1

168 18 1
                                    

Di Bumi, tempat tinggal kita umat manusia. Ada seorang gadis remaja yang gemar menonton anime, dia selalu menghabiskan waktu luangnya dengan menonton film ataupun anime yang menurutnya menarik perhatiannya. Gadis ini bukanlah orang yang tergila-gila dengan anime, dia menonton anime sewajarnya.

Suatu hari disaat hari libur tepatnya hari minggu, dia kebetulan memiliki banyak waktu luang. Melihat di sosial media ada sebuah anime yang sangat viral dan sangat menarik perhatiannya untuk menonton anime tersebut, anime itu berjudul "ONE PIECE". Sebuah anime yang menceritakan tentang petualangan bajak laut, gadis itu mulai menonton episode pertama dari anime yang berjudul One piece, petualangan seorang lelaki yang berimpian menjadi Raja Bajak Laut pun dimulai.

×

Setelah beberapa minggu tepatnya 4 minggu, gadis remaja cantik yang memiliki nama lengkap Kazue Hina ini masih setia menonton One Piece hampir 1 bulan. 'Kazue' adalah marga keluarganya dan 'Hina' adalah namanya.

Pagi hari pada hari Sabtu adalah pagi yang semua orang tunggu-tunggu. Pagi ini, Hina sedang melanjutkan menonton episode 700an, yaitu sedang di Arc Dressrosa.

Entah apa yang terjadi, air mata milik sang empu keluar begitu saja dan mengalir deras turun ke pipi lembutnya.
"Cora-san... hiks!" ucap Hina sambil fokus memperhatikan layar di handphone nya itu. Tidak ada angin, tidak ada hujan, ternyata Hina menangis disebabkan episode yang menceritakan kematian Donquixote Rosinante di tangan kakaknya yaitu Donquixote Doflamingo.

Hina mematikan layar handphone nya kemudian mengusap air matanya dengan tisu yang baru saja dia ambil. Dia menjauhkan handphone miliknya dan mulai menenangkan dirinya. Hina sangat terpuruk karena kematian husbunya, tak lain ialah Donquixote Rosinante atau bisa disebut juga Corazon, padahal baru saja dia memasukan Corazon ke daftar husbu nya, tetapi setelah beberapa episode ternyata Corazon meninggal ditangan Doflamingo yang juga termasuk dalam daftar husbunya.

Selama seminggu, Hina enggan untuk melanjutkan menonton One Piece untuk sementara karena masih mengingat kejadian di flashback keluarga Donquixote dan kematian Corazon.

Sore hari pada hari Jumat, saat ini Hina sedang berjalan di trotoar sambil memikirkan sesuatu. Setelah seharian bersekolah, Hina langsung memutuskan untuk pulang tanpa berkeliaran kemana-mana.

"Besok ku lanjutin lagi aja kali ya nontonnya? tapi bisa-bisa aku mengingat lagi kematian Cora-san." Batin Hina di dalam pikirannya, selama seminggu ini Hina terus memikirkan Corazon, entah itu di sekolah, rumah, ataupun sedang melakukan kegiatan.

Hina terus jalan hingga sesampainya dia di depan zebra cross, tanpa pikir panjang Hina langsung menerobos zebra cross karena jalanan terlihat sepi, tanpa melihat lampu lalu lintas dapat di lewatin oleh pejalan kaki atau tidak.

"Gapapa deh! aku lanjutin aja~ penasaran dengan perjalanan Luffy selanjutnya." Ucap Hina mulai mengembalikan moodnya untuk melanjutkan menonton One Piece lagi.

TIN! TIN!!

Sebuah truk melaju dengan cepat tidak sadar akan keberadaan Hina yang berada di tengah-tengah zebra cross, disaat sopir truk itu sadar segera dia menekan tombol klakson dengan panik dan lupa untuk menghentikan truknya.

Hina melebarkan matanya saat menengok ke arah bunyi klakson yang sangat kencang di kupingnya.

BBRUUUKKKGGHH!!

×

"CEPAT CEPAT! BAWA DIA KE RUANG PASIEN DARURAT!!"

"HIKS!! HINAAAAAAA!!"

"TOLONG SELAMATKAN ANAKKU!! BAGIAMANA PUN CARANYA!!"

Hina mendengar suara yang sangat berisik di kupingnya, suara itu bercampur dengan suara yang familiar dan suara yang asing. Hina juga merasakan tubuhnya terasa begitu sakit.

"Sakit, dan kenapa sangat berisik...? apa yang terjadi? ibu, ayah kenapa kalian berteriak?" Batin Hina melihat samar beberapa orang seperti perawat dan orang tuanya sedang berlari membawanya dengan kasur.

"Ini sangat sakit, seluruh tubuhku sakit, kepala ku sakit. Apa aku akan meninggal? yang benar saja, aku bahkan belum melihat ending One Piece. ah.. aku harap disurga, aku dapat bertemu Corazon dan Ace." Batin Hina, perlahan lahan matanya tertutup dan dia mulai memperistirahatkan tubuhnya.

×

Sinar cahaya matahari menerangi seluruh wajah seorang anak kecil yang sedang tertidur pulas di kasurnya. Kedua mata anak kecil tersebut berkedut, menandakan dia terganggu dengan terangnya cahaya matahari yang membangunkannya. Perlahan bocah itu membuka matanya dan memperlihatkan iris mata berwarna Ruby yang begitu indah.

Anak kecil tersebut adalah anak perempuan yang memiliki rambut berwarna merah tua dengan wajah yang berparas imut dan bulu mata yang lentik sejak lahir. Anak itu menatap ke atas, melihat atap rumah kayu yang asing baginya.

Bocah itu segera bangun dari tempat tidurnya, memerhatikan sekelilingnya.
"INI DIMANA?!" ucapnya histeris.

TBC

Jangan lupa Vote dan komen >_0

Reincarnation to change the fate of the Donquixote brothers || One Piece FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang