[BL - END] Dramatic Fake Young Master Holds the Group's Favorite Script

Bab 71

~

Di ruang tamu berwarna kuning yang hangat dan tenang, pria jangkung menyelimuti pemuda itu dalam bayangan, perlahan mendekat...

dan kemudian didorong menjauh.

Lu Tianchen ingin merayu pemuda itu, tapi sayangnya, dia gagal. Dia mundur sedikit dan memperhatikan dengan rasa kasihan saat pemuda itu terus mengelus kucing.

Setelah akhirnya menenangkan Huahua, pemuda itu kembali menegakkan tubuh dan dengan serius mendorong pria itu menjauh darinya. Pada saat yang sama, An Xing dengan tegas memperingatkan Lu Tianchen bahwa dia hanya bisa dekat dengannya dan pihak lain tidak dapat mengambil inisiatif.

Artinya, An Xingxing-lah yang dikejar, jadi dialah yang bisa mengambil keputusan. Jadi dia bisa mengambil inisiatif untuk tetap bersama Kakak Chen, tetapi Kakak Chen tidak bisa datang untuk merayunya!

Gagasan ini sangat masuk akal. An Xing menggunakan cakarnya dengan percaya diri dan mendorong orang itu menjauh.

Meskipun pemuda itu tidak mengatakan apa-apa, Lu Tianchen entah bagaimana mengerti maksudnya. Dia mengikuti kekuatan lawan dan mundur lagi, melihat ekspresi puas si bodoh kecil itu, merasa marah dan geli.

Idiot kecil ini sungguh menyebalkan, dialah yang mempostingnya pertama kali.

"Kakak Chen, kamu harus memeriksa AC di rumah. Terlalu panas."

An Xing membuang kesalahannya dengan serius.

“Dalam cuaca panas seperti ini, jika kamu terlalu dekat denganku, aku akan terkena serangan panas,”

Pemuda itu mengucapkan kata-kata konyol dan melirik dengan mata bulat berbentuk almond. Lu Tianchen mengangkat alisnya, dan emosi halus di hatinya langsung ditenangkan. Pada saat tertentu, dia bahkan benar-benar merenungkan apakah AC di rumah benar-benar tidak berfungsi dengan baik.

Dia bekerja sama dan tidak mendekat agar tidak menimbulkan terlalu banyak tekanan pada pemuda itu. Kemudian dia dengan hati-hati mengingat topik tadi dan bertanya:

"Kamu baru saja mengatakan kamu bisa mengatasinya sendiri...apakah kamu dalam masalah?"

An Xing menggosok wajahnya ke kucing itu, sedikit bersin dan menggelengkan kepalanya sedikit.

“Aku belum yakin apakah ini masalah, aku hanya merasa bahwa aku akan menghadapi masalah yang disebabkan oleh beberapa orang.”

Pria itu tidak dapat memahami masalah macam apa ini, dan bagaimana hal itu dapat dijelaskan seperti ini.

An Xing melambaikan tangannya: "Masalahnya belum terungkap, aku hanya menebak-nebak sekarang. Tapi jangan khawatir, Kakak Chen, semuanya di bawah kendaliku!"

Pemuda itu mengepalkan tinjunya dan melihat dengan tegas.

"..."

Lu Tianchen menjadi semakin khawatir. Dia menatap pemuda itu dengan curiga, dan ketika dia melihat mata coklat muda polos itu, dia tidak punya pilihan selain menghentikan topik pembicaraan.

Lupakan saja, mereka selalu ada. Biarkan si bodoh kecil melakukan apapun yang dia mau, jika terjadi kesalahan, mereka akan mengambil tindakan.

Berpikir seperti ini, Lu Tianchen berhenti berbicara dan bermain-main dengan kucing itu bersama An Xing.

Pria itu tidak lagi "sengaja merayu", An Xing merasa jauh lebih nyaman, dan segera kembali ke dirinya yang biasa, membelai kucing sambil mengobrol dengan pria itu, membicarakan masalah sekolah dan keluarga.

Hanya mendengarkan pidato An Xing, hati Lu Tianchen perlahan menjadi tenang.

Tidak apa-apa, pikirnya. Pengakuan malam itu membuat interaksi mereka beberapa hari terakhir ini agak tidak wajar. Sebenarnya tidak perlu melakukan perubahan apa pun, asalkan tetap sama seperti sebelumnya.