02

71 7 1
                                    

Hari ini di istana sedang dirayakan sebuah pesta rutin yang di gelar setiap akhir panen. Kerajaan Wendlyn adalah kerajaan besar dengan sumber daya alam yang melimpah, tak heran kaisar selalu memanjakan para rakyatnya. Meski di gelar untuk rakyat, tentu saja yang bisa hadir di istana hanyalah para bangsawan dengan undangan resmi dari kaisar. Mereka hanya memberikan bantuan pada rakyat tanpa melibatkannya di acara seperti ini.

"Kaisar dan permaisuri kerajaan Wendlyn memasuki ruangan"

"Diberkatilah kaisar yang agung, cahaya kerajaan Wendlyn. Serta permaisuri ibu dari anak kerajaan Wendlyn."

Seluruh bangsawan yang hadir pun menyambut pemilik kerajaan tersebut. Kaisar Siwon terkenal dengan raja yang amat bijaksana, pemurah, penyayang serta mementingkan rakyat kecil. Dia sangat dicintai oleh rakyatnya. Dan kebaikan hati permaisuri membuat keduanya menjadi pemimpin kerajaan ini dalam waktu yang cukup lama.

Seluruh petinggi di kerajaan pun memberikan salam satu persatu untuk menyapa orang nomor satu di kekaisaran ini. Tentu saja, keluarga Duke yunho lah, keluarga pertama yang wajib hadir menyapa sang kaisar.

"Salam yang mulia kaisar siwon, diberkatilah kaisar yang agung, cahaya kerajaan Wendlyn serta yang mulia permaisuri yoona, ibu dari anak kerajaan Wendlyn".

Tuan duke memberikan salam, diikuti putri yangyang yang menyapa kaisar serta permaisuri. Sikap yangyang selalu membuat  keduanya tersenyum senang. Namun, keduanya juga merasa bersalah dengan pernyataan putra mereka yang menolak tegas calon putri mahkota terbaik di kerajaan ini.

"Yangyang, kemarilah"

Kaisar sudah mengenal yangyang sejak kecil. Bahkan bisa dikatakan bahwa kaisar juga ikut serta mengetahui bagaimana perkembangan yangyang sejak kecil hingga menjadi seorang calon putri mahkota. Tak hanya kaisar, permaisuri juga menyayangkan putranya yang menolak keluarga Duke Edgar dan lebih memilih keluarga Count Chanyeol.

Meski yangyang tak mengetahui bahwa hari ini, pangeran berencana membawa serta kekasihnya datang di acara resmi kerajaan.

Kaisar memberikan sebuah cincin batu musafir berwarna ungu untuk rasa sayangnya kepada yangyang. Warna batu itu melambangkan kekuatan keluarga Duke Edgar. Dengan senang hati yangyang pun menerimanya. Yangyang juga mendapatkan panggilan permaisuri, namun saat permaisuri ingin memberikan sesuatu kepadanya, sang pangeran pun datang dengan membawa kekasihnya di hadapan khalayak ramai.

"Yang mulia putra mahkota jaemin serta putri renjun sedang memasuki ruangan"

Seluruh mata tertuju pada pangeran jaemin yang dengan sengaja menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian. Padahal sebelumnya, semua mata tertuju pada yangyang yang mendapat kasih sayang langsung dari kaisar maupun permaisuri. Semua orang nampak terkejut dengan kehadiran renjun yang berdiri tegak disisi jaemin.

Seolah kemarin tidak cukup, jaemin ingin kembali menghina keluarga duke dihadapan rakyatnya. Terutama menghina putri yangyang.

"Salam yang mulia kaisar siwon, diberkatilah kaisar yang agung, cahaya kerajaan Wendlyn serta yang mulia permaisuri yoona, ibu dari anak kerajaan Wendlyn".

"Bangunlah nak"

Jaemin menggeser tempat yangyang yang semula masih berada di hadapan kaisar dan permaisuri. Kini saatnya jaemin dan renjun menyapa mereka.

"Ayah, bisakah aku mengumumkannya disini?"

"Tapi nak, ini terlalu...."

"Ayah jangan khawatir, aku yakin rakyat akan menyukai renjun"

"Baiklah".

Meski enggan, namun kaisar pada akhirnya tetap mengikuti ucapan putra semata wayangnya. Bukan jaemin yang dikhawatirkan kaisar, tentu saja putri yangyang dan duke edgar yang sudah bekerja keras hingga detik ini untuk karajaan Wendlyn selama ini. Yang membuat kaisar merasa bersalah.

I Wanna Be U (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang