Penari Tanpa Kaki [TERBIT]

2. Simbiosis Mutualisme

"Seharusnya, sebagai orang tua harus selalu mendukung jalan yang dipilih oleh anaknya dengan syarat jalan itu benar dan tidak melanggar norma. Bukan begitu, tuan?"
-Penari Tanpa Kaki-

2. SIMBIOSIS MUTUALISME

Sorak dan tepuk tangan memenuhi seisi ruangan pentas. Seorang gadis dengan lihainya menari diatas panggung. Meliuk-liukkan tubuhnya, berputar-putar, hingga melompat memperagakan tariannya.

Seruan tepuk tangan kian riuh diruangan itu. Tarian gadis itu semakin mengagumkan dengan seorang penari pria. Berdansa ala ballerina, menyampaikan kisah melalui tarian yang mereka bawakan.

Tampaknya ada seorang lelaki yang tak menyukai pentas tersebut. Sorot matanya terlihat tajam memandangi gadisnya yang sedang menari bersama lelaki lain.

Apakah Novan cemburu melihat Auri menari dengan lawan mainnya?

Cemburu?

Apa kata cemburu masih pantas untuk perasaannya? Selama ini sifatnya terlalu samar bila bersama dengan Auri. Masih tak acuh seperti sebelum-sebelumnya. Tidak ada perubahan sama sekali. Sikap romantis yang ia berikan kepada Auri telah hilang seketika.

Apa penyebabnya? Entahlah...
Hanya Novandra yang tahu penyebab berubahnya sikap dia terhadap Auri.

Rasa cemburu itu semakin menjadi-jadi. Dia mengepalkan kedua tangannya. Hampir saja dia memukul orang yang berdiri disebelahnya. Untungnya dia bisa mengendalikan api cemburu yang menguasai dirinya. Novan pergi meninggalkan pentas yang sedang berlangsung.

BUUGGHHH!!!

Kepalan tangannya menghantam dinding luar ruang pentas.

"AAAARRGGHHH!!!!!!!!!." Teriaknya seraya menghantam tembok didepannya.

Setelah beberapa saat hantam menghantam tembok, tangannya terluka. Novan pun memutuskan untuk pergi dari sana.

.≈≈≈||≈≈≈.