Delara, Vania, Angkasa dan Neja salah satu teman kelas yang cukup pendiam dan tidak banyak berbicara.
Mereka menjadi salah satu perwakilan sekolah untuk membantu menyiapkan acara Prom Night yang ada dilaksanakan malam ini di LEUFEY HIGH SCHOOL, jangan bertanya mengapa Delara bisa menjadi salah satu perwakilan dari sekolahnya ia di rekomendasikan oleh Mr.Jio agar bisa lebih memperbaiki penampilannya dengan melihat penampilan dari sekolah yang berbeda, sepertinya Mr.Jio takut penampilan Delara akan berantakan di pesta Prom Night nanti malam.
Tak lupa Delara berterimakasih kepada Mr.Jio karena sudah mau memperhatikan ia berjanji akan merapihkan penampilannya malam ini sehingga orang - orang tak akan mengenalinya di pesta Prom Night, sepertinya ia terlalu berlebihan tapi Delara juga sudah sangat muak ketika ada orang yang selalu ikut campur dan sok tahu akan kehidupannya.
-
Delara sekarang sedang menggerutu kesal, Angkasa memintanya membelikan cat air untuk menyelesaikan lukisan yang akan di pajang untuk membantu meramaikan koridor di sana dengan imbalan Angkasa akan membantunya membersihkan lantai aula yang akan dipakai untuk Prom Night namun, ia melupakan warna yang Angkasa minta, Delara hampir sejam berada di toko cat ia berbolak - balik mencari warna cat yang Angkasa minta walaupun Delara sudah melupakan warnanya ia tetap berusaha.
Delara tidak berani menatap ke arah lain, kasir dari toko itu sudah menatapnya sinis dan sudah beberapa kali ia mendapatkan teguran, Delara sudah sangat menahan malu ia memutuskan untuk mengambil warnanya dengan asal ia tidak peduli lukisan itu akan jelek karena warna yang tidak serasi lagi pula itu bukan lukisan Delara, memang agak kurang ajar tetapi ia lebih memikirkan tanggapan warga dari kedua sekolah itu melihatnya terlambat untuk membersihkan aula.
Delara ketika sudah berhasil membawa cat itu pergi dari toko tersebut tentu saja Delara sudah membayar walaupun ada sedikit cibiran dari kasir, itu karena ia terlalu lama berada di sana tetapi hanya membeli 3 cat saja. Ia tak peduli apa yang dikatakan oleh kasir yang Delara pikir ia sudah membayar dan tetap membeli cat air itu.Delara berlari untuk segera sampai di aula Prom Night dengan membawa plastik hitam yang berisi cat air milik Angkasa, tiba sudah Delara di depan aula ia langsung masuk dan menyapu lantai aula itu dengan sangat teliti agar tidak ada debu yang tertinggal.
"Di mana cat gue?" Tanya Angkasa yang berdiri di depan pintu aula
Deg...
Delara mencoba untuk tenang ketika melihat Angkasa berdiri melihatnya sambil bertanya, Delara tak tahu alasan apa lagi yang akan ia katakan karena sudah melupakan warna catnya.
"Ada di meja, sebelah tumpukan sapu." Ucap Delara sambil menyapu lantai - lantai aula.
Angkasa yang mendengar itu langsung bergegas mengambil cat titipannya, setelah ia melihat apa yang ada didalam plastik itu Angkasa berdehem lalu menoleh ke Delara dengan wajah yang bertanya - tanya. Delara yang mendengar itu cuma bisa pasrah saja sepertinya ia akan kena omelan dari Angkasa setelah ini.
"Sa, maaf gue lupa warna catnya," ucap Delara yang berusaha untuk tenang.
"Warna? Lo gak denger perkataan gue," balas Angkasa datar.
Di dalam hati Delara sedang memaki dirinya sendiri diri akan kecerobohan yang ia lakukan, ia sudah siap menerima konsekuensinya, meskipun Delara orang yang ceroboh ia akan selalu bertanggung jawab ketika ia lalai akan tugas yang diberikan kepadanya.
"Gue bilang warna pilih asal aja, karena buat melengkapi lukisannya, Ra." Ucap Angkasa sambil menghela nafas pendek.
Delara yang mendengar itu cuma tersenyum terpaksa.
"Sialan, kalo gitu ngapain gue lama - lama di toko cat." Batin Delara memaki.
"Ada rokok, lo ngerokok Ra?" Tanya Angkasa dengan mengeluarkan rokok yang tersisa setengah dari kantong plastik catnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMGAZE
Teen Fiction"Jadi gimana cerita kehidupan Lo?" Tanya Angkasa dengan penasaran. "Gak ada yang menarik Sa, gue di paksa sempurna sama orang - orang di sekitar gue, gue di tekan buat sesuatu yang gak gue suka dan gue gak tau tujuan gue hidup buat apa Sa, di saat g...