8. Ambivalent

62 45 6
                                    

"Bukan dunia yang rumit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan dunia yang rumit. Melainkan, sifat dan sikap manusia yang memperumit keadaan yang terjadi."
-Penari Tanpa Kaki-

08. AMBIVALENT

Gara dan Auri tampak memperhatikan penjelasan dari Mrs. Retha, tentang materi lukis melukis. Sebenarnya, Auri tidak memperhatikan Mrs. Retha sedari tadi. Pandangannya hanya lurus kedepan dimana Mrs. Retha berada. Namun, pandangan itu terlihat kosong. Tidak ada apapun yang ia lihat kecuali bayangan permintaan Madam Arhnite tempo lalu.

Maestra!

Sanggupkah ia jika menerima tawaranitu?

Ralat!

Bukan tawaran, sanggupkah ia menerima permintaan untuk menjadi Maestra di Yayasan School of Ballere?

Sepertinya dia tengah berada diambang kebimbangan. Antara menyetujuinya, atau menolaknya. Dan permasalahannya adalah, bagaimana caranya dia menolak agar mereka juga menerima keputusan yang Auri ambil. Mengapa hidup ini penuh dengan pertanyaan yang menggerayang dikepala.

Gara menyikut Auri yang kebetulan duduk di meja sebelahnya. "Kenapa?" Tanya Auri menoleh pada Gara.

"Nggak usah ngelamun."

"Enggak," elaknya menggelengkan kepala.

Mereka lalu kembali memperhatikan ke depan. Dan kali ini, Auri benar-benar memperhatikan materi yang dijelaskan oleh Mrs Retha. Tak lama kemudian Mrs. Retha mengakhiri kelasnya. Dan mereka dapat pulang untung mengistirahatkan tubuh dan juga otak mereka semua yang mengikuti kelas Mrs. Retha.

"Mau kemana?" Tanya Gara saat melihat Auri yang terburu-buru.

"Agensi," jawabnya singkat

"Yuk, gue anterin!" Sembari menggandeng tangan Auri.

Auri mengangguk dan mereka berdua pergi meninggalkan kelas yang kosong itu. Berjalan beriringan selayaknya pasangan. Tak lupa dengan candaan yang mengalun tawa disetiap sudut yang mereka lewati.

Setelah menempuh perjalanan menggunakan mobil Gara. Bangunan kantor agensi TEC pun sudah terlihat didepan mata oleh keduanya. Gara memarkirkan mobilnya diparkiran belakang School of Ballere yang sudah disediakan.

Keduanya keluar dari dari parkiran menuju gedung TEC. Sesampainya disana Auri langsung menuju lantai ruang latihannya. Saat berjalan dilorong utama, Auri tidak sengaja berpapasan dengan Madam Arhnite. Dan seketika Auri langsung teringat pada tempo lalu.

"Bagaimana?" Tanya Madam Arhnite tanpa menghiraukan Gara yang ada diantara mereka.

"S-saya akan menemui Madam setelah saya latihan". Balasnya dengan sedikit gugup.

"Baiklah," lalu pergi menyisakan Auri dan Gara.

Auri terlihat sangat lega dengan kepergian Madam Arhnite. Tangan kanannya mengelus dadanya dengan nafas yang panjang dari mulutnya.

Penari Tanpa Kaki [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang