kecewa part2

944 32 0
                                    

"ini apa mas" aerin langsung saja bertanya ke rizky dalang dari semua masalah ini terjadi.

"Loh mba jangan marah dulu,biar saya jelaskan mba"
Mohon rizky ke aerin agar mau mendengarkan penjelasan nya .
"Waktu mba telfon saya tanya kabar mayor ,saya curiga ada masalah dengan hubungan kalian saya langsung menelfon mayor teddy,tapi mayor bilang hubungan kalian baik2 saja mayor hanya bilang kalau mba nanya2 lagi sebisa mungkin saya jangan kasih info apapun karna nnti mayor yang akan menjelaskan sendiri kepada mba aerin"

"Terus kenapa mas gak bilang kalau mayor Teddy sudah ada di sini???"tanya aerin,air mata keluar dari kedua mata nya.

"Gini loh mba mayor itu baru datang kemarin dan dia minta tolong untuk di siap kan pertemuan dengan mba aerin makan nya saya booking tempat ini untuk privat room buat kalian ,sama hal nya seperti kejutan lah"

Sementara rizky dan aerin berdebat Mayor teddy hanya duduk terdiam memandangi aerin kekasih yang ia rindukan itu.

Bagaimana tidak,dia sangat terpukau melihat penampilan aerin sekarang denga baju kemeja putih dengab setelan celana hitam di tambah lagi dengan hijab abu yg membuat aerin nampak sangat cantik malam itu.dia sangat ingin segera memeluk aerin.

Namun pandangan nya terputus dan murka ketika melihat rajif duduq diam di sebelah aerin dengan begitu dekat,bukan malah menjauh dari aerin karna di situ ada mayor Teddy rajif malah nampak lebih dekat dengan memenangkan aerin yang sedang menangis.

"Brakkkk!!!" Suara kursi yg tergeser saat mayor teddy beranjak terdengar sangat keras , membuat aerin dan rizky menghentikan perdebatan mereka .

"Rajif ikut saya" perintah mayor dengan nada dingin.

"SIAP" rajif juga segera berdiri saat mayor memanggil nya.

"Mas teddy mass dengerin aku dulu"aerin menarik tangan mayor teddy namun di singkirkak begitu saja.

Rajif dan mayor Teddy berjalan ke arah luar restoran.

"Mas gimana itu mas rajif sama mayor nnti mereka beranten" mohon aerin agar rizky ikut dengan mereka .

"Enggak mbaa.. tenang mereka prajurit mereka gak akan berantem ,mba tenang saja" rizky menenangkan aerin.

. . . . . . . ( Sementara itu )

"Rajif bisa jelaskan" mayor teddy bertanya membelakangi rajif.

Rajif hanya terdiam tanpa menjawab.

"RAJIF KAMU TAU DIA ITU PACAR SAYA!!!!" kini suara mayor Teddy terdengar keras

"Siap salah mayor" jawaban rajif yang sangat singkat

"Jelaskan!!! Ini perintah" ucap mayor Teddy dengan nada marah

"Siap mayor,saya di minta untuk menemani aerin datang ke sini mayo"

"Bukan itu jawaban yang saya inginkan,yang saya tanyakan sejauh apa hubungan mu dengan aerin" mayor teddy berbalik badan dan mencengkeram kerah kemeja rajif.

"Cukup dekat mayor"

"Kamu menyukai nya??" Tnya mayor sekali lagi.

"Siap ,iya mayor"

Emosi mayor Teddy tidak tertahankan dia tiba2 mengangkat tangan nya seakan ingin menampar rajif rekan nya dlu saat masih menjadi ajudan...

Namun gerakan itu terhenti. "Siall!!! Saya tidak mau mengotori tangan saya dengan menampar mu,sama saja dengan pecundang kalau saya begitu"

Mayor teddy melepas kan cengkraman nya..

"Kita lakukan secara gentle ,sejauh apa kamu berusaha untuk mendapatkan aerin,tapi saya pastikan kamu akan kalah." Ucap mayor teddy berjalan meninggalkan rajif di luar .

"Ky kamu masih mau tetap di sini atau pergi ikut saya" mayor Teddy menghampiri Rizky

"Saya ikut mayor" rizky beranjak dari duduk nya.

" Mas.s...dengerin aku mas,kamu gak bisa pergi gitu aja ,gimana dengan aku mas gimna dengan hubungan kita??" Sekali lagi aerin menarik lengan mayor teddy dan sekali lagi mayor Teddy menyingkirkan nya tanpa bicara sepatah kata pun.

"Mas...mas...." Panggil aerin ,mayor teddu melangkah pergi meninggalkan aerin

Namun yang datang adalah rajif ..

"Dek kamu gak papa,maafin mas dek mas bener2 ga tau kalau bakalan jadi kaya gini" rajif menenangkan aerin yg terduduk dan menangis...

"Dia pergi lagi mass"ucap aerin sembil menunjuk ke arah luar .

"Tenang dek tenang...nnti mas bantu jelaskan ke mayor Teddy"
Rajig berusaha agar aerin berhenti menangis.

Bersambung. . . . .

Setia menunggu sang MayorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang