PERJODOHAN (Jaemjen)

7.5K 134 10
                                    

Note: angst? requested by @ciciemci
sorry kalo gak sesuai yaa, happy reading


Cerita tentang perjodohan bukan hanya bualan semata atau hanya dapat terjadi pada narasi layar kaca. Di dunia nyata banyak sekali pasangan yang menikah karena perjodohan entah itu dari orangtua, teman, saudara, dll. Hubungan yang terlajin diantara mereka pun pasti berbeda, ada yang hidup bahagia sampai tua namun ada juga yang menjalani dengan sengsara.

Jeno, anak tunggal dari keluarga baskara menjadi salah satu diantara banyaknya orang yang mengalami opsi kedua. Perjodohan yang diusulkan oleh orang tuanya membawanya pada jurang kesengsaraan. Suaminya, Jaemin Atmajaya tidak pernah sedikit pun menaruh rasa perhatian apalagi cinta pada dirinya. Jeno pun awalnya begitu, namun ia mencoba untuk ikhlas dan belajar mencintai lelaki yang merupakan ayah dari anak yang kini sedang dikandungnya.

Ya, setelah menjalin hubungan selama kurang lebih 2 tahun akhirnya Jeno hamil anak pertamanya dengan Jaemin.

Di awal pernikahan mereka, bahkan sampai sekarang pun Jaemin memang tidak sudi menyentuh Jeno. Kehamilan tersebut terjadi karena malam itu Jaemin mabuk berat setelah gagal mendapatkan proyek yang selama ini ia usahakan. Jaemin pulang kerumah dengan keadaan yang sudah setengah sadar. Tubuhnya panas luar dalam, aroma minuman keras semerbak dari mulutnya.

Saat masuk kerumah dan melihat Jeno yang sedang memasak di dapur, Jaemin tiba-tiba memeluk suaminya itu dari belakang. "Sayang, kamu cantik sekali, puaskan aku malam ini." Jaemin lalu mengangkat tubuh Jeno menuju sofa dan melepaskan semua pakaian mereka berdua hingga benar-benar telanjang bulat. Jeno tidak memberontak sama sekali karena sebenarnya ia sudah mulai menaruh hati pada Jaemin, ia harap setelah ini akan ada janin yang berkembang di rahimnya sehingga Jaemin dapat berubah dan mencintai nya seperti pasangan pada umumnya.

Namun harapannya tidak pernah terkabul, ia memang dinyatakan hamil setelah pergulatan panas itu namun Jaemin tidak berubah sama sekali. Ia lupa akan malam itu dan menganggap bahwa Jeno adalah lelaki murahan yang hamil karena berhungan dengan pria lain diluar sana.

Selama 9 bulan kehamilan Jaemin selalu bersikap kasar terhadap Jeno. Tidak memandang perut besar suaminya, Jaemin selalu memerintah Jeno untuk mengerjakan segala pekerjaan rumah. Ia dilarang menghubungi keluarganya, dilarang keluar rumah, dan bersosialisasi dengan tetangga mereka.

Sedangkan Jaemin? ia dengan seenaknya membawa wanita kedalam rumah dan berhubungan badan di sofa ruang tengah tanpa ada rasa malu dan kasihan terhadap Jeno. Jeno pun hanya mampu menangis sendirian sembari mengelus perut bulatnya. "Maafin papa ya baby, kamu gak pernah dapat kasih sayang dari ayahmu. Papa janji setelah kamu lahir papa akan bawa kamu pergi dari sini dan memulai hidup baru hanya kita berdua." ucapnya dengan air mata yang menetes deras.

Malam ini perut Jeno terasa sangat kencang dan terasa nyeri. Jeno pikir itu hanyalah kontraksi palsu seperti yang sebelum sebelumnya, namun kedutan dan lendir yang menetes dari liang lahirnya menandakan bahwa tak lama lagi bayinya akan lahir.

Jeno menunggu Jaemin pulang dari kantor sambil berjalan mengelilingi ruang tengah guna mempercepat pembukaannya. Setelah 2 jam menunggu akhirnya Jaemin pulang, namun lagi lagi ia membawa wanita asing yang berbeda. Jaemin masuk kedalam rumah dengan santai tanpa perduli dengan eksistensi Jeno.

Jeno memberanikan diri untuk mendekati Jaemin dan wanita yang sedang bersandar mesra di dada sang suami. "Jaemin, maaf boleh minta tolong anterin aku ke rumah sakit gak? dari tadi perut aku udah mules banget." tanya Jeno sambil meringis menahan nyeri.

"Siapa lo berani banget nyuruh nyuruh gue? pergi sendiri atau gak sama bajingan yg udah bikin lo hamil itu."

"Berapa kali aku bilang Jaem, ini anak kamu. Aku gak pernah berhubungan sama lelaki manapun selain kamu?"

Jeno Mpreg BirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang