BEST FRIEND (Hyuckno)

11.7K 152 2
                                    

Jeno dan Haechan sudah berteman sejak mereka masih bayi. Rumah yang hanya terpisahkan oleh jalan atau dengan kata lain berhadapan membuat mereka selalu bersama. Mereka pergi kesekolah yang sama, kelas yang sama, bahkan duduk berdampingan semenjak taman kanak-kanak hingga sekarang berada di kelas 11 Sekolah Menengah Atas.

Kedekatan tersebut lama kelamaan menumbuhkan benih benih cinta diantara keduanya. Hingga kejadian yang merubah hidup kedua remaja tersebut tidak dapat dihindari.

Saat ini mereka berdua tengah menikmati waktu bersantai diruang keluarga rumah Haechan. Remaja remaja tampan tersebut hanya berdua dirumah karena kebetulan mereka sama-sama anak tunggal dan masing masing orang tua nya sedang melakukan perjalanan bisnis keluar negeri selama kurang lebih satu tahun kedepan.

Menikmati tontonan televisi lengkap dengan berbagai camilan yang tersedia merupakan salah satu cara menghabiskan waktu akhir pekan paling sederhana namun sangat menyenangkan bagi keduanya. Jeno menidurkan kepalanya di pangkuan Haechan sembari mulutnya yang terus mengunyah dan matanya yang terfokus pada televisi didepannya.

Tangan nakal Haechan mulai beraksi. Menelusup kedalam kaos Jeno, meraba dua gunung kembar sang kekasih dan memilin puting pink favorite nya itu. "Eemhh chanhh", Jeno melenguh pelan.

Kegiatan mereka terasa semakin panas hingga keduanya sudah full naked dan Haechan yang sudah siap memasukkan penis kencang nya kedalam lubang peranakan Jeno.

"Ahhh eumhhh jenhh, sempithh"
"Eumhh terush chanhh uhh ahhhh"

Desahan mereka berdua memenuhi ruangan sepi tersebut. Setelah berjam-jam bermain, keduanya kelelahan dan terlelap di sofa dengan posisi masih telanjang bulat dan saling memeluk satu sama lain.

*beberapa minggu kemudian

"Hoekk, uhuk uhuk hoekk" Jeno terus memuntahkan makanan yang tadi pagi ia makan. Entah kenapa beberapa hari ini ia terus merasakan mual, kepalanya juga sangat pusing dan berputar. Sekarang ia berada di toilet sekolah, wajahnya terlihat sangat pucat dengan buliran keringat sebesar biji jagung. Dengan tangan yang gemetar ia mencoba menghubungi Haechan dengan ponselnya.

Me:
Chan, tlngh gue lmes bvgt

Chanie:
Eh Jen lo kenapa? Sekarang lo dimana?
Bales cepet!

Me:
Di toilet lntai dua, plng pojok


Tanpa membalas Haechan segera berlari menuju tempat yang dimaksud Jeno. Sesampainya disana ia terkejut melihat Jeno yang tampak lemas dan bersandar penuh di samping kloset. "Jeno, lo kenapa bisa gini? Masih kuat jalan gak?" Jeno menggeleng sebagai jawaban.

Tanpa basa basi ia kemudian menggendong Jeno ala bridal style dan segera berlari menuju mobilnya. Haechan dapat dengan mudah keluar dari sekolah karena ayahnya adalah donatur terbesar di sekolah tersebut. Tidak ada yang berani melarang dan menegurnya.

Keduanya kini sudah sampai di rumah sakit terdekat dari sekolah, setelah pemeriksaan Jeno dikabarkan tengah hamil dan usia kandungannya sudah 3 minggu. "Anjing Chan kok gue bisa hamil sih, gara-gara lo sih kenapa bisa lupa gak pake pengaman ish". Sepanjang perjalanan pulang Jeno terus saja mengomel.

"Maaf Jen, waktu itu kan gak sengaja malah kebablasan mainnya."

"Terus sekarang gimana? kalo bilang ke bokap nyokap pasti auto diusir kita." Tanya Jeno sembari mengelus perutnya yang masih rata.

"Ya jangan bilang Jen, kayaknya sampe lo lahiran mereka belum pulang deh, atau lo mau gugurin aja?"

"Goblok!, enak banget lo ngomong begitu. Gue gamau nambah dosa dengan bunuh anak gue sendiri."

Jeno Mpreg BirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang