2. sang Dewi kampus

6 3 0
                                    

Tidak ada di dunia ini yang sempurna, hanya manusialah lah mengedealkannya.

Terkadang ketenaran bisa jadi sangat menyeramkan.

•££££•

Meddie Dencleonrissa, gadis multitalenta yang menjadi kebanggaan dikampusnya.

Selain memiliki wajah yang sangat cantik, gadis itu memiliki kecerdasan dengan IQ 200.

Kini, gadis itu mengenakan lensa kacamata plus serta menguncir rambutnya menjadi dua menambah kesan ultra imut di wajahnya.

Kedua tangannya membuka buku setebal 10cm .
Tatapannya teduh, membaca dengan tenang buku berbahasa Rusia .
Tak luput hampir seluruh mata menyorot kagum dengan sang Dewi kampus itu.

Gadis cantik, sopan, jenius, dan ramah itu sangat populer di kampusnya.
Tak sedikit para laki-laki yang mengungkapkan perasaan kepadanya mengajaknya berpacaran bahkan menikah.

Namun, itu semua tak ada satupun yang ia terima.

Mengingat dirinya tak ingin memiliki hubungan dengan siapapun, ia juga menolak  dengan halus tanpa kata-kata yang bersifat mempermalukan.

Cleo hidup seorang diri, tanpa orang tua maupun sanak saudara.

Kedua orang tuanya meninggal beberapa tahun silam karena kecelakaan yang sangat tragis tepat di depan mata kepalanya sendiri.

" H-hai ."
Terdengar suara bariton menyapanya.
Cleo menoleh menatap seorang laki-laki berdiri dihadapannya dengan membawa sebuket bunga dan coklat di tangannya.

Ah, Cleo kenal laki-laki ini.
Dia adalah seniornya bernama Rian, yang dulu pernah menjadi satu tim dalam lomba national debating championship atau (NUDC) untuk mewakili universitasnya.

"Ada apa ya kak?,"

Terlihat laki-laki itu salah tingkah, menggaruk tengkuknya dan tampak ragu membuka suaranya.

"Ngggg_____"

Cleo masih menunggu.
Laki-laki itu lantas mengumpulkan keberaniannya. Ia menarik nafas panjang, berdiri tegak, membusungkan dadanya menatap mata gadis itu.

"G-gue suka lo d-dari awal masuk ke kampus . Lo____
Em______ g-gue______lo jadi pacar gue mau nggak?"

Walaupun kata-katanya berantakan dan tampak tak simetris Pengakuan tiba-tiba itu membuat seisi perpustakaan seketika hening.
Seluruh atensi beralih menatap keduanya, menonton.

Cleo terdiam, tak menyangka semuanya akan menjadi seperti ini.
Detik berikutnya, Cleo berdiri tersenyum ramah.

" Kak, kamu adalah orang yang hebat dan aku yakin suatu hari nanti seseorang akan sangat bangga menjadi  partner kakak.

"Aku juga tidak ingin mengirimkan sinyal yang membingungkan kak, aku ingin jujur dan memberitahu kakak, jika aku tidak merasakan chemistry di antara kita."

Kening,

"Maaf ya kak"
Finalnya dengan tersenyum tipis.

"T-tapi kenapa_____?"

Cleo menggelengkan kepalanya pelan,
" Maaf kak, "

Tak ingin terjebak, Cleo segera menutup bukunya mengemasi barang-barangnya.
Melihatnya, Rian mencekal pergelangan tangan Cleo dengan sendu.

"Cleo gue mohon, gue bakal lakuin apapun buat Lo, Cle."

Cleo melepaskan genggaman laki-laki itu
"maaf kak "
Lagi- lagi Cleo meminta maaf. Laki-laki itu seperti kehabisan akal ia menggeleng tak terima
"Nggak. Gue cinta mati sama lo Cleo. Gue_________"

MIRROR (The Perfect Psycho Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang