ELLEANARA XAVIER.
Seorang anak perempuan yang selalu mendapatkan luka, hidupnya tidak pernah jauh dari masalah. Namun, Nara adalah anak yang selalu kuat, dia selalu memeluk lukanya erat-erat. Ia juga selalu menjadi tempat ternyaman bagi orang-orang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°•^•°
"LE STOP LE!!, REM MOBILNYA!!!!"
dengan reflek yang sangat cepat Leon langsung ngerem mendadak sehingga membuat Nara dan Leon sedikit terpental ke arah depan, namun syukur nya mereka berdua baik baik saja.
"Ada apaan nar?, bikin gua kaget sial, kamu gapapa kan?" tutur Leon
"Ga, aku gapapa, tadi aku kaya ngelihat kucing yang tiba tiba nyebrang gitu le, ayo cek dulu"
"Astaga nar, kucing doang?"
"Le!, mereka juga makhluk hidup, ayo liat ketabrak atau engga"
"iyaa bawell" balas leon
Nara dan Leon bergegas turun dari mobil untuk memastikan apakah kucing yang dilihat Nara tadi benar-benar ketabrak atau tidak.
"Manaa Nara keadaan baik baik saja disini" oceh Leon sambil melihat ke arah kolong mobil nya
"Ah syukurlah, berarti kucing nya ga kenapa napa"
"Nar, just cat..."
"Lee aku udah bilang mereka juga makhluk hidup!"
"Argh iya lah, gimana kamu, ayo masuk lagi ke mobil kita pulang"
Nara mengangguk sebagai jawaban dari ucapan Leon.
°°••°°••°°••°°
Sudah masuk musim penghujan, air yang akhir akhir ini mengguyur bumi tanpa henti, sehingga menyebabkan beberapa daerah terjadinya banjir.
M.R HARCH: "Apa apaan?!, saya ga mau tau, tolong secepatnya di perbaiki, makam istri saya tidak boleh rusak karena hal seperti ini, bila perlu pindahkan saja jika bisa" marah harch yang sedang menelpon seseorang itu.
"Maaf M.R tapi sepertinya tidak bisa secepat itu, harus sesuai prosedur dari penjaga makam disini, apalagi suasananya sangat kacau seperti ini"
M.R HARCH tidak menjawab ucapan itu, ia langsung mematikan telepon genggamnya dan bergegas pergi menuju makam istrinya.
/Dimobil
Hatinya begitu bergemuruh ia sangat merasa kesal, ia merasa bersalah karena menguburkan Istrinya di TPU itu.
"vier maafkan aku, aku salah memilih tempat peristirahatan terakhir untukmu"
