MAS MAS JAWA (Hyuckno)

6.7K 105 3
                                    

Keluarga kecil Haechan dan Jeno akan kedatangan anggota baru. Bayi-bayi kembar yang diperkirakan berjenis kelamin laki-laki itu kini tengah berputar di dalam perut buncit Jeno untuk mencari jalan keluar. Pinggul Jeno seperti akan patah ketika kepala si bayi semakin turun. Sedari tadi ia hanya duduk di sofa ruang tamu dengan lenguhan pelan yang terus keluar dari mulutnya.

"Mules banget yang eummhh". Keluh Jeno kepada sang suami Haechan. "Sabar yo mas, sini tak elus elus wetengmu".

Sedikit flashback tentang hubungan mereka berdua.

Jeno dan Haechan adalah teman satu tongkrongan, mereka satu almamater namun berbeda jurusan. Mereka berdua adalah mahasiswa semester akhir yang berasal dari salah satu daerah di Jawa Tengah.

Berawal dari tongkrongan itu, hubungan mereka semakin dekat hingga setelah lulus kuliah mereka berdua memutuskan untuk segera menikah. Keluarga dari kedua belah pihak juga sangat mendukung keputusan tersebut. Kini mereka berdua tinggal disebuah rumah sederhana yang merupakan kado pernikahan dari orang tua Haechan.

Perut Jeno kembali terasa mulas. Lubang peranakannya semakin berkedut kencang dengan lendir dan sedikit darah yang terus keluar. "Ya Allah yang, aku gak kuat sakit banget iki ahhkk." Jeno meremat kencang lengan suaminya.

Haechan sedikit meringis namun tetap fokus untuk menenangkan sang suami "Iyo mas aku paham, tarik napas ya, mas kudu kuat demi si kembar".

"Akhhh eumhh astagfirullah yang mules banget, mas pengen ngeden".

"Tak cek pembukaan e sek ya mas, tahan ojo ngeden disek." Haechan kemudian membantu Jeno untuk melepas semua pakaian Jeno sehingga mas mas jawa dengan senyum bulan sabit itu kini sudah telanjang bulat.

Jari-jari Haechan yang telah steril masuk perlahan kedalam lubang seksi Jeno untuk mengecek sudah seberapa jauh proses persalinan suaminya. "Bukaan empat mas, iseh lumayan suwe."

"Mas gak tahan yang, muleshh ahhh".
"Sabar mas, tarik napas alon alon." Haechan terus mengelus perut besar Jeno dengan sabar.

"Coba jalan-jalan sek ya mas, ben bukaan e cepet nambah." Jeno mengangguk pelan kemudian mencoba untuk berdiri perlahan dengan dibantu suaminya.

Jeno berjalan pelan mengelilingi ruang tamu dan sesekali berjongkok sesuai arahan dari suami manisnya. "Ahh eummhh, muleshh."

Setengah jam berlalu, Haechan kembali mengecek pembukaan sang suami "Bukaan 6 mas".

"Kok suwe banget yang gak nambah-nambah, mas wes ra kuat rasane."

"Coba tak rangsang yo mas." Jeno mengangguk, lalu Haechan dengan lihai memainkan puting pink milik Jeno. "Eumhhh terus yang, aduh penak banget ojo mandekh uhh ahh."

"Iyo mas, umhh susu mu enak bangett." Haechan mengemut dan menjilat puting itu sembari tangannya bermain diatas penis Jeno dengan lihai. "Umhhh ahh yang, enakk yang umhh."

"Mas..emm..aku pengen anu".
"Pengen opo yangh, eumhh".

Tangan Haechan meraih tangan Jeno dengan lembut kemudian mengarahkannya ke arah penisnya yang sudah mengacung tegak. "Anu mas, iki ngaceng hehe."

Jeno tersenyum lembut, "Lebokne yang, mas yo pengenh ahh".

Dengan semangat yang menggebu Haechan kemudian melepaskan seluruh kain yang melekat di tubuhnya. Dia berada dipangkuan Jeno yang sedang duduk mengangkang di sofa. Dengan perlahan ia masukkan penis besar itu menuju liang kesayangannya. "Ahhh aumhhh uhhh mashh." "Terus yangghh emhh enak".

Desahan keduanya saling bersautan dan menggema dengan keras di rumah yang nyaman dan sepi itu. Gerakan keduanya semakin brutal dengan tangan Haechan yang memilin puting suaminya serta tanda kecupan yang memenuhi bagian atas tubuh Jeno.

Tidak terasa mereka bermain sudah hampir satu jam lamanya. Keduanya tersadar saat cairan keruh turut menyembur deras dari lubang Jeno saat dia mencapai pelepasan. Perutnya terasa semakin mulas dan kencang.

"Ketubanmu wes pecah mas, coba tak cek meneh ya bukaan e".
"Eumhh aduh yang, loro yang."
"Wes lengkap mas, nek kontraksi meneh ngeden alon alon ya mas".

"EURRGHHH AAHHHH."
"Alon alon mas, tarik napas." Haechan mengingatkan Jeno untuk tidak mengejan terlalu keras karena takut lubang peranakan suaminya akan robek.

"Eurghhhhhh ahhh umhhh hufft"
"Eughh ahhh"

"Terus mas, kepala adek wes ketok" Haechan mengarahkan tangannya untuk memijat lubang Jeno agar semakin melebar.

"EUMHHH EURGHHHHHH AHHH"
Jeno mengejan sangat kuat hingga..

Pyurrr

Kepala bayi pertama mereka keluar sepenuhnya. Jeno menghela napas lega meskipun rasa sakit masih terus terasa bahkan semakin tak tertahankan.

"Terus mas, ngeden meneh seng kuat" Haechan terus menyemangati suaminya sembari membantu menarik bahu anaknya yang tersangkut di lubang itu.

"EURGHHHHHH EURGHHHHHH AHHH"
"HUHHH EURGHHHHHH AKHHH SAKIT YANG". Jeno berteriak kencang saat lubangnya terasa semakin panas.

"Ayo mas sitik maneh, ngeden"
"Eurghhhhhh ahhh"
"HEUNGHHHHHHH AKHHHH AAHH"

Setelah ejanan panjang itu, akhirnya anak pertama mereka meluncur dengan sempurna.

"Huhh huhh yang"
"Makasih mas" Haechan mengecup singkat bibir suaminya.

Tak berselang lama setelah memberikan asi pertama kepada si bayi, perut Jeno kembali terasa mulas.

"Aduhh yang muleh maneh"
"Ayo mas ngeden maneh, mas pengen pindah posisi?"
"Iya, mas pengen karo dipangku"

Haechan kemudian duduk di sofa sebelah Jeno, kemudian membantu suaminya untuk duduk dengan perlahan di pangkuannya.

Jeno mengangkang lebar di atas pangkuan Haechan. Kedua tangannya menggelayut diantara leher Haechan.

"HEURHHHHH EURGHHHHHH"

Jeno kembali mengejan dengan kuat. Tangan Haechan pun tidak tinggal diam. Ia pilin puting seksi itu agar kontraksi suaminya semakin kencang.

"HEURHGGGGG AHHKKK"

Pyurrr

Kepala anak kedua mereka menggantung di selangkangan Jeno.

"Ayo mas sitik maneh, ngeden seng kuat".
"EURGHHHHHH EURGHHHHHH AKHHH"
"Eurghhhhhh ahhh"

Anak kedua mereka keluar dengan lebih mudah dengan ditangkap langsung oleh kedua tangan Jeno.

Jeno mendekap anaknya dengan hangat serta Haechan yang tidak henti hentinya memberikan kecupan serta ucapan terimakasih kepada belahan jiwanya itu.

END


Singkat, padat, tidak jelas wkwk

Iseng-iseng update, dan setelah baca ulang kaya aneh banget. Alurnya juga bosen banget gak sih dari chap pertama sama semua.

Bodoamat lah wkwk, thank you yang udah baca, komen, dan vote.
Maaf juga kalo ada yang gk ngerti mereka ngomong apa, males translate hahaha.

Kalo vote nya dikit diunpub lagii xixiixxixi

Jeno Mpreg BirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang