21. Jaring Hubungan (1)

68 9 0
                                    

"Senar gitarnya putus karena kena benda tajam? Kok bisa?" tanya Shena.

Anggota band lain menggelengkan kepala tak tahu. Mereka mulai menerka kejadian yang telah terjadi, sementara Jayden mencari-cari solusi untuk hal ini. "Kalo beli dulu gitar, pasti lama. Dan sekolah gak mungkin ngasih duit gitu aja. Bawa dari rumah gue juga bakal lama."

Jayden melirik ke arah gudang sekolah. Dia kemudian berkata, "Gak ada cara lain, selain pake gitar lama."

Semua anggota band mengernyitkan kening, melihat Jayden tiba-tiba berlari ke arah gudang. Sementara Shena sendiri menunduk, melihat ke arah jam di pergelangan tangannya. Dia memelototkan mata, kemudian berkata, "Waktu buat ambil undian lomba tinggal beberapa menit lagi. Kalian pergi aja duluan, nanti gue sama Jayden nyusul!"

Setelah mengatakan hal itu, Shena berlari ke arah gudang. Dia meninggalkan para anggota yang mengernyitkan kening. Mau tak mau, mereka mengikuti saran Shena kemudian naik ke atas mobil. "Jayden sama Shena nanti nyusul. Sekarang, kita usahain dapet urutan tampil terakhir."

Para anggota band sepakat untuk meninggalkan Jayden dan Shena. Sementara Shena sendiri berlari menuju gudang. Dia tak memiliki niat untuk meninggalkan Jayden, kemudian menepuk jidat melihat kunci gudang masih ada di pos satpam. Tanpa banyak bicara, Shena meminta izin untuk mengambil gitar di gudang. Lalu setelah mendapatkan apa yang dia mau, Shena langsung berlari ke arah Jayden.

"Jayden!" panggil Shena.

Jayden yang baru saja akan naik ke atas jendela langsung mengernyitkan kening. Dia melihat Shena berlari ke arahnya dengan napas terengah-engah. Setelah itu, Shena melempar kunci yang ada di tangannya supaya ditangkap Jayden. Jelas saja, Jayden langsung menangkapnya pada telapak tangan miliknya.

Shena tersenyum, lalu berhenti berjalan sembari menarik dan mengeluarkan napas panjang. "Lo mau masuk ke gudang, tapi lupa bawa kuncinya. Untung gue inget kalo pintu gudang suka dikunci."

"Sorry, gue telanjur panik," ucap Jayden.

Jayden langsung berbalik, dan memasukkan kunci gudang ke dalam ludangnya. Tak perlu waktu lama, pintu gudang terbuka dan Jayden disambut dengan debu beserta jaring laba-laba. "Udah berapa abad pintu gudang gak dibuka-dibuka? Ini persis kayak sarang hantu."

Ucapan Jayden membuat Shena tersenyum kecil, lalu memberitahu, "Biasanya lo yang suka diem di sini, tapi karena lo sekarang suka masuk kelas... jadinya gudang gak keurus."

Jayden mengangguk setuju. Dia melangkahkan kakinya untuk masuk ke gudang semakin dalam. Namun, ketika matanya melirik ke kiri dan ke kanan, Jayden tiba-tiba berhenti berjalan. Dia melihat Shena ada di belakangnya, sembari melirik ke kiri dan ke kanan juga. "Lo diem di luar aja! Di sini banyak sarang laba-laba, nanti sarangnya kena baju lo."

"Gak masalah, biar cepet nyarinya!" kata Shena.

Jayden merotasikan matanya, lalu memperingati, "Pergi ke luar Shena. Biar gue sendiri yang ca---"

Belum sempat Jayden mengakhiri ucapannya, Shena sudah lebuh dulu berjongkok. Jemari tangannya masuk ke tengah-tengah lubang di balik sebuah kotak kardus. Setelah itu, Shena tersenyum merasakan sebuah benda yang sedang dia cari. "Di sini Jayden! Ketemu!"

Akhirnya Jayden mengeluarkan napas panjang. Tangannya mengangkat kotak-kotak kardus, kemudian mengangkat sebuah gitar lama. Jayden tersenyum, dan berkata, "Ternyata gitarnya masih bagus, meskipun senarnya perlu dibenerin dulu."

Shena tersenyum, lalu mengajak, "Ya udah, ayo kita pergi Jayden! Temen-temen yang lain udah pergi duluan, sekalian ngambil undian."

Jayden mengernyitkan kening, lalu melihat penampilan Shena dari bawah hingga atas. Dia berkomentar, "Lo gak salah? Kenapa lo gak pergi ikut mereka buat ngambil undian urutannya?"

Shena berkata, "Yakali gue ninggalin lo di sini sendirian. Nanti, lo nyari-nyari kami."

"Sekarang ada HP Shena, lagian gua bisa bawa motor sendiri," kata Jayden.

Shena menunjuk ke arah gitar yang sedang Jayden bersihkan dari debu. Dia berkata, "Lo bisa bawa motor, tapi bawa gitar? Gimana caranya?"

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CRISIS OF THE PICK-ME GIRLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang