke kamu bin?"tanya Carissa melihat Bintan yang terlihat seperti mayat hidup.

Bintan mengangguk.

"Aku mau kasih tau kamu sesuatu deh"ucap Carissa berusaha menghibur sahabatnya ini.

"Apaa?"tanya Bintan penasaran.

"Aku sama papa sekarang udah tinggal menetap di kota ini.Dan kamu harus tau kalau rumah aku ternyata dekat loh dengan sekolah kamu. Jadi nanti kamu bisa pulang sekolah main ke rumah. Terus nginap deh dirumah aku"ucap Carissa dengan semangat.

Bintan sebenarnya senang karena ia akan bisa dengan mudah menemui sahabatnya ini. Namun ia takut apakah ia di izinkan untuk bermain seperti itu di luar rumah?

Carissa yang mengerti lamunan Bintan pun menepuk pundak nya.

"Hoi tenang aja kali,kalau papa yang ngomong mah aman.Kamu tenang aja"ucap Carissa membuat Bintan tersenyum senang.

"Seriusss sa? Asikkkk"ucap Bintan benar-benar senang.

Rasanya seperti sesaknya sedikit berkurang.

Setelah kedatangan Carissa dan Papa nya pada hari itu. Bintan benar-benar sering di ajak main kesana.

Bintan juga pernah hampir 6 bulan menginap di rumah Carissa karena di minta papa nya untuk menemani Carissa dirumah.

Karena itu juga gadis itu lebih mudah untuk akses ke sekolah nya. Karena jika naik busway,jalan sedikit ke halte lalu busway nya langsung menuju ke sekolah tanpa transit lagi.

Sebenarnya Ayah,Nenek dan Tante Bintan sudah mulai menegur karena gadis itu jadi terlalu sering keluar.

Entahlah mungkin mereka takut gadis itu kabur.

Namun mereka masih menahan diri karena masih menghormati Papa Carissa.Papa Carissa juga bilang Bintan lebih dekat dengan sekolah nya dan sekalian menemani Carissa jika papa sedang ada pekerjaan di luar kota.

Bintan benar-benar senang jika di rumah Carissa.

Disana Bintan merasakan makanan enak karena Carissa dan Papa nya suka sekali kulineran.

Sejak bersama Carissa,Bintan seolah lupa bahwa hidupnya penuh problema.

Ia selalu mencari Carissa ketika dia berantem dengan ayahnya.

Pernah suatu waktu,Bintan datang ke rumah Carissa dengan busway.

Gadis itu masuk kamar Carissa dan menangis.
Sampai-sampai kucing kesayangan Carissa menghampiri gadis itu dan melihatnya menangis. Kucing itu bernama Catty tapi Bintan memanggil nya cacat.

Menangis saja!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang