~18 chap~

121 60 325
                                    

•°•°•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°•°•

Pukul 07:17 pagi hari.

Nara yang sudah terbangun dari tidurnya itu langsung mengecek handphone yang tepat berada di meja yang terletak di samping dirinya.
Benar saja pagi hari yang dibuka dengan pesan manis dari Leon saat itu.

Nara hanya bisa tersenyum tidak karuan saat mendapatkan pesan dari Leon itu, rasa yang bercampur aduk membuat dirinya sedikit uring"an, ia begitu salah tingkah hanya karena pesan singkat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara hanya bisa tersenyum tidak karuan saat mendapatkan pesan dari Leon itu, rasa yang bercampur aduk membuat dirinya sedikit uring"an, ia begitu salah tingkah hanya karena pesan singkat itu.

Namun Nara menyadari bahwa bukan hanya ada pesan Leon disana, terdapat juga beberapa pesan dari Nata yang belum Nara baca saat itu.

Namun Nara menyadari bahwa bukan hanya ada pesan Leon disana, terdapat juga beberapa pesan dari Nata yang belum Nara baca saat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara menolak ajakan Nata. Jelas karena ia tidak mau akan terjadi kesalahpahaman nantinya terhadap Leon, jadi lebih baik ia menolaknya.
Nara sangat mencintai Leon saat ini.

*tok tok tok
suara ketukan pintu yang berasal dari luar kamar Nara.
"Naraaa, sudah bangun?, ayo sarapan Tante sudah banyak memasak tadi"

"Iyaaaa" sahut Nara

Setelah beberapa lama menghabiskan waktu untuk sarapan bersama dengan Tante Eca, Nara bergegas kembali ke kamar nya untuk memilih outfit terbaik yang ia miliki. Tentunya ia ingin terlihat cantik dimata Leon.

13:45

Nara sudah sangat menunggu kehadiran Leon di ruang tamu, dengan perasaan begitu resah namun di satu sisi ia sangat bahagia karena ini adalah first date di dalam hidupnya.

"hallo sayang, kenapa ngelamun gitu?," ucap Leon yang tiba-tiba muncul tepat di depan pintu.

"Leleee, ah kamu bikin aku sedikit kaget. Kemana kita akan pergi?"

Leon tersenyum lebar kala itu, ia seperti sangat ingin membuat Nara penasaran. "Timezone" jawabnya

"SERIUS?, aku mauuu"

"Iyaa sayang ayo. Tante Eca aku izin pergi bawa Nara main ya"

"Iyaa Leon, hati hati ya" sahut Eca dari dapur.

*****

"Le, gua pengen ngobrol. Gua tunggu di Rooftop."

Baru Leon ingin menjawab ucapan Nata, namun Nata dengan cepat meninggalkan Leon yang sangat kebingungan saat itu.

Dengan gerak cepat Leon mengikuti Nata ke Rooftop.

*Rooftop

"Ada apa Nat?, serius banget kayanya?" Tanya Leon keheranan.

"Ga usah sok polos, gua udah tau semuanya, tinggalin Nara dia ga salah apa apa."

Wajah Leon merah meredam. Ia sangat marah atas ucapan Nata. "Ga usah ikut campur Nat, kalo lu gamau ikut hancur."

"Pecundang" balas Nata singkat

"Anj!" Umpat Leon lagi.
"Dia cewe gua, Dan lu ga ada hak. She's mine jadi terserah gua mau memperlakukan dia gimanapun." Ancam Leon dengan memasang mata tajam ke arah Nata.

"Ya hak lu Le, tapi setidaknya gua paham cara treat perempuan dengan baik tanpa adanya HS di dalam hubungan itu. Nara ga salah apa apa. Justru lu penjahat yang menutupi diri dari kata BALES DENDAM."

"Darimana lu tau?!"

"Darimana pun gua tau itu ga akan penting sekarang."

"PERSETAN!. Liat aja lu Nat, lu juga bakal ikut hancur dengan perempuan sialan ini," ancam Leon

"Oh wow, gue tunggu. Satu pesan gua tinggalin Nara." jawab Nata yang langsung menjulang pergi.

Leon sangat marah. Mengepal kan kedua tangannya dengan sangat kuat lalu meninju dinding yang berada tepat di samping dirinya.

Bukhhh
Darah segar mengalir dari punggung tangannya. Bagaimana tidak dinding yang ia tinju sampai jebol tak karuan.

"Nata bangsat, siapa dia berani ngatur hidup gua"

"Gua pastiin hidup lu juga bakal hancur Nat!"

"Arghhhhhhh" teriak Leon dengan frustasi.

Nata tidak benar benar pergi, ia menyaksikan semua yang di lakukan oleh Leon dari kejauhan.

"Le, waktu yang akan menjawab semuanya"

"Kita lihat saja siapa yang akan hancur terlebih dahulu. Gua atau diri lu sendiri."

"Bahkan lu ga tahu rahasia apalagi yang di simpan om harch Le. Ck, miris."

Nata tersenyum smirk dengan melihat Leon yang sangat gila pada saat itu, ia menyaksikan betapa banyak nya darah yang berceceran akibat ulahnya nya sendiri.

"Leon Leon bahkan dalam hal mengontrol diri saja kau begitu bodoh. Untuk apa melakukan hal gila seperti itu jika kau dalangnya."

Dengan hati yang gundah Nata pergi meninggalkan Rooftop dan Leon. Perasaan nya begitu kacau saat ini, ia sangat ingin menyelamatkan perempuan yang ia cintai dari manusia licik seperti Leon.

~bersambung~

Ah seperti nya segini aja dulu ya sayangku😭😭
MAAF HIATUS NYA BEGITU LAMAAAA
ayooo kalian tim siapa nih???
Leon atau Nata.
Kalau Ecel siii, yaaa liat nanti si yaaa hehehehe

JANGAN LUPA ⭐ NYA YAA!!!
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW!
+
FOLLOW AKUN INSTAGRAM ECEL!!
@pecelleloover

Sampai bertemu di chapter selanjutnya💖💖💖

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ilorencia (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang