[BL - END] Dramatic Fake Young Master Holds the Group's Favorite Script

Bab 81

~

“Bu, aku akan pergi jalan-jalan dan aku akan segera kembali.”

Dalam kehidupan sebelumnya, An Xing menjanjikan hal ini kepada Shen Ying sebelum pergi keluar.

Pada saat itu, insiden tentang tuan muda asli dan palsu terungkap dan Shen Ying jatuh sakit karena terstimulasi tiba-tiba mengetahui kebenaran. An Zhaoming harus sibuk dengan hal-hal di perusahaan dan di rumah.

Tapi Ning Rong terprovokasi, salah paham dan menolak bertemu mereka.

Jadi An Xing memutuskan untuk pergi menemui Ning Rong sendiri dan berbicara baik dengannya.

Hari itu, Paman Li mengirim An Zhaoming ke perusahaan. An Xing khawatir jika negosiasi tidak berjalan dengan baik, dia akan diintimidasi oleh Ning Rong dan Shen Ying akan lebih sedih lagi jika dia mengetahuinya, jadi dia menelepon mobil setelah meninggalkan area villa.

Kemudian, dia mengalami kecelakaan mobil.

Kematian dalam kecelakaan mobil merupakan kejadian yang kecil kemungkinannya dan tidak perlu berhenti makan karena tersedak.

Oleh karena itu, dalam kehidupan ini, meskipun An Xing sedikit gugup pada awalnya, dia selalu memeriksa sabuk pengamannya ketika masuk ke dalam mobil, memastikan pengemudinya memperlambat kecepatan, dan tidak suka duduk di dalam mobil yang dikendarai oleh orang asing.

Tapi itu saja. Apalagi setelah dia meninggal di kehidupan sebelumnya, dia menjadi lebih tenang.

Dalam kehidupan ini, dia menemukan An Rong terlebih dahulu, ibunya tidak sakit, seluruh keluarga harmonis dan Kakak Chen mengejarnya, yang telah mengubah takdirnya.

An Xingxing tidak takut pada kecelakaan mobil belaka!

Sampai dia melihat lokasi kecelakaan mobil.

"Xingxing? Tidak apa-apa, jangan pikirkan itu, jangan takut..."

Ketika An Xing kembali sadar, dia menyadari ada kemacetan lagi di depannya. Mobil telah berhenti, pria di kursi pengemudi membungkuk dan memeluknya.

Pemanas di dalam mobil menyala, dan nafas familiar pria itu mengelilinginya, Baru kemudian An Xing merasa dia sedikit gemetar.

Lengan kuat Lu Tianchen memeluknya, dan satu tangan menepuk punggungnya dengan nyaman.

Dia berkedip linglung dan menatap mata khawatir pria itu.

“Xingxing, kamu baik-baik saja?”

“Kakak Chen.” An Xing memanggil, suaranya sedikit tercekat, dan lingkaran matanya langsung memerah.

Pemuda itu mengulurkan tangan dan meraih lengan baju pria itu, mengguncangnya, dan berbisik dengan menyedihkan, “Aku merasa tidak enak.”

Lu Tianchen tiba-tiba menjadi gugup.

Tumbuh bersama, dia sangat mengenal An Xing. Ketika tidak terjadi apa-apa, pemuda itu akan bertingkah genit dan mengatakan dia takut, tetapi ketika sesuatu benar-benar terjadi, dia tidak bisa berkata apa-apa.

“Apakah kamu takut dengan kecelakaan mobil tadi?" Pria itu menyentuh kepalanya, "Tidak apa-apa, jangan takut, aku mengemudi dengan sangat lambat. Kami akan baik-baik saja."

An Xing terdiam dan menunduk. Dia tiba-tiba teringat bahwa di kehidupan sebelumnya, sesuatu terjadi sebelum dia sempat memberi tahu ibunya apa yang akan dia lakukan.

Mereka bahkan tidak mengatakan ucapan selamat tinggal yang layak.

Lingkaran mata pemuda itu berwarna merah, dan matanya yang berwarna coklat muda berbentuk almond tertutup air, basah, dan dia tampak sedikit tersesat.