IDOL (Markno)

18.4K 194 1
                                    

Jeno sedang mengandung dan usia kandungannya kini sudah menginjak angka 9 bulan, dimana perkiraan dari dokter pribadinya ia akan melahirkan dalam waktu dekat.

Namun bukan Jeno namanya kalau tidak keras kepala. Dia tetap tidak mau mengambil cuti sebelum 1 minggu dari hari perkiraan lahir buah hatinya. Seperti saat ini ia tetap ikut rehearsal untuk persiapan konser encore grup band yang telah menaungi dirinya selama kurang lebih 8 tahun ini. Yap, Jeno adalah seorang idol dan salah satu anggota dari boygroup paling terkenal di negaranya. Grup tersebut beranggotakan 7 orang termasuk dirinya dan ayah dari bayi yang dikandungnya, yaitu Mark.

Semua anggota grup, manager, staff, bahkan fans mereka sudah mengetahui kabar kehamilan Jeno sejak awal, mereka semua tidak keberatan dan justru merasa sangat bahagia karena memang kehamilan laki-laki di negara mereka adalah hal yang sangat wajar dijumpai.

Satu-satunya hal yang mereka sayangkan hanyalah sikap Jeno yang sangat keras kepala, mereka khawatir melihat pria dengan perut besar dan menggantung itu melakukan gerakan dance yang intens dan energetik. Apalagi waktu kelahiran bayi yang dikandungnya tinggal menghitung hari.

Beberapa kali Jeno terlihat mengusap perutnya yang menegang disela-sela waktu istirahat mereka. Mark yang menyadari hal tersebut kemudian mendekat, "Kenapa sayang? Perut kamu sakit?". Sembari mengusap perut besar sang kekasih mark bertanya dengan nada penuh kekhawatiran. "Ah enggak kok, si adek cuma nendang ini", jawab Jeno dengan santai. Bohong padahal ia sudah merasakan nyeri dibagian perut bawahnya.

Karena mereka harus segera menyelesaikan rehearsal terakhir hari ini sebelum konser besok, akhirnya mau tidak mau Jeno dan Mark segera bangkit dan kembali melakukan latihan bersama anggota yang lain dan melupakan sakit dari dalam perut bulatnya yg terasa semakin intens.

Hari dimana konser yang mereka nanti nantikan tersebut sudah didepan mata. Konser berlangsung kurang lebih selama 3 jam dengan lebih dari 20 performance yang sangat luar biasa. Semua anggota grup kembali ke backstage dengan bahagia karena berhasil melewati konser yang cukup melelahkan ini. Tetapi tidak dengan Jeno, saat turun dari panggung ia kembali merasakan sensasi menyakitkan dibagian bawah perutnya. Hingga di anak tangga terakhir ia sedikit oleng dan hampir saja terjatuh jika tidak ditahan oleh Haechan. " Eh eh Jen, lo kenapa?", tanya Haechan diikuti oleh tatapan khawatir dari anggota lainnya. "Perut gue sakit banget chan, kayaknya udah mulai kontraksi deh" Jawabnya.

Haechan kemudian menuntun Jeno untuk duduk di sofa, Mark kemudian mendekat dan duduk disamping Jeno sembari mengusap perut yang sudah sangat kencang tersebut. "Udah dari kapan jen? perut kamu kenceng banget ini, sakit ya?" tanya Mark bertubi-tubi. Jeno tersenyum "Dari kemarin waktu kita rehearsal sebenernya udah agak nyeri hehe". Mark mendengus, "Kenapa gak bilang sih, kalau kamu sama dedek kenapa-napa gimana waktu konser tadi?". "Gakpapa Mark, aku masih bisa tahan sakitnya kok, tapi kayaknya dedek udah makin gak sabar buat keluar deh, kita pulang ke apart kamu sekarang boleh? aku mau melahirkan disana kaya rencana yang udah kita buat dulu." Kata Jeno dengan sedikit berbisik.

Setelah berpamitan dengan semua anggota grup dan staff akhirnya mereka berdua sudah sampai di apartemen Mark. Jeno memang tidak mau melahirkan dirumah sakit, dari awal ia sudah mengatakan kepada Mark bahwa ia ingin melahirkan dengan metoda homebirth dan hanya ditemani oleh Mark tanpa ada midwife ataupun orang lain.

Sesampainya di apartemen, Mark kemudian membantu Jeno untuk melepaskan semua pakainnya, sehingga sekarang Jeno sudah full naked tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh putihnya. Jeno kemudian berendam di bathup berisi air hangat yang sudah dipersiapkan oleh kekasihnya. "EUMHHH AHH", Jeno melenguh keras dikala perutnya kembali terasa nyeri serta lubangnya yang terus berkedut tak nyaman.

Mark ikut masuk kedalam bathup, mengelus lembut perut buncit kekasihnya. "AKHHH, Mark mules banget aku pengen ngeden". "Sebentar ya sayang aku cek dulu bukaan kamu." Mark segera memasukkan jemarinya kedalam lubang Jeno dan ternyata masih pembukaan 5. " Sabar ya Jen, bukaan kamu belum lengkap, ketuban kamu juga belum pecah, kamu mau jalan jalan dulu gak biar bukaan nya cepet nambah?" tanya Mark dan dibalas anggukan singkat oleh Jeno.

Mark menuntun Jeno untuk keluar dari kamar mandi kemudian berjalan pelan mengitari kamarnya. Namun sudah 3 jam berlalu pembukaan Jeno hanya bertambah 1 cm. Jeno sudah mulai terlihat frustasi dengan rasa mulas yang menghantam perut nya. "Eumhhh ahh muleshh markh".

Mark baru teringat apa yang ia pelajari bersama Jeno beberapa minggu lalu untuk persiapan persalinan anak mereka. Salah satunya adalah cara merangsang pembukaan agar segera lengkap. Mark memilin puting pink kekasihnya yang membuat Jeno mendesah keenakan. "Eumhh ahh terushh markhh, ahh." Jemari Mark terus berputar dan memelintir puting Jeno serta sesekali menyesap dan menjilat dengan lahap.

"Ahh Eumhh terushh". Mark sesekali juga memainkan penis Jeno yang terlihat menegang ditengah kontraksinya. Setelah dicek lagi ternyata bukaan Jeno sudah lengkap. " Sabar ya sayang, I know you can do it. Bukaan kamu udah lengkap, tunggu ketubannya pecah dulu ya baru kamu boleh ngeden."

Prakk

"AKKKHH." Selang beberapa menit ketuban Jeno akhirnya pecah, air keruh mengalir dengan deras dari selangkangan Jeno. "Atur napas kamu sayang, ngeden pelan-pelan ya." Posisi Jeno masih berdiri dengan tangan yang menggelantung dileher Mark. "Eunghh eungggkk hah hahh, mules banget Mark." Keluh Jeno.

"I know, pelan pelan ya aku bantu. Kamu masih mau berdiri atau mau ganti posisi?"

"Dikasur plis, aku capek." Mark dengan berhati-hati membantu merebahkan badan Jeno dikasur yang telah dilapisi oleh pad anti air sebelumnya. Setelah mendapatkan posisi yang nyaman dengan tumpuan beberapa bantal dibelakan tubuhnya, Jeno kemudian mengankang dengan lebar dan kembali mengejan "Eungggg nghhhhh ahhh heunggg." Lubangnya menggembung dan sedikit terbuka menampakkan bulatan hitam yang merupakan kepala si bayi. "Good job sayang, ngeden yang panjang kalau kontraksinya kerasa lagi."

"Eunggggg akhhhh panash, sakithh akhu gak kuath." Jeno menitikan air mata karena rasa sakit yang luar biasa dari perut dan juga lubangnya. "Shsst kamu pasti bisa, ini sebentar lagi kepala dedek bakal keluar, ngeden lagi ya pelan-pelan." Jeno mengangguk dan kembali mengejan "Uhhhhh eeurgggggg." Plop

Kepala bayi mereka sudah sepenuhya keluar dan menggantung di selangkangan Jeno. Mark membersihkan kepala bayinya dengan hati hati, mengelap darah serta cairan ketuban yang menempel diwajah anaknya. "Akhhh mu-les lagi Mark, eunggrhhhh"

"Dikit lagi sayang, ayo ngeden yang kuat, aku bantu tarik." "EUNGGGGG AKHHHH." Akhirnya bayi mereka meluncur dari lubang Jeno dibarengi sisa air ketuban dan juga darah yg lumayan banyak."

"Laki-laki sayang, mirip kamu." Mark berkata antusias membuat Jeno tersenyum lembut kemudian mengulurkan tangannya untuk menggendong dan menyusui bayi yang baru saja ia lahirkan dengan susah payah tersebut.

END

Cerita pertama ku, semoga suka yaa. Next gak nihh??? Kalau kalian punya ide cerita boleh bgt drop dikomen yaa tapi sesuai judul book ini cast nya jeno xixixi, buat dom nya bebass boleh siapa aja. Thank youuu

Jeno Mpreg BirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang