Pria gagah yang tampan

851 33 0
                                    

. . . . . . . .

Teddy terdiam dia teringat pesan masuk yang pernah dikirim kan aerin , yang mengatakan dia saat itu bertengkar dengan ibu nya karna dia .

Mayor Teddy memang tidak pernah membalas pesan aerin namun dia selalu membaca pesan aerin yang di kirim setiap hari nya ..dari tulisan2 aerij itu lah cara mayor teddy melepas rindu nya..

"Mas!!" Panggil aerin memecahkan lamunan mayor teddy "ayo turun temui ibuku" pinta aerin

Walaupun masih terdiam namun mayor teddy mulai beranjak dari mobil nya dan mengikuti langkah aerin.

"Assalamualaikum buk" aerin mengetuk2 pintu rumah nya.

"Walaikumsalam "terdengar jawaban ibu aerin

'_krekkk_ saat ibu aerin membuka pintu dia terdiam sebentar melihat ke arah pria tampan dan gagah yang sedang bersama anak nya itu..

"Aerin kami sudah pulang"

"Iya buk" aerin mencium tangan ibu nya yang mayor Teddy pin dengan sigap tanpa aba2 langsung mencium tangan ibu aerin juga.

"Kamu seperti orang yang ada di foto besar di kamar aerin ,kamu teddy?" Ibu aerin tanya penasaran seperti belum yakin kalau itu adalah laki2 yang selama ini di puja2 anak nya.

Mayor teddy hanya tersenyum sambil melirik ke arah aerin ,dia juga sedikit terkejut mendengar pernyataan ibu aerin itu.

"Udh bu ayo masuk dulu kita ngobrol di dalam " ucap aerin menarik ibu nya ke dalam rumah

"Ayo nak masuk"tak lupa ibu aerin mempersilahkan mayor Teddy juga masuk.

"Baik " mayor Teddy mengangguk menunjukkan rasa hormat

. . .. . .. . .

Ibu aerin yg duduk di sebelah aerin masih saja memandangi mayor Teddy yag saat itu deduk di sofa persis di sebelah kanan ibu aerin.

Ibu aerin masih tidak percaya bisa bertemu dengan laki2 se gagah dan setampan itu .

"Nak kapan kamu pulang nya aerin kok ga ada cerita sama ibu" ibu aerin membuka obrolan kala itu.

"Dua hari yang lalu bu" jawab mayor Teddy dengan penuh sopan tidak lupa melempar senyum manis nya ke arah ibu aerin.

"Loh yang kemarin itu kamu pergi sama nak rajif ya aerin ,apa itu kamu mau ketemu mayor teddy kok gak bilang ibu" tanya ibu nya ke aerin.

Aerin salting mendengar pertanyaan ibu nya itu bagaimana tidak saat ini suasana sedang hangat2 nya tapi ibu aerin malah mengingat kan kembali kejadian malam itu ..

"Maaf ya nak mayor ibu kira kemarin itu rajif dan aerin cuma makan malam biasa karna mereka memang sering pergi bersama akhir2 ini" ibu aerin terlalu polos sampai tidak menyadari perkataan nya itu akan menimbulkan masalah baru untuk aerin.

Mayor Teddy yang mendengar ucapan ibu aerin langsung dngan cepat menatap ke arah aerin .aerin langsung ciut ketika sadar mayor teddy menatap dia penuh pertanyaan.

"Ibuk apasih udah ah kenapa bahas itu sih" celetuk aerin yang mulai kesal dengan ibu nya.

"Iya ibu , kemarin kami makan malam bersama"imbuh mayor teddy menutupi masalah mereka yang belum selesai sampai saat ini.

"Nak mayor saja tidak papa kok ibu bahas itu kenapa kamu yg marah"ucap ibu aerin ke arah aerin

"Nak sudah makan ? Mari kita mkan malam bersama" tawar ibu aerin.

"Iya bu mungkin lain kali saya bisa makan malam bersama ibu dan aerin untuk saar ini saya belum bisa karena masih ada kerjaan bu" jawab teddy dengan begitu sopan nya.

"Oalah ya sudah ga papa lain kali saja"jawab ibu aerin mengerti.

"Kalau begitu saya mohon pamit bu"izin mayor Teddy yang sedari tadi jantung nya berdegup kencang seperti ingin meledak. Di satu sisi mayor teddy gugup bertemu ibu aerin di sisi yang lain dia kesal saat mendengar aerin sering pergi bersama rajif.

"Hati2 nak,aerin antar mayor kedepan" perintah ibu aerin

"Ya Bu"

   . . . . . . . . . . . . . . (Di depan rumah)

"Mana hp kamu?"tanya mayor Teddy

"Untuk apa mas?" Tentu aerin heran dengan permintaan mayor Teddy .

"Sudah sini, jangan banyak tanya"

Aerin menuruti saja keinginan mayor teddy.

"Itu nomor saya sekarang,sispa tau kamu butuh nanti"

Aerin masih tidak mengerti perkataan mayor Teddy itu.

"Mass... Mau sampai kapan kamu seperti ini sikap kamu dingin bnget sama aku"tanya aerin  yang mau mencoba menyelesaikan masalah mereka.

"Dingin gimana, saya memang seperti ini kok dari dulu mungkin kamu saja yabg yang sudah mulai melupakan bagaimana saya".

"Enggak mas kamu gak gini dulu,dan mas tolong beri aku jawaban kenapa kamu hilang kabar kemarin2 aku sakit banget tau mas nunggu kabar dari kamu."

Mayor Teddy hanya diam , sesekali mengusap wajah nya yg berkeringat.

"Jelasin mas"aerin memaksa seraya meraih tangan mayor teddy.

Mayor teddy melepaskan tangan aerin "kenapa harus saya jelasin kamu saja tidak saya tuntut jelasin tentang kamu yang suka pergi bareng rajif kan.!" Jawab Teddy dengan tegas.

"Masss aku sama mas rajif bener2 gak ada hubungan apa2"

", Sudah aerin kamu masuk rumah saya mau pulang,lain kali kita obrolin ini."

"Mass apa kamu gak kangen sama aku apa kamu gak pengen meluk aku,kita udah setahun gak ketemu mas" aerin mulai menetes kan air mata.

"AERIN MASUK!!!!"perintah mayor Teddy dengan keras sembari menahan emosi nya dengan cara mengepalkan jari2 tangan nya.

Aerin yang saat itu benar2 ketakutan berlari memasuki runah nya sambil menangis.. .
Mayor Teddy masuk ke dalam mobil dan memukul mukul setir mobil nya..

"Bukan ini aerin... bukan ini yang saya harapkan dari pertemuan kita hari ini"ucap mayor Teddy seraya menyandarkan kepalanya ke setir mobil.

"Kenapa aerin... Kenapa saya tidak bisa menahan emosi saya saat mendengar kedekatan nu dengan rajif!! Mayor menghentak hentakan kepala nya ke setir.

Bersambung. . .   .

Setia menunggu sang MayorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang